20
C. Pengertian Prosedur
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Mulyadi: 2001: 5.
Suatu Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal tulis-menulis, biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih dapartemen,
yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi- transaksi bisnis yang terjadi. Gillespie dalam buku H.M Jogiyanto: 1988: 4.
Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan kerani, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun menjamin
adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. F. Stettler dalam buku Baridwan : 1981: 1.
D. Pengertian Kredit
Pengertian kredit itu sendiri mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai dari arti kata “Kredit” yang berasal dari bahasa Yunani “Credere”
yang berarti “Kepercayaan” atau dalam bahasa latin “Creditum” yang berarti kepercayaan akan kebenaran”. Dalam praktek sehari-hari pengertian ini
selanjutnya berkembang lebih luas lagi antara lain: 1. Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau
mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan
21
dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati. Muljono: 1993: 10.
2. Sedangkan pengertian yang lebih mapan untuk kegiatan perbankan di Indonesia, pengertian kredit ini telah dirumuskan dalam Bab I pasal 1, 2
Undang-undang Pokok Perbankan Nomor 7 tahun 1992 yang merumuskan : “ Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungannya. Dari perumusan diatas ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik yaitu :
1. Adanya suatu penyerahan uangtagihan atau dapat juga barang yang menimbulkan tagihan tersebut kepada pihak lain, dengan harapan
memberi pinjaman ini bank akan memperoleh suatu tambahan nilai dari pokok pinjaman tersebut yang berupa bunga sebagai pendapatan
bagi bank yang bersangkutan. 2. Dari proses kredit itu telah didasarkan pada suatu perjanjian yang
saling mempercayai kedua belah pihak akan mematuhi kewajibannya masing-masing.
3. Dalam pemberian kredit ini terkandung kesepakatan pelunasan utang dan bunga akan diselesaikan dalam jangka waktu tertentu yang telah
disepakati bersama.
22
E. Unsur-Unsur Kredit