commit to user 34
pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok dan menyelenggarakan pencatatan utang atau pengarsipan
dokumen sumber sebagai catatan utang. 6 Prosedur distribusi pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebit mengenai transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan
laporan manajemen.
5. Sistem Pengendalian Intern
a. Pengertian Sistem Pengendalian Akuntansi Menurut Baridwan 1990: 13, Sistem Pengendalian Intern
adalah: “Pengawasan intern internal control dapat mempunyai arti
sempit atau luas. Dala arti yang sempit, pengawasan intern merupakan pengecekan penjumlahan, baik penjumlahan
mendatar croosfooting maupun penjumlahan menurun footing. Dalam arti yang luas, pengawasan intern tidak
hanya pekerjaan pengecekan tetapi meliputi semua alat-alat yang
digunakan manajemen
untuk mengadakan
pengawasan.” Menurut Mulyadi 2001: 163 menyatakan:
“Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen.”
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan tujuan yang hendak dicapai dengan adanya pengawasan intern yaitu: 1 menjaga
kekayaan perusahaan organisasi, 2 mengecek ketelitian dan
commit to user 35
keandalan data akuntansi, 3 terdapat efisiensi dalam pelaksanaan prosedur, dan 4 mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
b. Unsur Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian intern yang baik dan handal harus
meliputi Mulyadi, 2001: 164: 1 Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas. Suatu dasar yang berguna dalam menyusun struktur
organisasi perusahaan adalah pertimbangan bahwa organisasi itu harus fleksibel dalam arti memungkinkan adanya penyesuaian-
penyesuaian tanpa harus mengadakan perubahan total. Selain itu, organisasi yang disusun harus dapat menunjukkan garis-garis
wewenang dan tanggung jawab yang jelas, dalam arti jangan terjadi adanya overlap fungsi masing-masing bagian. Untuk dapat
memenuhi syarat bagi adanya suatu pengawasan yang baik, hendaknya struktur organisasi dapat memisahkan fungsi-fungsi
operasional, penyimpanan, dan pencatatan. Pemisahan fungsi ini diharapkan dapat mencegah timbulnya kecurangan-kecurangan
dalam perusahaan Baridwan, 1990: 14. 2 Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya.
commit to user 36
Sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi.
Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan
utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi Mulyadi, 2001: 166.
Mulyadi 2001: 315 mengungkapkan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan pembelian sebagai berikut:
a Surat permintaan pembelian diotorisasi oleh fungsi gudang, untuk barang yang disimpan dalam gudang, atau oleh kepala
fungsi pemakai barang, untuk barang yang langsung pakai. b Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atau
pejabat yang lebih tinggi. c Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi
penerimaan. d Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntansi atau
pejabat yang lebih tinggi. e Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas
dokumen sumber
yang dilampiri
dengan dokumen
pendukung yang lengkap. f Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh
karyawan yang diberi wewenang untuk itu.
commit to user 37
3 Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak
akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya. Adapun cara-
cara yang ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah:
a Penggunaan formulir
bernomor urut
tercetak yang
pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.
b Pemeriksaan mendadak surprised audit yang dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang akan
diperiksa. c Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai
akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain.
d Perputaran jabatan job rotation yang diadakan secara rutin akan
dapat menjaga
independensi pejabat
dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan di antara
mereka dapat dihindari. e Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
commit to user 38
f Secara periodik diadakan pencocokkan kekayaan dengan catatannya.
g Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang lain.
4 Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Unsur mutu karyawan merupakan unsur pengendalian
intern yang paling penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur pengendalian yang lain dapat
dikurangi sampai batas minimum, perusahaan tetap mampu menghasilkan
pertanggungjawaban keuangan
yang dapat
diandalkan. Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang menjadi
tanggung jawabnya
akan dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan efisien dan efektif, meskipun hanya sedikit
unsur sistem pengendalian intern yang mendukungnya.
6. Hubungan Sistem Akuntansi Pembelian dan Sistem Pengendalian