lix
c. Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar
Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar adalah aktiva Lancar dibagi dengan Utang lancar.
Tabel II.6 Perhitungan Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar
PDAM Kabupaten Boyolali Tahun 2006, 2007 dan 2008
Keterangan 2006
2007 2008
Aktiva Lancar Rp 2,766,091,942.53 4,586,056,672.82
4,319,099,156.62 Utang Lancar Rp
1,387,069,972.41 1,025,062,198.39 2,057,042,864.82
Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar
1.99 4.47
2.10 Nilai
5 5
5
Hasil perhitungan untuk rasio aktiva lancar terhadap utang lancar adalah 1,99 di tahun 2006 kemudian naik
menjadi 4,47 pada tahun 2007 dan turun menjadi 2,10 di tahun 2008. Adapun nilai kinerja keuangan untuk rasio
aktiva lancar terhadap utang lancar adalah 5 untuk seluruhnya yang berarti nilai maksimal.
Penjelasan dari hasil perhitungan rasio ini adalah bahwa setiap utang jangka pendek sebesar Rp 1,00 hanya mampu
dijamin oleh perusahaan dengan aktiva lancar sebesar Rp 1,99 pada tahun 2006, Rp 4,47 di tahun 2007 dan turun
menjadi Rp 2,10 pada tahun 2008. Rasio pada tahun 2007 naik dibandingkan dengan rasio
tahun 2006 karena aktiva lancar yang dimiliki perusahaan
lx naik sebesar Rp 1.819.964.730,29 dan utang lancarnya turun
sebesar Rp 362.007.774,02, adapun rasio tahun 2008 mengalami penurunan + setengah dari rasio pada tahun
2007, disebabkan jumlah dari aktiva lancar pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar Rp 266.957.516,20 dibanding
dengan tahun 2007, tetapi utang lancar yang ditanggung perusahaan
mengalami kenaikan
sebesar Rp
1.031.980.666,43 dari tahun 2007 ke tahun 2008. Kenaikan utang lancar ini salah satunya karena adanya kenaikan utang
usaha sebesar
Rp 165.100.000,00
menjadi Rp
1.115.294.151,00.
d. Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas
Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas adalah Utang jangka panjang dibagi dengan Ekuitas.
Tabel II.7 Perhitungan Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas
PDAM Kabupaten Boyolali Tahun 2006, 2007 dan 2008
Keterangan 2006
2007 2008
Utang Jangka Panjang Lain-lain Rp
5,650,534,109.92 5,809,301,511.70
5,923,896,078.57 Ekuitas Rp
10,495,017,781.25 13,895,989,141.12 22,676,636,481.55 Rasio Utang Jangka Panjang
terhadap Ekuitas 0.54
0.42 0.26
Nilai 4
5 5
Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas pada tahun 2006 adalah 0,54 kemudian pada tahun 2007 turun menjadi
lxi 0,42 dan turun lagi menjadi 0,26 di tahun 2008 yang hasil
perhitungan rasio itu bernilai 4 untuk tahun 2006 dan nilai maksimal yaitu 5 pada tahun 2007 dan tahun 2008.
Dengan rasio ini dapat dijelaskan bahwa dari setiap ekuitas sebesar Rp 1,00 dapat digunakan untuk menjamin
pembayaran utang jangka panjang sebesar Rp 0,54 pada tahun 2006, Rp 0,42 pada tahun 2007 dan Rp 0,26 pada
tahun 2008. Hasil dari rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas
pada tahun 2006-2008 menurun kinerja baik karena dari tahun ke tahun jumlah utang jangka panjang semakin
meningkat dan diikuti dengan kenaikan jumlah ekuitas yang lebih tinggi dari pada utang jangka panjang.
e. Rasio Total Aktiva terhadap Total Utang