Pembahasan Penerapan dan Pengendalian Intern Penjualan

a. Faktur Penjualan Tunai asli Faktur ini adalah faktur yang dikeluarkan secara langsung oleh Kantor Cabang tanpa adanya campur tangan dari Kantor Pusat. Adalah kewenangan mutlak bagi Kantor Cabang dalam mengeluarkan faktur ini. b. Bukti Setor Bank Baik bukti setor bank kekantor pusat sebagai bukti transfer dalam pembelian barang ataupun bukti setor bank dari bank tempat Kantor cabang membuka rekeningnya. c. Rekapitulasi Harga Produk Rekapitulasi harga produk berasal dari kantor pusat yang dikirimkan pada saat pembelian barang atau produk yang di pesan oleh Kantor cabang. d. Pita Register Dokumen yang dihasilkan oleh mesin register kas yang dioperasikan oleh bagian kasir setelah terjadi transaksi penerimaan uang dari pembeli sebagai pembayaran atas barang dan juga.

F. Pembahasan Penerapan dan Pengendalian Intern Penjualan

Terdapat enam kelas aktivitas pengawasan internal yang menjadi petunjuk kita dalam membuat dan mengevaluasi proses pengawasan transaksi proses tersebut. 1 .Pemisahan tugas 2. Pengawasan 3. Pencatatan akuntansi 4. Akses pengendalian 5. Verifikasi independen 1. Pemisahan tugas Pemisahan tugas memastikan bahwa tidak ada satu orang atau departemen yang melakukan semua proses keseluruhan. Banyak karyawan dan banyak yang diproses mempengaruhi bagaimana pemisahan dilaksanakan. Terdapat tiga aturan dalam melaksanakan tugas tersebut. a. Bagian yang melaksanakan pengesahan transaksi harus terpisah dengan bagian yang memproses transaksi. b. Pengawasan aktiva harus terpisah dari tugas pembukuan. c. Organisasi seharusnya terstruktur sehingga tindak penipuan memerlukan kolusi dua orang atau lebih individu. 2. Pengawasan Beberapa perusahaan mempunyai karyawan yang terlalu sedikit untuk dapat dilakukan pemisahan fungsi. Perusahaan – perusahaan seperti ini bergantung pada supervisi sebagai kompensasi dari bentuk pengawasan. Dengan melakukan pengawasan kepada karyawannya yang mempunyai potensi untuk melakukan sesuatu yang tidak selaras, perusahaan tidak dapat melakukan antisipasi dalam sistemnya. Supervisi dapat juga menyediakan kontrol pada sistem yang terpisah. Sebagai contoh, pada sistem penerimaan tunai, bagian penerimaan dokumen merupakan titik rawan bagi pengungkapan kecurangan untuk beberapa perusahaan. Individu yang bertugas untuk membuka dokumen memiliki juga jalur kas aktiva dan dengan berjalannya waktu perusahaan . memperoleh pokok permasalahannya, pelaku mungkin melakukan beberapa kejahatan dan meninggalkan perusahaan. Mendeteksi kejahatan yang telah terjadi merupakan penyelesaian saja. Mencegah merupakan solusi yang terbaik. Pencegahan mengakibatkan pengawasan yang dapat menyediakan kontrol yang efektif. 3. Pencatatan Catatan akuntansi menggambarkan bagaimana dokumen sumber perusahan,jurnal dan buku besar harus mempunyai bentuk yang memungkinkan auditor independen untuk melakukan penelurusan transaksi melalui berbagai macam tingkatan proses kontrol ini juga merupakan fitur penting kadang kala transaksi dapat hilang dalam sistem. Dengan mengikuti jejak audit, manajemen dapat menemukan dimana kesalahan yang terjadi dalam sistem.akuntansi 4. Pengendalian akses Pengendalian akses mencegah dan mendeteksi akses yang tidak disetujui dan terlarang ke aktiva perusahaan. Aktiva pada siklus pendapatan adalah persediaan dan pembatasan akses ke aktiva tersebut meliputi: a. Keamanan pergudangan seperti: penjaga gudang b. Menggunakan kotak deposit yang aman untuk kas c. Menyetor kas secara harian ke bank d. Mengunci laci kas dan mengamankan pada departemen 1. Sesorang dengan akses ke buku besar piutang dapat menghilangkan rekening seseorang atau orang lain dari pembukuan. Dengan tidak adanya catatan rekening perusahaan tidak mengirim tagihan bulanan ke pelanggan. 2. Akses ke dokumen pesanan pelanggan memungkinkan seseorang yang tidak mempunyai wewenang untuk melakukan pengiriman barang dagangan. 3. Seseorang dengan akses ke kas dan rekening kas ke buku besar umum dapat menghilangkan kas dari perusahaan dan menutupinya dengan melakukan penyesuaian pada rekening kas. 5. Verifikasi Independen Tujuan dari verifikasi yang dilakukan secara independen adalah untuk meningkatkan dan memverifikasi kebenaran dan. Control verifikasi yang independen di bawah ini adalah tahapan siklus pendapatan. 1. Departemen pengiriman memverifikasi bahwa barang yang dikirim ke pelanggan dari gudang sudah benar dalam jenis dan kuantitasnya. Sebelum barang tersebut dikirimkan ke pelanggan, dokumen pengeluaran barang dan dokumen pengiriman dicocokkan. 2. Departemen penagihan mencocokkan surat jalan dan tagihan penjualan untuk memastikan bahwa pelanggan ditagih untuk barang yang sudah dikirimkan. 3. Departemen buku besar umum juga memegang peranan penting dalam pengaturan verifikasi. Petugas buku besar mencocokkan dokumen jurnal yang dibuat oleh berbagai macam departemen . Departemen penagihan meringkas jurnal penjualan, pengawasan persediaan, meringkas penurunan pada buku besar pembantu persediaan, departemen penerimaan tunai, meringkas jurnal penerimaan tunai. Departemen tersebut mengirimkan dalam dan perhitungan- perhitungan yang lainnya kedepartemen pencatat buku besar, dimana informasi tersebut dicocokkan dan diposting ke kontrol rekening masing – masing. a. Pengawasan Fisik atas Barang dan Catatan Pengawasan fisik terawasi oleh seorang karyawan yang bertanggung jawab untuk itu terhadap stock barang PT. Tatap Abadi Sentosa Propolis sejahtera dilakukan dengan menyimpan barang pada gudang yang diawasi oleh seorang karyawan yang bertanggung jawab untuk itu karyawan ini mengawasi dan memegang kunci gudang sehingga apabila terjadi kehilangan tersebut maka karyawan ini bertanggung jawab. b. Pengecekan Pelaksanaan yang Terpisah pengecekan ini akan terlaksana apabila pemisahan fungsi dari setiap bagian dan otorisasi yang jelas dari setiap bagian dan otorisasi yang jelas dari setiap bagian PT. Tatap Abadi Sentosa Propolis memiliki pemisahan fungsi dan sistem otorisasi untuk setiap bagian. Setiap bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab masing – masing dan dapat mempertanggung jawabkan pekerjaanya pada atasan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, bahwa perusahaan sudah tepat dalam melakukan prosedur pengawasan penjualan. Prosedur pengawasan penjualan yang diciptakan perusahaan menerapkan sistem otorisasi, pemisahan fungsi, dokumentasi, pengawasan fisik atas barang dan catatan dan pengecekan pelaksanaan kerja yang terpisah yang menurut penulis sudah sesuai dengan prosedur pengendalian oleh para ahli.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN