17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Lembaga Keuangan
Dalam dunia perbankan telah ditetapkan kebijaksanaan pemberian kredit yang khusus diberikan kepada pengusaha kecil. Pemerintah melalui
perbankan telah menetapkan pedoman cara-cara membantu kebutuhan permodalan bagi pengusaha golongan ekonomi lemah. Kebijaksanaan
perkreditan mempunyai tujuan untuk memperingan syarat-syarat perkreditan khusus bagi pengusaha golongan ekonomi lemah. Sasaran kebijaksanaan
perkreditan ini antara lain juga untuk meratakan hasil pembangunan, dimana mencakup pula program memberi kesempatan yang lebih banyak kepada
pengusaha kecil dan menengah, guna memperluas dan meningkatkan usahanya. Kesempatan ini juga mencakup bagian permodalan, meningkatkan
keahlian dan
kesempatan untuk
memasarkan hasil
produksinya. Kebijaksanaan tersebut dilaksanakan melalui lembaga-lembaga keuangan
yang terorganisir baik itu bank central maupun lembaga keuangan bukan bank. Lembaga-lembaga tersebut diharapkan dapat membantu pembiayaan
kegiatan ekonomi yang sesuai dengan prioritas pembangunan yang diarahkan dalam pembentukan dana masyarakat yang nantinya akan disalurkan kembali
kepada masyarakat dalam bentuk penyediaan dan kredit. Sejak tahun 19701971 pemerintah daerah tingkat I Jawa Tengah berusaha untuk
meningkatkan perkembangan pengusaha yang mengalami keterbatasan
18
modal. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya lembaga perkreditan rakyat di setiap kecamatan. Dengan adanya lembaga perkreditan tersebut diharapkan
masyarakat dapat memanfaatkan keberadaannya sebagai salah satu lembaga intermediasi di bidang keuangan dengan tugas menjalankan usaha sebagai
Bank Perkreditan Rakyat yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan maupun deposito serta menyalurkan kembali kepada
masyarakat dalam bentuk kredit sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
B. Bank Perkreditan Rakyat 1. Pengertian Badan Perkreditan Rakyat BPR