peraturan Propolis yang ditetapkan oleh Propolis, terutama peraturan no. 9,16 dan 17 mencerminkan nama baik Propolis atau tindakan lainnya yang
dapat merugikan Propolis atau jaringan Propolis. 23. Propolis berhak penuh untuk memperbaiki, menyempurnakan atau merubah
sistem kompensasi atau syarat dan ketentuan ini jika diperlukan untuk kepentingan.
C. Prosedur Pengawasan Penjualan
Lingkungan pengendalian penjualan meliputi kebijakan dan prosedur yang dilakuakan perusahaan menurut Mulyadi 2001; 77.
1. Prosedur Otorisasi
2. Pemisahan fungsi
3. Dokumen catatan yang memadai
4. Pengawasan fisik atas barang aktiva dan catatan dokumen
5. Pengecekan peelaksanaan kerja yang terpisah
Pada perusahaan, prosedur pengawasan penjualan terdiri: a. Sistem Otorisasi
setiap transaksi yang dilakukan perusahaan baik itu mengenai permintaaan penjualan, proses pengeluaran barang serta proses – proses
transaksi yang terjadi di perusahaan harus mendapat otorisasi dari bagian masing – masing. Hal ini menjamin agar pengawasan penjualan terhadap
teransaksi- transaksi yang dilakukan benar – benar berguna bagi perusahaan.
b. Pemisahan Fungsi
fungsi yang terkait dalam penjualan, yaitu: fungsi gudang, fungsi penjualan,
fungsi pengeluaran, fungsi jurnal, buku kas laporan, fungsi persediaan, fungsi piutang dan fungsi pengiriman.
c. Dokumentasi Dokumen dan catatan merupakan penerus informasi di lingkungan
organisasi untuk setiap transaksi yang terjadi harus mempunyai bukti yang jelas dan sah. Prinsip tertentu menghendaki adanya perancangan dan
penggunaan yang tepat terhadap dokumen. Setiap dokumen harus memiliki nomor urut dan dibatasi untuk orang tertentu saja. Pengarsipan
dilakukan oleh setiap bagian yang berkepentingan, untuk itu sebagai bukti transasksi PT. Tatap Abadi Sentosa Propolis mengeluarkan bukti untuk
setiap transaksinya agar adanya suatu bukti yang berkompeten tidaknya transaksi yang dilakukan.
D. Pembahasan Prosedur Penjualan
Dalam kesempatan ini penulis mengemukakan prosedur- prosedur
penjualan
secara umum dipergunakan oleh perusahaan dalam melakukan penjualan, dengan tujuan agar perusahaan lebih mudah melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan penjualan produknya. Menurut Mulyadi 2002;12 :“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan
klerikal biasanya melibatkan beberapa orang yang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan serta seragam
transaksi penjualan yang terjadi berulang – ulang”. Prosedur – prosedur yang ditempuh dalam aktifitas- aktifitas penjualan adalah berbeda- beda di
antara bermacam – macam perusahaan yang ada tergantung dari besarnya perusahaan yang bersangkutan. Prosedur- prosedur mengatur cara- cara
dalam melakukan semua openjulan baik barang dagang maupun jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Prosedur ini dimulai dari adanya kebutuhan
oleh perusahaan. Prosedur ini dimulai dari adanya kebutuhan atas suatu barang atau jasa sampai barang atau jasa ini diterima. Berdasarkan hasil
riset yang diperlukan di perusahaan, penulis menyimpulkan bahwa prosedur penjualan yang
terdapat di perusahaan adalah: a. Prosedur permintaan barang
b. Prosedur order penjualan c. Prosedur pengeluaran barang
Secara sistematis alur dari prosedur penjualan tunai flow chart yang ada di dalam perusahaan tempat penulis melakukan riset adalah sebagai
berikut : 1. Setelah menerima order dari pembeli, bagian penjualan memberikan slip
faktur penjualan sebanyak rangkap dua, yakni lembar pertama untuk pembeli sebagai pengantar pembayaran kepada kasir, kemudian lembar
kedua sebagai arsip untuk perusahaan dan sebagai bahan acuan dalam pengambilan barang dari gudang.
2. Pembeli membayar ke kasir dengan menunjukkan fakturnya dan kemudian kasir mengisi faktur tersebut dan membawa faktur tersebut ke
bagian pengiriman 3 Bagian pengiriman membandingkan faktur yang diterimanya dari bagian
penjualan dari kasir lalu menyerahkan barang pada pembeli dengan dilengkapi slip pembungkus untuk memperoleh identitas barang.
4. Bagian akuntansi mencatat penjualan, penerimaan kas, mengurangi buku persediaan membuat rekapitulasi harga pokok penjualan secara
periodic. Sebagai bahan tambahan bahwa penjualan produk yang dilakukan oleh
PT. Tatap Abadi Sentosa Propolis mempunyai cara khusus yaitu para member dalam menjual produk Propolis kepada konsumen haruslah
sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan member tidak diperkenankan menambah atau mengurangi dalam bentuk apapun
terhadap setiap produk yang ada dalam brosur catalog yang dieluarkan oleh perusahaan.
Setiap member dilarang menjual produk Tatap Abadi Sentosa Propolis ditempat- ditempat sebagai berikut:
a. Toko- toko, kios, koperasi dan tempat lainnya. b. Penjualan keliling dengan mobil dimanapun, penjualan ditempat
keramaian seperti pameran, bazar dan lain- lain harus mendapat izin tertulis dari PT. Tatap Abadi Sentosa Propolis. Seorang
memberTatap Abadi Sentosa Propolis adalah pribadi yang berdiri sendiri dalam menjalankan perusahaan secara hukum.
E. Pembahasan Sistem Akuntansi Penjualan