43
43 menerima atau mengambil nilai tersebut 5 banyak individu yang tidak
menyadari tentang pertimbangan nilai mereka, khususnya berhubungan dengan spesialisasi mereka; 6 Seorang pribadi terdidik adalah orang yang
menyadari perbedaan dan konflik nilai yang dibentuk oleh sistem nilai dan ia membuat keputusan dengan penuh kesadaran.
Enam pertimbangan nilai di atas harus terlibat dalam pengambilan keputusan akan melengkapi ilmu pengambilan keputusan. Pandangan manusia
tentang nilai sangatlah komplek. Nilai dapat mengambil bentuk budaya, adat istiadat bahkan agama. Yang sangat mungkin berbeda dengan pandangan
rasional dalam proses pengambilan keputusan. Sebuah keputusan yang baik di antaranya adalah memberikan pertimbangan kepada tata nilai, baik itu
menyangkut nilai dalam perspektif pribadi, organisasi dan masyarakat.
2.1.11 Sistem Informasi dan Level Pengambilan Keputusan
Informasi pada era teknologi informasi sekarang adalah barang yang sangat berharga bagi pertumbuhan dan perkembangan organisasi, baik
organisasi yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang. Proses pengambilan keputusan tidak mungkin terlaksana tanpa ketersediaan
informasi. Informasi dapat dikatakan sebagai bahan mentahnya raw material dalam proses pengambilan keputusan. Tanpa kehadiran informasi sulit untuk
menghasilkan keputusan yang baik, atau bahkan sulit unutk melaksanakan proses pengambilan keputusan.
44
44 Menurut Laudion dalam Rizqi Dermawan 2004:34 sistem Informasi
adalah “interrelated components working together to collect, process, store and disseminate information to support decision making, coordination,
control, analysis and visualization in an organization”. Sedangkan menurut Muhammad Fakhri Husein dan Amin Wibowo 2002:9 sistem informasi
adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi
untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam informasi. Selain mendukung pembuatan keputusan, koordinasi dan pengawasan sistem
informasi dapat membantu manajer dalam memganalisa masalah-masalah kompleks dan menciptakan produk-produk baru. Sistem informasi ini terdiri
dari informasi tentang orang, tempat, kejadian dan sesuatu dalam organisasi atau lingkungan yang melingkupiunya.
Menurut Rizqi Dermawan 2004:32 karakteristik utama dari sistem ini adalah penerapan perangkat elektronik yang canggih, komputer, perangkat
keras dan lunaknya serta sistem informasi lain yang berhubungan secara luas. Seperti internet, LAN. Seluruh perangkat keras dan lunak tersebut dipakai
untuk menemukan informasi yang bernilai tinggi bagi proses pengambilan keputusan. Dengan demikian sebelum manajer mengolah informasi dan
pengetahuan, maka terlebih dahulu mereka harus mencari dan mengolah data. Rizqi Dermawan 2004:35 menjelaskan bahwa engambilan keputusan
memiliki tingkatan-tingkatan, baik tingkatan stratejik, manajemen, pengetahuan dan tingkatan operasional. Setiap tingkatan membutuhkan jenis
45
45 dan karakter innformasi yang berbeda-beda. Pengambilan keputusan stratejik
berkaitan dengan penentuan sejumlah tujuan, sumber daya dan kebijakan organisasi. tugas utama para pengambil keputusan pada tingkatan ini adalah
memprediksi masa depan lingkungan eksternal dan organisasi, serta membangun harmoni antara organisasi dengan lingkungannya. Informasi yang
dibutuhakn pada tingkatan ini segala informasi yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya dengan efektif dan efesien dalam mencapai tujuan
yang telah diptuskan pada tingkat stratejik. Sedangkan pengambilan keputusan pada tingkat pengetahuan berhubungan dengan penilaian kembali sejumlah ide
baru untuk menghasilakan layanan produk dan untuk mengkomunikasikan dan mendistribusikannya dalam sistem organisasi. Pengambilan keputusan pada
tingkat terakhir, yaitu tingkat operasional, informasi yang dibutuhkan adalah semua informasi yang berhubungan dengan penerapan tugas khusus yang telah
ditetapkan pada level stratejik dan manajemen. Jenis informasi sangat menentukan efektifitas keputusan pada
tingkatan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Setiap tingkatan memiliki kepentingan yang berbeda terhadap jenis informasi yang
dibutuhkan.. Tetapi informasi yang dibutuhkan dalam setiap tingkatan adalah saling terkait, tidak dipandang sebagai informasi yang berdiri sendiri.
2.2 Manajemen Pendidikan Tinggi