Latar Belakang Masalah CAHYO TRI WIBOWO F3308141

commit to user 21 Tugas dari strategic bussines unit 5: 1 Mempersiapkan perlengkapan untuk menunjang pemasaran seperti: brosur, leaflet dan catalog product. 2 Melakukan promosi atau pemasaran ke beberapa toko, instansi dan mengadakan pameran. 3 Setelah mendapatkan order penjualan membuat surat pesanan ke bagian produksi melalui production planning and internal control lengkap dengan memuat spek dan tanggal kirim. 4 Memantau perkembangan barang sampai pengiriman ke store. 5 Membuat dan melaksanakan tagihan pembayaran dari store untuk ke akuntansi. 6 Membuat laporan penjualan setiap bulan.

2. Latar Belakang Masalah

Pesatnya perkembangan dunia usaha pada era globalisasi seperti sekarang ini menjadikan adanya persaingan antar perusahaan di segala bidang industri, khususnya untuk industri sejenis. Mulai dari industri perdagangan, manufaktur, dan jasa telah dihadapkan pada perdagangan bebas dan pasar terbuka. Semakin ketatnya persaingan tersebut, secara tidak langsung memaksa perusahaan untuk dapat meningkatkan kemampuan berkompetisinya agar tetap eksis, inovatif, serta dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan- commit to user 22 perubahan perekonomian dengan mengelola sumber daya yang dimiliki dengan baik dan efektif. Manajemen yang handal dan profesional sangat diperlukan perusahaan untuk bersaing dengan pasar luas, seperti halnya manajemen pembelian. Pembelian merupakan salah satu kegiatan penting di dalam suatu perusahaan manufaktur karena kegiatan ini merupakan kegiatan awal sebelum dimulainya kegiatan produksi perusahaan dan guna menjamin kelancaran proses produksi. Di samping itu, dalam pelaksanaannya kegiatan pembelian melibatkan beberapa bagian dan personil serta pelaksanaannya berkaitan dengan pengeluaran uang yang cukup besar sehingga manajemen pembelian dianggap sangat penting dalam penghematan kos dan penentuan kualitas produk yang dihasilkan. Untuk mempertahankan eksistensi dan mencapai tujuan perusahaan, manajemen yang handal perlu didukung dengan adanya sistem akuntansi yang baik sehingga menghasilkan output informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. Selain itu, sistem akuntansi yang baik di dalamnya mengandung unsur-unsur pengendalian intern yang memadai. Sistem akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang mengolah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, kemudian informasi tersebut disampaikan kepada pembuat keputusan perusahaan atau manajemen untuk membuat kebijakan Bodnar dan Hopwood, 2001: 1. commit to user 23 Menurut Mulyadi 2001: 164 sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Terdapat beberapa prinsip sistem pengendalian intern: a pemisahan struktur organisasi secara tegas, b terdapat sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang diberikan perlindungan seluruh aset organisasi, c adanya praktik yang sehat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tiap unit organisasi, dan d adanya karyawan yang cakap sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan erat antara sistem akuntansi dan sistem pengendalian intern. Sistem akuntansi mengolah data keuangan suatu perusahaan menjadi output informasi keuangan yang diperlukan pengelola perusahaan sebagai pertanggungjawaban kepada pemilik serta pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi akuntansi yang dihasilkan haruslah tidak menyesatkan, bias ataupun error sehingga dibutuhkan sistem pengendalian intern untuk mencegah terjadinya penyelewengan. Dengan demikian, dapat dihasilkan informasi akuntansi yang handal dan relevan untuk pihak internal dan eksternal perusahaan. PT Nagabhuana Anekapiranti merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi furniture jati. Aktivitas pembelian guna menunjang kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan yaitu, pembelian bahan baku kayu jati commit to user 24 dan bahan pembantu yang berupa hardware, supportware serta bahan untuk packing. Untuk pembelian bahan baku dilakukan oleh Strategic Bussines Unit 3 pembahanan, sedangkan pembelian bahan pembantu dan perlengkapan lainnya oleh bagian pembelian. Bahan supportware adalah bahan pembantu yang digunakan dalam proses produksi atau melengkapi produk yang dihasilkan sehingga memiliki nilai kualitas yang lebih antara lain: kaca, busa, cushion, kain dan bahan pewarna. Oleh karena itu, diperlukan sistem pembelian bahan supportware yang baik untuk kelancaran proses produksi dan menentukan kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu, dapat menekan jumlah kos yang digunakan dalam produksi. Dalam aktivitas pembelian yang dilakukan PT Nagabhuana Anekapiranti, baik sistem penerimaan maupun penyimpanan dan pengeluaran barang dilakukan langsung oleh bagian gudang. Keadaan ini cukup rentan terjadinya tindakan penyelewengan terhadap persediaan barang yang telah dibeli. Akibatnya, informasi akuntansi yang dihasilkan tidak relevan dan timbul risiko kerugian bagi perusahaan. Untuk itu, penerapan sistem akuntansi yang efektif sangat diperlukan perusahaan. Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berhubungan dengan sistem pembelian bahan supportware pada PT Nagabhuana Anekapiranti sebagai penyusunan Tugas Akhir dengan judul: “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN BAHAN SUPPORTWARE PADA PT NAGABHUANA ANEKAPIRANTI”. commit to user 25

3. Perumusan Masalah