commit to user
1 Bagian Kepegawaian
Bertugas melaksanakan
urusan kepegawaian
antara lain
menatausahakan surat masuk dan surat keluar, pengetikan, penataan penyusunan arsip dan dokumen serta membantu urusan lapangan.
2 Bagian Keuangan
Bertugas melaksanakan urusan pelayanan keuangan dengan cara menyusun rencana kerja keuangan atau menyusun Daftar Usulan
Kegiatan dan memproses surat permintaan pembayaran. 3
Bagian Rumah Tangga Bertugas melaksanakan urusan rumah tangga dan perlengkapan
kantor dengan cara merencanakan kebutuhan, mengatur pengadaan dan menyalurkan perlengkapan kantor serta memelihara barang
inventaris.
B. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan bangsa Indonesia seperti yang tertuang di dalam Undang-undang Dasar 1945, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, salah satu caranya adalah dengan melaksanakan pembangunan di seluruh Indonesia. Untuk itu setiap
Negara dituntut untuk memiliki sumber-sumber penerimaan yang digunakan untuk menjalankan pemerintahannya. Begitu pula dengan pemerintah
Indonesia yang harus terus meningkatkan penerimaannya untuk kelangsungan pembangunan dan sektor perpajakan merupakan sumber penerimaan negara
commit to user
yang terbesar, oleh karena itu pengoptimalan penerimaan pajak sangat diperlukan untuk menyediakan pendanaan yang memadai bagi pembangunan.
Mekanisme sistem perpajakan yang diterapkan di Indonesia saat ini adalah
Self Assesment System
.
Self a ssessment
merupakan suatu sistem perpajakan yang memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada Wajib
Pajak untuk berinisiatif mendaftarkan dirinya untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, menghitung, memperhitungkan, membayar serta,
melaporkan penghitungan dan pembayaran pajaknya dengan media yang telah disediakan untuk Wajib Pajak yaitu Surat Pemberitahuan Tahunan, disingkat
SPT ke Kantor Pelayanan Pajak, sehingga aparat pajak hanya mengawasi saja, melakukan pelayanan dan penyuluhan kepada wajib pajak.
Sesuai dengan sistem
Self Assesment System
maka Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak
KPP atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan KP2KP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib
Pajak untuk diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang digunakan sebagai identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Wajib pajak yang telah mempunyai NPWP berkewajiban untuk melaksanakan 3M yaitu: menghitung pajak, menyetor membayar pajak, dan
melaporkan pajak. Pajak dilaporkan dengan menggunakan SPT, Surat Pemberitahuan Tahunan SPT adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan
commit to user
untuk melaporkan perhitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau harta kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan. Pengisian Surat Pemberitahuan harus benar, jelas dan lengkap dengan lampiran-lampirannya dan harus disampaikan sesuai dengan batas
waktu yang telah ditentukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan dalam pasal 3 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan.
Selain Wajib Pajak tersebut dapat langsung menyampaikan SPT Tahunannya ke KPP setempat dimana Wajib Pajak tersebut terdaftar. Saat ini
Direktorat Jenderal Pajak, dalam hal ini Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Surakarta sebagai instansi dibawahnya juga telah memberikan suatu
kemudahan dalam penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan, yaitu dengan memberikan sarana berupa
Drop Box
, yang telah ditempatkan di lokasi-lokasi yang strategis. Hal tersebut sesuai dengan surat edaran yang telah diterbitkan
oleh Direktorat Jenderal Pajak, yaitu Surat Edaran No. SE-15PJ2009 tentang Penggunaan
Drop Box
sebagai Media Penyampaian SPT Tahunan dan Spanduk Sosialisasinya.
Drop Box
adalah suatu kotak yang bisa digunakan untuk meletakkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak. Kotak-kotak tersebut diletakkan
di tempat-tempat tertentu dan didampingi oleh petugas KPP, yang selanjutnya petugas tersebut akan memberikan tanda bukti terima bahwa Wajib Pajak telah
commit to user
memasukkan Laporan SPT Tahunan PPh ke dalam kotak tersebut. Konsep
Drop Box
bisa dikatakan sebagai kelanjutan dari konsep
Sunset Policy
.
Sunset Policy
sendiri merupakan pengampunan pajak yang diberikan kepada Wajib Pajak yaitu dengan memberikan penghapusan sanksi
administrasi berupa bunga astas pembetulan SPT Tahunan untuk tahun pajak 2007 dan penghapusan sanksi administrasi atas pajak yang tidak atau kurang
bayar untuk tahun pajak sebelum diperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang mendaftarkan diri secara
sukarela untuk mendapatkan NPWP. Dengan adanya
Sunset Policy
maka akan semakin banyak jumlah Wajib Pajak yang mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP ataupun Wajib Pajak
yang membetulkan SPT Tahunan Pajak Penghasilannya. Oleh karena itu Direktorat Jenderal Pajak memberikan sarana
Drop Box
sebagai antisipasi melonjaknya jumlah pemegang NPWP yang baru akan menyerahkan SPT
Tahunan Pajak Penghasilan mereka untuk pertama kalinya. Dan untuk memperluas akses penyerahan SPT Tahunan guna
menghindari terjadinya antrian yang panjang pada akhir-akhir penyerahan batas waktu SPT maka muncul sebuah ide untuk memberikan kemudahan bagi
Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan yaitu melalui fasilitas Pojok Pajak dan Mobil Pajak. Ketentuan mengenai Pojok Pajak dan Mobil
Pajak diatur oleh PER-18PJ2009 tentang Perubahan PER-43PJ2008 tentang Pojok Pajak dan Mobil Pajak.
commit to user
Pojok Pajak merupakan sarana penyuluhan dan pelayanan perpajakan bagi masyarakat dan atau Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya yang ditempatkan di pusat-pusat perbelanjaan, pusat-pusat bisnis, pameran-pameran atau tempat-tempat tertentu lainnya di seluruh
Indonesia. Mobil Pajak
Mobile Ta x Unit
adalah kendaraan yang digunakan sebagai sarana penyuluhan dan pelayanan perpajakan bagi masyarakat dan
atau Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya yang ditempatkan di tempat-tempat tertentu di seluruh Indonesia. Fungsi dari Pojok
Pajak dan Mobil Pajak ini antara lain menyediakan leaflet, brosur dan sarana penyuluhan lainnya, konsultasi perpajakan, pendaftaran Nomor Pokok Wajib
Pajak NPWP Orang Pribadi, dan penerimaan SPT Wajib Pajak. SPT Tahunan yang telah diterima melalui kegiatan Pojok Pajak maupun Mobil Pajak
nantinya akan melalui proses yang sama dengan proses
Drop Box
. Namun dalam pelaksanaanya, tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam
pelaporan SPT dan tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya yang berkaitan dengan kelengkapan berkas wajib
pajak pada saat penyampaian SPT, masih senantiasa dijumpai berbagai permasalahan dan membutuhkan pendalaman untuk meningkatkan penerimaan
pajak dengan peningkatan kepatuhan Wajib Pajak dalam penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan dan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan yang
berkaitan dengan kelengkapan berkas Wajib Pajak pada saat penyampaian SPT Tahunan.
commit to user
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengangkat topik tersebut dalam laporan ini, dengan judul “Evaluasi Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan dan Wajib Pajak Orang Pribadi Di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta”.
C. Rumusan Masalah