Tinjauan Pustaka Analisis kinerja keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Boyolali periode 2006-2008 dewi purbosari

xxxix BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Manajemen Perusahaan Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi atau kegiatan usaha yang dalam kegiatannya lebih mengarah pada kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan yang ditujukan untuk maksud ekonomi guna mendapatkan yang terbaik dari sumber-sumber yang terbatas. Para ahli memberikan definisi tentang perusahan yang berbeda-beda tapi didalamnya mempunyai maksud yang sama. Seorang ahli mengemukakan bahwa: “Perusahaan adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh satu atau sekelompok orang dalam wadah kelembagaan formal ditempat tertentu , yang di organisasikan dan dijalankan teratur dan berkesinambungan untuk membuat, menyediakan atau mendistribusikan barang atau jasa bagi masyarakat yang mau dan mampu membelinya Sudarsono, 1992: 30“. Ditinjau dari segi pemilikan perusahaan, bentuk perusahaan di Indonesia adalah: a. Perusahaan Perseorangan b. Perusahaan Persekutuan xl c. Perusahaan Perseroan d. Perusahaan Negara dan Perusahaan Daerah Perusahaan Daerah adalah suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah, yang kekayaan seluruhnya atau sebagian merupakan milik daerah Sudarsono; 1992: 66. Tujuan yang diinginkan oleh perusahaan Pandojo, 1984: 6 adalah: a. Hasil yang berupa barang-barang dan jasa-jasa. b. Penghasilan termasuk keuntungan return on invested capital . c. Kemajuan pabrik dan alat-alatnya. d. Kenaikan penghasilan riil per kapita. e. Memperkuat pertahanan Negara. f. Penghargaan dan bantuan masyarakat. g. PenghargaanPrestise Internasional. Fungsi dari perusahaan itu sendiri Pandojo, 1984: 21 dibagi menjadi 2 yaitu: a. Fungsi manajemen yaitu mencakup merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengkoordinir dan mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan. b. Fungsi Operasional yang mencakup jabatan, pekerjaan dan kesempatan bagi individu dalam system perusahaan. xli Untuk mencapai tingkat efektivitas dan efisien dalam suatu perusahaan maka harus ada manajemen yang baik. Efektivitas di sini adalah hasil yang dicapai sesuai dengan target-target sasaran, sedang efisien adalah hasil yang dicapainya jauh lebih besar dari sumber daya yang dipergunakan untuk mencapai hasil. Adapun fungsi manajemen yang harus dilaksanakan adalah: a. Menyusun perencanaan perusahaan Tujuan perencanaan ini adalah untuk menetapkan pedoman dan arah kegiatan perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu. Dengan perencanaan dapat memungkinkan penggunaan segala sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien sebab perencanaan sendiri merupakan standar dari pelaksanaan. b. Pengorganisasian Kegiatan Perusahaan Kegiatan perusahaan yang telah direncanakan perlu diorganisasikan oleh pimpinan atau manajer, karena sumber daya yang dipergunakan untuk mencapai sasaran sifatnya terbatas. c. Menggerakkan kegiatan perusahaan Struktur organisasi perusahaan telah memberikan petunjuk adanya berbagai kegiatan yang harus dilakukan oleh pekerja. xlii d. Mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan. e. Untuk menghindari penyimpangan maka manajer harus melakukan evaluasi terus-menerus sebagai bagian dari sistem pengendalian proses kerjanya. 2. Laporan Keuangan Salah satu cara untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangan. Adapun pengertian laporan keuangan adalah merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan Zaki Baridwan, 1999: 17. Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari Neraca dan Perhitungan Rugi Laba serta Laporan Perubahan Modal, dimana Neraca menunjukkan menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Laporan Rugi Laba menunjukkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu. Laporan ini juga memperlihatkan adanya pendapatan bersih atau kerugian bersih sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode tertentu umumnya satu tahun. Laporan Perubahan Modal menunjukkan sumber dan xliii penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. Arti pentingnya laporan keuangan bagi pihak intern maupun ektern S. Munawir, 1998: 2 adalah: a. Pemilik Perusahaan Pemilik perusahaan membutuhkan laporan keuangan untuk menilai hasil-hasil yang telah dicapai dan untuk menilai kemungkinan yang akan dicapai di masa yang akan datang, sehingga bisa menaksir bagian keuntungan yang akan diterima. b. Pimpinan Perusahaan Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaannya pada periode yang lalu akan dapat disusun rencana yang lebih baik dalam menentukan kebijakan yang lebih baik dan lebih tepat untuk memperbaiki kinerja perusahaan. c. Kreditur atau Bank Sebagai bahan pertimbangan dalam permohonan kredit yang diajukan perusahaan dengan melihat perkembangan posisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang. d. Investor Laporan keuangan diperlukan untuk mengetahui prospek keuntungan perusahaan di masa yang akan datang. xliv e. Pemerintah Untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan. f. Pekerja atau Karyawan Dengan mengetahui laporan keuangan, pekerja atau karyawan dapat mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam memberi upah dan jaminan sosial yang lebih baik. g. Masyarakat Masyarakat secara tidak langsung memerlukan laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui kesempatan kerja dari perusahaan tersebut. 3. Analisis Laporan Keuangan Prastowo dan Rifka Juliaty 2002: 52 mengartikan analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Metode dan teknik analisis digunakan untuk menentukan hubungan antara masing-masing pos yang ada dalam laporan keuangan, sehingga akan diketahui perubahan dari masing- masing pos tersebut bila dibandingkan dengan laporan xlv keuangan beberapa periode untuk suatu perusahaan tertentu. Metode dan teknik analisis yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan ada dua, yaitu: a. Metode analisis horizontal dinamis adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menbandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda. Disebut metode analisis dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun periode. Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis perbandingan, analisis trend index , analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor Prastowo dan Rifka Juliaty, 2002: 54-55. b. Metode analisis vertikal statis adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun periode tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun periode yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka disebut metode vertikal. Disebut metode statis karena metode ini hanya xlvi membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun periode yang sama. Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis prosentase per-komponen common-size , analisis rasio dan analisis impas Prastowo dan Rifka Juliaty, 2002: 55. 4. Analisis Kinerja Keuangan Dalam rangka meningkatkan pelayanan air minum kepada masyarakat baik secara kuantitas maupun kualitas Perusahaan Daerah Air Minum harus dikelola oleh Direksi yang profesional. Untuk mengetahui keberhasilan Direksi dalam mengelola Perusahaan Daerah Air Minum maka dilakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan pada setiap akhir tahun buku. Pemantauan dan penilaian atas kinerja keuangan secara berkala atas laporan keuangan dan manajemen Perusahaan Daerah Air Minum yang disusun sesuai dengan Kepmendagri Nomor 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei 1999, tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum yang hasilnya dapat digunakan untuk menentukan penggolongan tingkat kesehatan pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum yaitu: Nilai 41 - 50 dinyatakan Baik Sekali Nilai 31 - 40 dinyatakan Baik Nilai 21 - 30 dinyatakan Cukup Baik Nilai 11 - 20 dinyatakan Kurang Baik xlvii Nilai 0 - 10 dinyatakan Tidak Baik Kriteria dalam penilaian dan penggolongan tingkat kesehatan pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum diperoleh dari 10 indikator yang terbagi dalam: a. Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif Rumus = Laba sebelum pajak X 100 Aktiva produktif Nilai Kinerja 10 : 5 7 - 10 : 4 3 - 7 : 3 0 - 3 : 2 = 0 : 1 Kemampuan aktiva produktif yang diinvestasikan untuk menghasilkan laba sebelum pajak. b. Rasio Laba terhadap Penjualan Rumus = Laba sebelum pajak X 100 Penjualan Nilai Kinerja 20 : 5 14 - 20 : 4 8 - 14 : 3 0 - 8 : 2 = 0 : 1 Laba sebelum pajak yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan baik air maupun non air . xlviii Dari kedua rasio tersebut menunjukkan bahwa setiap penambahan aktiva produktif dan penjualan mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan laba usaha dan peningkatan laba sebelum pajak. c. Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar Rumus = Aktiva lancar Utang lancar Nilai Kinerja 1,75 - 2,00 : 5 1,60 - 1,75 atau 2,00 - 2,30 : 4 1,25 - 1,50 atau 2,30 - 2,70 : 3 1,00 – 1,25 atau 2,70 - 3,00 : 2 = 1,00 atau 3,00 : 1 Menggambarkan kemampuan perusahaan membayar utang yang harus segera dibayar dengan aktiva lancar yang dimiliki d. Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas Rumus = Utang jangka panjang Ekuitas Nilai Kinerja = 0,5 : 5 0,5 – 0,7 : 4 0,7 – 0,8 : 3 0,8 – 1,0 : 2 1,0 : 1 Bagian dari setiap ekuitas yang dijadikan jaminan untuk pemenuhan utang jangka panjang xlix e. Rasio Total Aktiva terhadap Total Utang Rumus = Total aktiva Total utang Nilai Kinerja 2,0 : 5 1,7 – 2,0 : 4 1,3 – 1,7 : 3 1,1 – 1,3 : 2 =1,0 : 1 Kemampuan dari total aktiva perusahaan untuk menutup seluruh kewajiban perusahaan secara penuh bila perusahaan dilikuidasi f. Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi Rumus = Biaya operasi Pendapatan operasi Nilai Kinerja = 0,50 : 5 0,50 – 0,65 : 4 0,65 – 0,85 : 3 0,85 – 1,00 : 2 1,00 : 1 Menunjukkan sejauh mana kemampuan pendapatan operasi perusahaan dalam menutup biaya operasionalnya. g. Rasio Laba Operasi Sebelum Biaya Penyusutan terhadap Angsuran dan Bunga pinjaman yang jatuh tempo Rumus = Laba Operasi sebelum biaya Biaya Penyusutan Angsuran Pokok + Bunga jatuh tempo l Nilai Kinerja 2,0 : 5 1,7 – 2,0 : 4 1,3 – 1,7 : 3 1,1 – 1,3 : 2 = 1,0 : 1 Rasio ini memperlihatkan berapa kali lebih besar laba operasi dapat menutup cicilan pembayaran angsuran dan bunga pinjaman yang jatuh tempo h. Rasio Aktiva Produktif terhadap Penjualan Air Rumus = Aktiva Produktif Penjualan Air Nilai Kinerja = 2,0 : 5 2,0 – 4,0 : 4 4,0 – 6,0 : 3 6,0 – 8,0 : 2 8,0 : 1 Rasio yang menunjukkan Penjualan Air yang dihasilkan dari penggunaan aktiva produktif. i. Jangka Waktu Penagihan Piutang Rumus = Piutang Usaha Jumlah Penjualan per hari Nilai Kinerja = 60 : 5 60 – 90 : 4 90 – 150 : 3 150 – 180 : 2 li 180 : 1 Menunjukkan berapa hari rata - rata uang hasil penjualan usaha diterima sejak rekening diterbitkan. j. Efektifitas Penagihan Rumus = Rekening Tertagih X 100 Penjualan Air Nilai Kinerja 90 : 5 85 - 90 : 4 80 - 85 : 3 75 - 80 : 2 = 75 : 1 Menunjukkan berapa persen dari rekening yang telah diterbitkan sudah dibayar oleh pelanggan.

B. Analisis Data dan Pembahasan