Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Sepeda Motor Honda Beat Di Bandar Lampung

(1)

ABSTRAK

Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen Sepeda Motor Honda Beat Di Bandar Lampung

Oleh

ALMER REYHAN MARZA

Perusahaan melakukan kegiatan komunikasi pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memberikan informasi kepada para konsumen mengenai produk yang dihasilkan dan memposisikan produk perusahaan tersebut secara tetap dibenak konsumen. Televisi merupakan media periklanan yang sangat tepat dilakukan saat ini untuk mempromosikan berbagai produk dan jasa kepada

sasaran – sasaran konsumen yang dituju. PT Astra Honda Motor adalah salah satu dari sekian banyak perusahaan yang memanfaatkan iklan televisi sebagai sarana promosi.

Permasalahan didalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh iklan televisi terhadap keputusan pembelian konsumen sepeda motor Honda Beat di Bandar Lampung, sementara tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh iklan televisi terhadap keputusan pembelian konsumen sepeda motor Honda Beat di Bandar Lampung. Analisis yang

digunakan didalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Hipotesis yang diajukan didalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh iklan televisi terhadap keputusan pembelian konsumen sepeda motor Honda Beat di Bandar Lampung.

Hasil analisis Uji t, terdapat iklan televisi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen sepeda motor Honda Beat di Bandar Lampung. Besarnya pengaruh menunjukkan iklan televisi berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen sepeda motor Honda Beat di Bandar Lampung. Koefisien determinasi (R2 = 0,673) yang artinya variabel independen (iklan televisi) sebesar 67,3 % menjelaskan variabel dependen (keputusan Pembelian) dan 33,7 %

dijelaskan oleh faktor lainnya.


(2)

Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen Sepeda Motor Honda Beat Di Bandar Lampung

Oleh

ALMER REYHAN MARZA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(3)

Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen Sepeda Motor Honda Beat Di Bandar Lampung

(Skripsi)

Oleh

ALMER REYHAN MARZA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2013


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1.1 Cuplikan Iklan Honda Beat ... 7 1.2 Paradigma Penelitian ... 12


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan dan Manfaat ... 10

1.4 Kerangka Pemikiran ... 11

1.5 Hipotesis ... 13

II. LANDASAN TEORI ... 14

2.1 Definisi Pemasaran ... 14

2.2 Bauran Pemasaran ... 15

2.3 Iklan Televisi ... 19

2.4 Keputusan Pembelian ... 26

2.4.1 Proses Keputusan Pembelian ... 26

2.4.2 Struktur Keputusan Pembelian ... 28

2.4.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli ... 30

III. METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Jenis Penelitian ... 33

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 33


(6)

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 34

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 36

3.6 Populasi dan Sampel ... 37

3.6.1 Populasi ... 37

3.6.2 Sampel ... 37

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 39

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 40

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 40

3.10 Teknik Analisis Data ... 39

IV. PEMBAHASAN ... 45

4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 45

4.1.1 Uji Validitas ... 45

4.1.2 Uji Reliabilitas ... 46

4.2 Profil Responden ... 48

4.3 Analisis Kualitatif Iklan Televisi ... 50

4.4 Variabel Keputusan Pembelian ... 54

4.5 Analisis Kuantitatif ... 55

4.5.1 Uji t ... 55

4.5.1 Uji R2 ... 56

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

5.1 Simpulan ... 58

5.2 Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Produk Motor Honda yang Dijual PT.AHM Indonesia ... 3

1.2 Data Penjuan Sepeda Motor di Indonesia Tahun 2012 ... 6

3.1 Definisi Operasional Variabel ... 36

3.2 Instrumen Skala Likert ... 36

3.3 Penentuan Skor Variabel Penelitian ... 42

4.1 Uji Validitas Variabel Iklan Televisi ... 45

4.2 Uji Validitas Keputusan Pembelian ... 46

4.3 Uji Reliabilitas Variabel Iklan Televisi ... 46

4.4 Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian ... 47

4.5 Profil Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48

4.6 Profil Konsumen Berdasarkan Usia ... 48

4.7 Profil Konsumen Berdasarkan Lama Pemakaian ... 49

4.8 Profil Konsumen Berdasarkan Pekerjaan ... 49

4.9 Tanggapan Konsumen Tentang Gaya Iklan Sepeda Motor Honda Beat Menarik ... 50

4.10 Logo Iklan Honda Beat Menarik ... 50

4.11 Bahasa Iklan Honda Beat Mudah Dipahami dan Komunikatif ... 51

4.12 Narasi Iklan Honda Beat Mudah Dimengerti ... 51

4.13 Model Iklan Honda Beat Dikenal ... 52

4.14 Pesan Iklan yang Disampaikan Mudah Dimengerti ... 52

4.15 Skor Keseluruhan Variabel Iklan Televisi ... 53

4.16 Tanggapan Konsumen Tentang Variabel Keputusan Pembelian .... 54

4.17 Hasil Uji t ... 55

4.18 Uji Hipotesis Variabel X Terhadap Variabel Y ... 56


(8)

(9)

(10)

MOTTO

Do the est. Be the Best. Bei g “e o d is ot

otivati g

“Sesungguhnya Allah tidak akan

mengubah nasib suatu kaum hingga

mereka mengubah diri mereka


(11)

KUPERSEMBAHKAN

KEPADA KELUARGA TERCINTA DAN

ORANG ORANG TERSAYANG YANG SELALU

MENDUKUNG PERJALANAN HIDUPKU


(12)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, Lampung pada 26 Maret 1991, yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Sumardi Ahdah dan Ibu Tri Faniza.

Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah SD Negeri 2 Rawa Laut (1997-2003), SMP Negeri 1 Bandar Lampung (2003-2006), SMA Negeri 3 Bandar Lampung (2006-2009).

Pada tahun 2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen FE Unila melalui jalur Penerimaan Bibit Unggul Daerah (PBUD)


(13)

SANWACANA

Alhamdulillah, Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen FEB Unila. Skripsi ini berjudul “PENGARUH IKLAN TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT DI BANDAR LAMPUNG”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Satria Bangsawan, S.E., M.Sc., selaku Dekan FEB Universitas

Lampung;

2. Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen FEB Universitas Lampung;

3. Yuningsih, S.E.,M.M selaku Sekretaris Jurusan Manajemen FEB Universitas Lampung;

4. Rinaldi Bursan, S.E., M.Si., selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;

5. Roslina, S.E., M.Si., selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;

6. Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku pembimbing akademik yang turut serta memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai.


(14)

7. Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Penguji atas saran-saran perbaikan dan motivasi yang sangat berharga;

8. Para Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu pengaetahuan, pengalaman yang sangan berharga dan tidak bernilai harganya bagi penulis. Serta seluruh staf Jurusan Manajemen Universitas Lampung Mas Prayugo, Pak Saparudin, Pak Parwoto dan Mas Nasir.

9. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan, bekerja keras, percaya kepadaku; serta adik -adik ku atas kasih sayang dan dukungan yang kalian berikan.

10.Seorang yang selalu menemani hari –hariku, menyemangati dan tak henti – hentinya memberikan doa kepadaku di saat sedih maupun senang Novila Erdila.

11.Sahabat – sahabat terbaikku Ardinan, Doni, Saddam, Erry, Fadlika, dan Agung yang luar biasa menemani hari-hari perjuangan menempuh kuliah sampai akhir, memberikan dukungan, doa, saran, nasihat, tawa, tangis. 12.Teman-temanku , memberikan solusi, membantu proses penyelesaian skripsi

dengan membagi pengetahuan, dantidak pernah bosan pula mendengarkan segala keluh kesah, membantu dalam segala hal.

13.Teman-teman kelas manajemen pemasaran ’09, yang memberi motivasi sampai akhir perjuangan.


(15)

akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 21 Mei 2013 Penulis


(16)

(17)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi ini persaingan dalam dunia perdagangan semakin ketat dikarenakan banyaknya barang dan jasa yang ditawarkan dipasaran, oleh karena itu banyak perusahaan yang berlomba – lomba untuk memasarkan produk barang atau jasa. Setiap perusahaan akan selalu berusaha agar melalui produk atau jasa yang dihasilkan dapat mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

Tujuan setiap perusahaan adalah untuk mendapatkan laba dari usahanya. Berbagai macam usaha yang dilakukan untuk mendapatkan laba, tetapi yang mutlak harus dipenuhi adalah dengan terjualnya hasil produksi kepada sejumlah pelanggan. Terjualnya hasil produksi atau banyaknya jumlah pelanggan tidak lepas dari pemasaran produk dan dalam memasarkan produk harus didukung oleh komunikasi yang efektif. Komunikasi dinilai efektif apabila mampu

menyampaikan manfaat dan hasil dari produk yang dipasarkan oleh konsumen bila membeli produk tersebut.

Seperti yang terjadi pada perusahaan otomotif di Indonesia, khususnya sepeda motor. Banyaknya perusahaan otomotif di Indonesia, maka konsumen akan lebih selektif dalam menentukan merek sepeda motor yang digunakan sebagai alat transportasi. Hingga saat ini sepeda motor buatan Jepang tetap menjadi pilihan


(18)

2

utama masyarakat Indonesia karena berbagai macam keunggulan yang

dimilikinya. Keunggulan yang dimiliki sepeda motor buatan Jepang , antara lain harganya terjangkau, irit bahan bakar, dan perawatannya yang tidak

menghabiskan banyak biaya.

Keputusan konsumen dalam menentukan atau memilih merek sepeda motor tertentu bukanlah hal yang begitu saja terjadi. Banyak pertimbangan yang dilakukan konsumen sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk, salah satunya adalah promosi.

PT. Astra Honda Motor (PT. AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia, dimana selama kurun waktu 30 tahun ini pasar sepeda motor domestik dikuasai oleh Honda, sebagai satu – satunya pemain pangsa pasar lebih dari 50% sehingga menciptakan pasar oligopoli yang dominan (www.astra-honda.com).

Kondisi ini juga diikuti dengan persaingan antar produsen sepeda motor di Indonesia. Ditengah – tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru, sepeda motor Honda yang sudah lama ada di Indonesia, dengan segala keunggulannya, tetap ingin mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi kebutuhan sebagai angkutan yang tangguh, irit, dan ekonomis. Menjawab tantangan tersebut PT. Astra Honda Motor di Indonesia terus memperkuat diri.

PT. Astra Honda Motor sebagai perusahaan otomotif yang sedang berkembang telah menyadari persaingan ini. PT. Astra honda motor senantiasa memberikan keyakinan dan harapan kepada pelanggannya untuk terus memberikan kepuasan


(19)

kepada pelanggannya. Di indonesia terdapat banyak sekali jenis motor yang diedarkan oleh PT. Astra Honda Motor dipasaran, antara lain :

Tabel 1.1 Produk Sepeda Motor yang dijual PT. Astra Honda Motor di Indonesia

No. Nama Produk Tipe

1. Revo FIT Motor Bebek

2. Revo STD Motor Bebek

3. Revo Sporty Motor Bebek

4. Supra X 125 Spoke Motor Bebek

5. Supra X 125 R Sporty Motor Bebek

6. Supra X 125 HI CW Motor Bebek

7. Supra X 125 Injection HI Motor Bebek

8. Blade Motor Bebek

9. Blade Repsol Motor Bebek

10. New Beat Motor Matic

11. Vario CW Motor Matic

12. Vario Techno 125 Motor Matic

13. Vario Techno 125 CBS Motor Matic

14. Spacy HI CW Motor Matic

15. Spacy Injection Motor Matic

16. Scoopy Motor Matic

17. PCX Motor Matic

18. New MegaPro STD Motor Sport

19. New MegaPro CW Motor Sport

20. New Tiger CW Motor Sport

21. CBR 150 CC Motor Sport

22. CBR 250 CC STD Motor Sport

23. CBR 250 CC ABS Motor Sport


(20)

4

Dalam melakukan kegiatan pemasaran perusahaan masa kini dituntut untuk tidak hanya lebih dari sekedar menciptakan dan mengembangkan suatu produk yang berkualitas, menentukan harga yang menarik, kemudian menyalurkannya kepada konsumen, tetapi perlu juga untuk berkomunikasi dengan para pelanggan mereka sekarang dan calon pelanggan mereka di masa yang akan datang.

Perusahaan harus melakukan kegiatan komunikasi pemasaran yang dapat

digunakan oleh perusahaan untuk memberikan informasi kepada para konsumen mengenai produk yang dihasilkan dan memposisikan produk perusahaan tersebut secara tepat dibenak konsumen.salat satu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan produk yang dihasilkannya adalah dengan melakukan kegiatan periklanan. Iklan sendiri selain menyediakan informasi mengenai produk juga berfungsi untuk mempersuasi potential buyer atas produk yang ditawarkan. Televisi merupakan media periklanan yang sangat tepat dilakukan saat ini untuk mempromosikan berbagai produk atau jasa kepada sasaran – sasaran konsumen yang dituju. Iklan telah merambah kesetiap lorong waktu dalam kehidupan manusia. Iklan sendiri semakin banyak terutama di media massa layar kaca, seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan atau perkembangan media massa. Masing – masing perusahaan harus berusaha membuat program acara yang baik dan semenarik mungkin. Iklan juga dipandang sebagai media hiburan dan media komunikasi yang efektif terutama jika ditanyangkan ditelevisi.

Menayangkan iklan suatu produk ditelevisi dapat mempengaruhi konsumen sehingga konsumen tertarik untuk melakukan pembelian terhadap produk tersbut, meskipun biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menayangkan produknya


(21)

ditelevisi cukup mahal, tetapi sangat efektif untuk meningkatkan jumlah penjualan produknya.

Penyisipan iklan dalam setiap acara yang menarik menjadikan iklan semakin sulit dipisahkan dalam kehidupan pertelevisian kita walaupun kadang menjengkelkan namun sering kali berhasil mempengaruhi masyarakat untuk berpikir bahkan bertindak sesuai dengan yang diinginkan pemasang iklan. Periklanan merupakan salah satu usaha pemasaran yang cukup penting dilakukan perusahaan, lembaga, ataupun instansi untuk meningkatkan nilai dari penjualannya. Bagi dunia usaha, periklanan merupakan suatu kekuatan ekonomi sosial yang penting. Hal ini disebabkan karena masyarakat atau calon konsumen menganggap periklanan sebagai sumber informasi produk yang baru.

Pengiklan yang cerdik akan menahan pelanggan dengan memelihara agar merek selalu mereka ingat. Iklan pada tahapan ini biasanya berupa Reminder Ad, yaitu iklan yang sekedar mengingatkan konsumen akan keberadaan merek tersebut. Biasanya iklan hanya bersifat visual, hanya membuat nama / brand dengan ilustrasi yang dominan, atau bermain dengan warna brand yang khas, kalaupun ada copy umumnya membuat sedikit kata yang ditulis dengan huruf besar atau tanpa teks sama sekali karena tidak perlu lagi banyak bicara.

Ketika konsumen telah menerima, menghargai, dan menggunakan produk, periklanan kompetitif tidak perlu dilakukan karena tidak ada gunanya. Sasaran iklan pada tahap ini untuk mempertahankan pangsa pasar dan mencegah percobaan konsumen terhadap produk pesaing. Produk – produk dalam tahap kedewasaan berada pada tahap paling menguntungkan. Tingkat pembelian berada


(22)

6

pada puncaknya, biaya periklanan dapat ditekan karena hanya mengingatkan, saluran distribusi telah tercipta, itu sebabnya perusahaan suka mempertahankan selama mungkin.

Iklan televisi Honda Beat dibuat karena untuk menjaga positioning karena produk Honda Beat berada pada tahap dewasa. Iklan pada Honda Beat ini bersifat

reperentif. Tahap reperentif adalah tahap periklanan ketika kegunaan produk yang umum dikenal di mana – mana dan kualitasnya sepenuhnya dihargai. Tahap ini adalah tahapan dimana produk mencapai kedewasaan dan memberikan

keuntungan yang paling memuaskan. Tidak banyak produk yang bisa mencapai tahap ini. Oleh sebab itu, iklan lebih diarahkan untuk berupaya menahan

perlindungan terhadap kekuatan prestasi yang telah dicapai. Berikut ini adalah data penjualan sepeda motor di Indonesia sepanjang tahun 2012 :

Tabel 1.2 Data Penjualan Sepeda Motor Terlaris di Indonesia Sepanjang Tahun 2012

No Nama Produk Penjualan (unit)

1 Honda Beat 1.183.050

2 Honda Vario FI 681.940

3 Yamaha Mio J 402.779

4 Honda Supra X 322.345

5 Yamaha V-ixion 320.444

6 Yamaha Soul GT 294.775

7 Honda Vario 282.715

8 Honda Beat FI 258.771

9 Yamaha Vega Z 241.319

1o Yamaha Jupiter 236.991


(23)

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa Honda menjadi market leader di Indonesia sepanjang tahun 2012, Honda Beat dengan penjualan mencapai 1.183.050. musik sebagai bahasa universal dipercaya mampu membuat orang terhanyut dan

mendalami pesan komunikasi dari suatu merek. Berangkat dari percayaan inilah Honda Beat mengambil pendekatan jalur musik untuk menjadikan CherryBelle (Grup Musik) dan RAN (Grup Musik) sebagai bintang Honda Beat. Berikut ini adalah gambar dari cuplikan dari iklan televisi sepeda motor Honda Beat tentang kelebihan produknya dan model iklannya :


(24)

8

Penayangan iklan Honda Beat merupakan iklan yang berbeda dari sebelumnya yang dapat dilihat dari bebrapa atribut iklan yang disajikan dengan baik. Diantaranya bahasa dan narasi iklan yang mudah dimengerti, model yang

ditampilkan menarik sehingga penonton tertarik untuk menontonnya. Logo yang menarik, gaya yang modern, serta moto iklan yang mudah diingat. Pesan iklan yang terkandung didalam cerita mudah diserap dan dicerna oleh pemirsa televisi. Dengan demikian pemirsa tertarik dan melakukan keputusan pembelian atas produk Honda Beat.

Masyarakat Bandar Lampung merupakan salah satu pasar potensial untuk menjadi objek dalam riset pemasaran karena setiap pengguna sepeda motor di Bandar Lampung memperhatikan keunggulan dari sepeda motor yang sesuai kebutuhan dalam menjalankan kegiatan sehari – hari. Berdasarkan dengan latar belakang yang dikemukakan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian skripsi

dengan judul : “Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Keputusan Pembelian


(25)

1.2 Perumusan Masalah

Banyak yang menyebabkan suatu produk dapat tetap bertahan dipasar atau tidak. Hal ini tidak lepas dari strategi perusahaan dalam menciptakan produk yang baik di mata konsumen. Konsumen tidak sekedar menginginkan produk tetapi juga nilai dan manfaat yang diberikan oleh suatu produk. Selain memutuskan membeli suatu produk, konsumen biasanya melakukan banyak pertimbangan, karena konsumen ingin mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhannya.

Berdasarkan latar belakang diketahui bahwa yang dihadapi oleh PT. Astra Honda Motor adalah agar dapat mempertahankan penjualan produk unggulannya yaitu Honda Beat, dan salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan cara melakukan periklanan. Iklan televisi dikenal sebagai media paling kuat untuk menjangkau spektrum konsumen yang luas (Kotler & Keller, 2009:205).

Dari masalah tersebut, dapat diketahui bahwa permasalahan dalam penelitian ini

adalah : “Seberapa besar pengaruh iklan televisi terhadap keputusan pembelian


(26)

10

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Penelitian ini adalah kegiatan untuk memperoleh informasi tentang keputusan pembelian konsumen pada produk Honda. Tujuan

dari penelitian ini adalah, “Untuk mengetahui pengaruh iklan televisi terhadap keputusan pembelian konsumen sepeda motor Honda Beat di Bandar Lampung.”

1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Diharapkan Sebagai sumbangan informasi bagi PT. Astra Honda Motor dalam kebijakan strategi pemasaran dalam bidang promosi yang menyangkut iklan televisi pada dan keputusan pembelian.

2.Bagi Praktisi

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan konsumen dalam mengevaluasi citra produk HONDA.

3. Bagi Akademisi

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi atau kajian bagi penelitian-penelitian berikutnya mampu memperbaiki dan


(27)

1.4 Kerangka Pemikiran

Menurut Kotler dan Susanto (2002:814), iklan didefenisikan sebagai bentuk penyajian tidak personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.

Menurut Tjiptono (2003:81), iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa yang menyenangkan yang akan mengubah pemikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Iklan

merupakan kata-kata dalam tayangan yang berfungsi menjelaskan manfaat produk dan memberikan alasan mengapa konsumen (calon konsumen) perlu dan

memutuskan untuk membelinya, yang meliputi :

1. Gaya iklan yaitu cara iklan atau model iklan memperagakan gerakan dalam iklan (gaya visualisasi iklan).

2. Logo iklan yaitu gambar, bentuk, warna dan tulisan yang mewakili merek atau produk agar mudah dikenali.

3. Bahasa yaitu kata-kata yang dirangkai dalam kalimat yang diucapkan oleh model dalam iklan.

4. Narasi iklan yaitu rangkaian bahasa yang disampaikan dalam iklan oleh seorang narator.

5. Model iklan yaitu orang yang menjadi ikon dalam iklan tersebut. 6. Pesan iklan yaitu informasi tentang produk yang ingin disampaikan oleh


(28)

12

Keputusan pembelian merupakan saat konsumen membeli suatu produk pada waktu tertentu (Durianto, dkk, 2003:105). Menurut Boyd, Walker, Larreche (2000:77), iklan televisi bisa dengan mudah mendukung pembelajaran konsumen tentang merek sehingga dalam situasi pembelian untuk tipe produk tersebut, konsumen mengingat kembali nama merek dan membelinya. Berdasarkan teori-teori pendukung tersebut, maka kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Iklan Televisi (X) - Gaya iklan - Logo iklan - Model iklan - Pesan iklan - Narasi iklan - Bahasa iklan

Gambar 1.2 Paradigma Penelitian


(29)

1.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu kesimpulan sementara yang ditarik berdasarkan fakta yang ada dan dalam hal ini sangat berguna untuk dijadikan dasar dalam

pembuatan kesimpulan penelitian. Oleh karna itu perumusan hipotesis suatu penelitian merupakan hal yang sangat penting karna hipotesis merupakan suatu acuan pemikiran yang menentukan kearah penelitian selanjutnya.

Hipotesis menurut Sugiyono (2002 : 51) adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, hal tersebut dikarenakan jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan fakta – fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Hipotesis utama yang perlu dikaji kebenarannya dalam penelitian ini adalah

:”Terdapat Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Sepeda Motor Honda Beat”.


(30)

14

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2009 : 45) definisi pemasaran dapat dibedakan antara definisi pemasaran secara manajerial dan secara sosial. Definisi secara manajerial pemasaran sering digambarkan sebagai seni menjual produk. Sedangkan definisi secara sosial adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Kotler dan Armstrong (2012 : 29) pemasaran adalah proses yang dilakukan oleh setiap perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan itu sendiri dan mendapatkan nilai dari pelanggan sebagai balasannya.

Berdasarkan definisi di atas pemasaran berarti suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen dengan cara menciptakan, menawarkan, dan berinteraksi.


(31)

2.2 Bauran Pemasaran

Tujuan dari perusahaan adalah memperoleh laba yang maksimum untuk

menjamin kontiniutas perusahaan. Dalam mencapai tujuannya, perusahaan harus bisa menyesuaikan kegiatan pemasaran. Marketing mix merupakan kombinasi variabel untuk kegiatan yang merupakan inti dan sistem pemasaran, yang mana variabel dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.

Kotler dan Amstrong (2008 : 62) mengemukakan definisi bauran pemasaran sebagai kumpulan alat pemasar taktis terkendali produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang

diinginkannya dipasar sasaran. Dengan kata lain,dapat dikatakan bahwa Bauran Pemasaran merupakan suatu kombinasi dari empat variabel yang saling

mempengaruhi antar setiap unsur dengan unsur lainnya dan saling menunjang untuk mencapai hasil yang optimal meraih tujuan perusahaan.

Konsep bauran pemasaran dipopulerkan pertama kali oleh Jerome Mc Carthy yang merumuskannya menjadi 4P (Product, Place, Price, Promotion).

Berdasarkan perkembangan sejumlah penelitian menunjukkan bahwa peberapan 4P terlampau sempit untuk bisnis jasa. Hal ini mendorong banyak pakar

pemasaran mendefinisikan ulang bauran pemasaran sehingga lebih aplikatif untuk sektor jasa. Oleh karna itu 4P diperluas dan ditambahkan dengan 4 unsur lainnya yaitu people, process, physical, evidence, dan costumer service.


(32)

16

1. Produk (Product)

Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran. Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memilih produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

2. Harga (Price)

Harga dikatakan mahal, murah atau biasa – biasa saja dari setiap individu tidaklah harus sama, karna tergantung dari persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu (Schifman dan Kamuk, 2001). Harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga salah satu faktor penting konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak.

3. Promosi (Promotion)

Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui media – media yang disebut dengan media massa seperti koran, majalah, tabloid, radio, televisi, dan direct mail. Bauran promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara lain : (1) Periklanan, (2) Promosi penjualan, (3) Publisitas atau hubungan masyarakat, dan (4)

Pemasaran Langsung. Media promosi yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentuk produk itu sendiri.


(33)

4. Saluran Distribusi (Place)

Kotlet (2000:96) menyatakan bahwa : “Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (fungsi) yang digunakan untuk

menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen”. Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai.

Distribusi berkaitan dengan kemudahan memperoleh produk di pasar dan tersedia saat konsumen mencarinya. Distribusi memperlihatkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjadikan produk atau jasa diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.

5. Partisipan (People)

Yang dimaksud partisipan disini adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun penjualan, atau orang – orang yang terlibat secara langsung maupun tidak

langsung dalam proses layanan itu sendiri. Misalnya dalam jasa kecantikan dan diantaranya adalah para recepsionis, dokter, dan beauty therapis.

6. Proses (Process)

Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang. Pengelola usaha melalui front liner sering menawarkan berbagi macam bentuk palayanan untuk tujuan menarik kepada konsumen. Fasilitas jasa konsultasi gratis, pengiriman produk, kartu


(34)

18

kredit, kartu anggota, dan fasilitas layanan yang berpengaruh pada image perusahaan.

7. Linkungan Fisik (Physical Evidence)

Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang didalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi. Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, peletakan dan layout yang nampak atau lingkungan yang penting sebagai objek stimulasi.

Dari ketujuh elemen marketing mix tersebut yang kunci sukses dari sebuah usaha diantaranya adalah kelengkapan produk layanan yang siap ditawarkan, lokasi yang strategis, keramahan, dan efektifitas pelayanan, tempat parkir yang memadai, dan fasilitas lain pendukung kenyamanan konsumen.


(35)

2.3 Iklan Televisi

Iklan merupakan sebuah proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran, dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek (Durianto, dkk, 2003:2).

Menurut Kotler dan Susanto (2001:814), iklan didefinisikan sebagai bentuk penyajian tidak personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh seorang sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.

Periklanan adalah komunikasi persuasif. Periklanan berkaitan dengan konsumen berpengalaman yang memahami proses periklanan dan maksud persuasifnya. Meskipun konsumen diekspos pada ratusan pesan tiap hari, periklanan tetap merupakan metode promosi yang menjadi motivasi pembeli untuk mencoba produk baru.

Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan dan keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa yang menyenangkan yang akan merubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Iklan merupakan kata – kata dalam tayangan yang berfungsi dalam menjelaskan manfaat produk dan memberikan alasan mengapa konsumen (calon konsumen) perlu membelinya (Tjiptono, 2003:81)

Perusahaan menjalankan aktivitas periklanan dengan tujuan yang berbeda – beda dan berkaitan dengan keadaan perusahaan itu sendiri serta struktur persaingan di


(36)

20

pasar. Secara umum, tujuan periklanan mengacu pada keputusan perusahaan tentang penetapan sasaran pasar, penentuan posisi pasar dan marketing mix (Durianto, dkk, 2003:3).

Menurut Kotler dalam Susanto (2001:816), tujuan iklan diklarifikasikan menjadi 3, yaitu :

1. Iklan Informatif (Informative Advertising)

Iklan informatif adalah iklan yang bertujuan untuk membentuk atau

menciptakan kesadaran atau pengenalan dan pengetahuan tentang produk atau fitur – fitur baru dari produk yang sudah ada, menginformasikan perubahan harga dan kemasan produk, menjelaskan cara kerja produk, mengurangi ketakutan konsumen, dan mengoreksi produk. Biasanya jenis iklan ini banyak digunakan secara besar – besaran pada tahap awal peluncuran suatu jenis produk baru dengan tujuan membentuk permintaan awal.

2. Iklan Persuasif (Persuasive Advertising)

Iklan ini dilakukan dengan tahap kompetitif yang bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, dan keyakinan sehingga konsumen mau membeli dan menggunakan barang dan jasa, mempersuasif khalayak untuk membeli,

mengubah persepsi konsumen, membujuk untuk membeli sekarang. Umumnya jenis iklan ini digunakan untuk merek produk yang siklus kehidupannya masih berada pada tahap pertumbuhan (growthstage).


(37)

3. Iklan Reminder (Reminder Advertising)

Iklan reminder bertujuan untuk mendorong pembelian ulang barang dan jasa, mengingatkan bahwa suatu produk memiliki kemungkinan akan sangat dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan pembeli di mana membeli produk tersebut, menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state mind), menjalin hubungan baik dengan konsumen. Iklan ini sangat penting untuk produk yang berada pada fase kedewasaan (maturity). Iklan ini adalah iklan penguat (reinforcement advertisement).

Periklanan tidak lengkap tanpa menggunakan media. Media advertising

merupakan wahana atau alat yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan atau perusahaan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak.

Pemilihan media adalah mencari media yang paling berbiaya efektif untuk menyampaikan jumlah dan jenis paparan yang diinginkan kepada audience sasaran. Kotler dan Amstrong (2012 : 422) mengemukakan tiga langkah penting dalam pemilihan media yaitu :

1. Reach. Jumlah orang atau keluarga yang berbeda yang terpapar pada jadwal media tertentu setidaknya sekali dalam kurun waktu tertentu.

2. Frequency. Jumlah waktu dalam kurun waktu tertentu ketika orang atau keluarga rata – rata terpapar pada pesan tertentu.

3. Impact. Nilai kualitatif paparan melalui media tertentu.

Media advertising terdiri dari berbagai jenis yang memiliki kelebihan dan


(38)

22

karakteristiknya paling cocok dengan merek yang dijalankan untuk mencapai khalayak sasarannya dan menyampaikan pesan.

Periklanan di media televisi biasanya menjadi acuan dalam membuat iklan – iklan di media lain. Dalam membuat kampanye periklanan, yang pertama kali

dikerjakan adalah iklan televisi, selanjutnya iklan yang lain, seperti media cetak atau yang lain sesuai kebutuhannya.

Iklan cetak dan seluruh iklan – iklan yang lain mengikuti iklan televisi sehingga terciptalah iklan yang berkesinambungan yang dapat membuat konsumen ingat terhadap pesan iklan tersebut. Itulah kampanye menyampaikan pesan secara terus menerus. Menurut Wilbur ( 2009 : 1) berpendapat “Television is the important medium for advertiser” artinya, pada umumnya televisi diakui sebagai media iklan paling berpengaruh dan menjangkau konsumen. Pendapat tersebut diperkuat oleh Kotler dan Keller (2009 : 205) iklan televisi dikenal sebagai media paling kuat dan menjangkau spektrum konsumen yang luas.

Menurut Shimp (2000 : 379) menyatakan “Television advertising is combined ability to provide entertainment and generate exciment, advertisement product can be brought to life or made to appear even bigger life”. Artinya bahwa iklan televisi mempunyai kemampuan mengkombinasikan untuk memberikan hiburan dan menghasilkan kegembiraan, dan produk iklan dapat dibawa ke kehidupan atau dibuat tampak lebih besar daripada kehidupan.

Menurut Sandra Moriarty (2011 : 330) iklan televisi digunakan sebab bekerja seperti film, menceritakan kisah, membangkitkan emosi, menciptakan fantasi, dan dampak memberikan visual yang kuat.


(39)

Di kebanyakan negara iklan televisi menjadi media iklan yang paling banyak digunakan oleh perusahaan, disamping suara, televisi dapat menjanjikan berbagai macam gambar atribut produk yang diiklankan, cara pemakaian produk, maupun ilustrasi yang melatarbekangi.

Menurut Shimp (2000 : 530) biaya periklanan di media televisi, karakteristik khalayak, dan kesesuaian program sangat bervariasi pada jam – jam tertentu di suatu hari dan hari – hari tertentu di suatu minggu. Segmen pemrograman televisi dibagi menjadi tiga waktu, yaitu :

1. Waktu Utama

Periode antara jam 20.00 dan 23.00 atau antara jam 19.00 dan 22.00 di beberapa negara bagian dikenal sebagai prime time. Program terbaik dan termahal

ditayangkan pada periode prime time karena penonton paling banyak ada pada periode ini.

2. Siang Hari

Periode ini dimulai dengan tayangan berita di pagi hari berlangsung sampai pukul 16.30 dikenal sebagai day time.

3. Waktu Tambahan

Masa sebelum dan sesudah waktu utama disebut dengan fringe time. Awal fringe time dimulai pada sore hari khususnya ditujukan kepada anak – anak tetapi menjadi lebih berorientasi pada orang dewasa bilamana waktu prime time akan mendekat.


(40)

24

Menurut Sandra Moriarty (2011 : 332) Iklan Televisi memiliki keunggulan sebagai cara paling efektif untuk menyampaikan pesan ke banyak audience. Pengiklan menjangkau pasar yang besar, spot 30 detik diacara jam tayang utama mungkin biasanya hanya satu penny untuk per orang penonton. Lebih jauh, televisi juga punya daya untuk memperkuat pesan. Televisi memberikan dampak visual yang kuat. Paduan gambar, suara, warna, gerak, dan drama menciptakan respon yang lebih kuat ketimbang media iklan lainnya.

Menurut Kotler dan Susanto (2002:814), iklan didefenisikan sebagai bentuk penyajian tidak personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.

Menurut Tjiptono (2003:81), iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa yang menyenangkan yang akan mengubah pemikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Iklan

merupakan kata-kata dalam tayangan yang berfungsi menjelaskan manfaat produk dan memberikan alasan mengapa konsumen (calon konsumen) perlu dan

memutuskan untuk membelinya, yang meliputi :

1. Gaya iklan yaitu cara iklan atau model iklan memperagakan gerakan dalam iklan (gaya visualisasi iklan).

2. Logo iklan yaitu gambar, bentuk, warna dan tulisan yang mewakili merek atau produk agar mudah dikenali.

3. Bahasa yaitu kata-kata yang dirangkai dalam kalimat yang diucapkan oleh model dalam iklan.


(41)

4. Narasi iklan yaitu rangkaian bahasa yang disampaikan dalam iklan oleh seorang narator.

5. Model iklan yaitu orang yang menjadi ikon dalam iklan tersebut. 6. Pesan iklan yaitu informasi tentang produk yang ingin disampaikan oleh


(42)

26

2.4 Keputusan pembelian

2.4.1 Proses Keputusan Pembelian

Proses pembelian diawali ketika seseorang mendapatkan stimulus (pikiran, tindakan atau motivasi) yang mendorong dirinya untuk mempertimbangkan pembelian barang dan jasa tertentu.

Para pemasar harusmendalami berbagai pengaruh terhadap para pembeli dan mengembangkan suatu pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya para konsumen membuat keputusan pembelian mereka. Para pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis keputusan pembelian dan langkah – langkah salam proses pembelian.

Menurut Basu Swastha (2002 : 64), keputusan pembelian merupakan keputusan untuk membeli produk dan melakukan pembelian secara nyata.

Menurut Philip Kotler dan A.B. Susanto (2000 : 246), ada 5 (lima) peran yang dimainkan orang dalam suatu keputusan pembelian, diantarany adalah :

a. Pencetus Ide yaitu seseorang yang pertama kali mengusulkam ide untuk membeli suatu produk atau jasa tertentu.

b. Pemberi Pengaruh yaitu seseorang yng pandangan atau pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian.

c. Pengambil Keputusan yaitu sesorang yang memutuskan setiap komponen dalam keputusan pembelian.


(43)

e. Pemakai yaitu seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tertentu.

Dijelaskan terdapat 4 (empat) jenis perilaku pembelian antara lain :

1. Perilaku pembelian kompleks, dimana para konsumen mempunyai perilaku pembelian kompleks ketika mereka sangat terlibat dalam suatu pembelian dan menyadari adanya perbedaan nyata antar berbagai merek.

2. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidak-sesuaian, dimana keterlibatan konsumen dalam membeli sangat tinggi, perbedaan merek sedikit dan harga produk mahal.

3. Perilaku pembeli menurut kebiasaan, dimana keterlibatan konsumen dalam kegiatan pembelian rendah, perbedaan merek kecilharga produk murah dan sering di beli.

4. Perilaku pembelian yang mencari variasi, dimana keterlibatan konsumen dalam kegiatan pembelian rendah, perbedaan merek nyata, sering mengganti merek untuk keragaman.

Tahap – tahap dalam proses keputusan pembelian antara lain :

a. Tahap pengenalan kebutuhan, yaitu pembeli menyadari perbedaan antara keadaan sebenarnya dengan keadaan yang diinginkan.

b. Tahap pencarian informasi, yaitu seorang konsumen yang mulai tergugat minatnya mungkin akan atau tidak mencari informasi lebih banyak lagi, jika dorongan kuat dan objek tersedia makan konsumen akan membeli objek itu tetapi jika tidak cukup hanya diingat.


(44)

28

c. Tahap penilaian alternatif, yaitu bagaimana konsumen memilih diantara alternatif merek.

d. Tahap keputusan pembelian, yaitu dimana tahap ini menyebabkan konsumen membentuk pilihan diantara beberapa merek diperangkat pilihan dan

membentuk maksud membeli atau merek yang disukainya.

e. Tahap perilaku pasea pembelian yaitu dimana setelah membeli produk, konsumen mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidak-puasan tertentu.

Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidak-puasan, yaitu :

a. Kepuasan Sesudah Pembelian

Konsumen mendasarkan harapannya kepada informasi yang mereka terima tentang suatu produk, jika kenyataan yang mereka dapat ternyata berbeda dari yang diharapkan maka mereka tidak puas.bila produk memenuhi harapan maka konsumen akan merasa puas.

b. Tindakan Sesudah Pembelian

Konsumen akan merasa puas dengan memperlihatkan kemungkinan untuk membeli atau menggunakan lagi produk tersebut sedangkan konsumen yang tidak puas akan memperlihatkan sebaliknya.


(45)

2.4.2 Struktur Keputusan Pembelian

Struktur keputusan membeli penting untuk diketahui karna sesudah menentukan kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk tertentu tujuan struktur keputusan membeli yang mempengaruhi konsumen adalah sebagai berikut :

a. Keputusan tentang jenis produk

Konsumen dapat memutuskan untuk membelanjakan uangnya untuk membeli produk X atau tujuan lain selain melakukan pembelian.para pemasar harus memusatkan perhatian pada konsumen yang diharapkan memutuskan untuk membeli produk X dari alternatif lain yang mereka pertimbangkan uangnya untuk membeli makanan, minuman atau keperluan lain.

b. Keputusan tentang merek

Konsumen memutuskan merek yang akan diambil. Perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.

c. Keputusan tentang penjualan

Konsumen memutuskan dimana akan membeli (toke serba ada, swalayan, toko, dan lain – lain). Harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.

d. Keputusan tentang jumlah produk

Konsumen memutuskan jumalh produk yang akan di beli. Perusahaan harus mempertimbangkan banyaknya produk tersedia untuk konsumen sesuai keinginan konsumen yang berbeda – beda.


(46)

30

e. Keputusan tentang waktu pembelian

Konsumen memutuskan kapan harus membeli (kapan uang atau kesempatan tersedia).

f. Keputusan tentang cara pembayaran

Konsumen memutuskan mode pembelanjaan yang disukainya. Perusahaan harus mengetahui hal ini yang akan mempengaruhi dalam penawaran pembayaran.

2.4.3 Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Peilaku Konsumen Dalam Pembelian

Dalam melakukan pembelian ada bebereapa faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam pembelian, antara lain :

a. Faktor Kebudayaan

1. Kebudayaan adalah seperangkat nilai, persepsi, keinginan dan perilaku dasar yang dipelajari oleh lembaga – lembaga penting lainnya.

2. Sub – budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum.

3. Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan dalam masyarakat dimana para anggotanya dalam setiap tahap memiliki minat dan perilaku.


(47)

b. Faktor sosial

1. Kelompok regerensi adalah kelompok yang mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku dan sifat seseorang. 2. Keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku dalam

pembelian.

3. Peran dan status dimana setiap peran membawa suatu status yang mencerminkan perhargaan umum yang diberikan oleh masyarakat, sehingga tidak akan mempengaruhi tingkah laku secara umum tetati tingkah laku membeli seseorang.

c. Faktor Pribadi

1. Usia dan tahap daur hidup dimana konsep dari daur hidup keluarga merupakan sebuah gerak maju melewati tingkatan yang sebagian besar keluarga melalui tahap masa remaja, perkawinan, pertumbuhan, keluarga (lahirnya anak), anak tumbuh dan berumah tangga. Sehingga analisa ini berguna bagi pemasar dalam menentukan target market bagi produk yang akan dipasarkan.

2. Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang – barang jasa yang dibeli. 3. Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang sebagaimana tercermin

dalam aktivitas, minat, dan opininya.

4. Kepribadian dan konsep diri, kepribadian adalah karakteristik psikologis unik yang secara relatif mengacu pada tanggapan yang konsisten

terhadap lingkungan. Sedangkan konsep diri adalah citra dini atau gambaran mental yang kompleks yang ada dalam diri manusia.


(48)

32

d. Faktor Psikologis

1. Motivasi adalah suatu kondisi atau kekuatan yang menggerakkan seseorang kearah tujuan tertentu.

2. Persepsi adalah suatu proses dimana seseorang menyadari dan mengiterpretasikan aspek lingkungannya.

3. Belajar adalah perubahan – perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat adanya pengalaman.

4. Keyakinan dan sikap, dimana keyakinan adalah suatu gagasan yang dianut oleh seseorang mengenai suatu keyakinan yang berlandaskan pada pengetahuan opini atau pendapat atau kepercayaan terhadap sesuatu. Sedangkan sikap adalah suatu penggambaran nilai pengalaman yang baik maupun yang buruk.


(49)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan), penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatnya yang didasarkan kepada tujuan dan objeknya. Pada tingkat eksplanasi penelitian termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh, yaitu iklan televisi (X) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Target populasi dari penelitian ini adalah masyarakat di kalangan Bandar Lampung yang pernah melihat iklan televisi dan pernah melakukan pembelian sepeda motor Honda Beat. Karena baik merek produk maupun iklan, produk yang diteliti dalam penelitian ini sudah sering dilihat dan diketahui. Dengan asumsi jumlah dalam penelitian ini bahwa jumlah populasi terbatas.Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013.


(50)

34

3.3 Batasan Operasioanal

Penelitian yang baik adalah penelitian yang dilakukan terfokus dan mendalam. Agar penelitian dapat dilakukan terfokus maka tidak semua masalah akan diteliti. Untuk itu diperlukan batasan, variabel apa saja yang akan diteliti serta bagaimana hubungan variabel tersebut dengan variabel yang lain. Penelitian ini hanya

dibatasi mengenai iklan televisi yang telah dilakukan Honda Beat dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian.

3.4 Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan karakteristik dari objek penelitian ke dalam variabel penelitian yang dapat diobservasi dimana konsep tersebut dapat diukur serta dioperasionalkan di dalam penelitian.

Berdasarkan pada permasalahan dan hipotesis yang akan diuji, maka definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas atau variabel independen (X) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain (variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain). Dalam penelitian ini, variabel bebas adalah penayangan iklan di televisi. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa yang menyenangkan yang akan mengubah pemikiran seseorang untuk melakukan pembelian (Tjiptono, 2003:81), yang meliputi :


(51)

1. Gaya iklan yaitu cara iklan atau model iklan memperagakan gerakan dalam iklan (gaya visualisasi iklan).

2. Logo iklan yaitu gambar, bentuk, warna dan tulisan yang mewakili merek atau produk agar mudah dikenali.

3. Bahasa yaitu kata-kata yang dirangkai dalam kalimat yang diucapkan oleh model dalam iklan.

4. Narasi iklan yaitu rangkaian bahasa yang disampaikan dalam iklan oleh seorang narator.

5. Model iklan yaitu orang yang menjadi ikon dalam iklan tersebut. 6. Pesan iklan yaitu informasi tentang produk yang ingin disampaikan oleh

pengiklan kepada konsumen melalui iklan.

b. Variabel terikat atau variabel dependen (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain (variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain). Dalam penelitian ini, variabel terikat adalah keputusan pembelian konsumen. Durianto, dkk (2003 :105) mengatakan bahwa keputusan pembelian

merupakan saat konsumen membeli suatu produk pada waktu tertentu.

Durianto, dkk (2003:104) menggambarkan bagaimana konsumen mencari dan mempertimbangkan suatu keputusan untuk membeli produk, dimana ada indikator yang saling berinteraksi dan saling mendukung yang berakhir dengan pembelian.


(52)

36

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Pengukuran Iklan (X) Iklan merupakan suatu

proses komunikasi yang bertujuan untuk

membujuk atau

menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak yang membuat iklan. Gaya iklan Logo iklan Model iklan Narasi iklan Bahasa iklan Pesan iklan Likert Keputusan Pembelian (Y) Keputusan pembelian merupakan keputusan konsumen untuk menggunakan produk yaitu sepeda motor Honda Beat.

Likert

Sumber : Tjiptono (2003,80); Sugiyono (2006 :104)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006:104). Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka kepada responden diberi alternatif jawaban dengan menggunakan skala 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:


(53)

Tabel 3.2. Instrument Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran , 2006). Populasi merupakan obyek (satuan atau individu) yang karakteristiknya hendak di duga (Sekaran, 2000). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah masyarakat Bandar Lampung.

3.6.2 Sampel

Penelitian hanya dilakukan pada sebagian dari populasi dan diharapkan dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang memiliki produk dan pernah menyaksikan iklan televisi Honda Beat.

Jumlah populasi yang memiliki produk dan pernah menyaksikan iklan televisi Honda Beat tidak pasti, maka proporsi populasi (P) tidak diketahui besarnya.


(54)

38

Apabila pendugaan proporsi memakai sampel random diinginkan berkeyakinan (1-α) dan besarnya error pendugaan melebihi suatu harga tertentu, maka rumus errorpendugaan tidak melebihi suatu harga tertentu, maka rumus error (E) dapat dipakai dalam penentuan besarnya sampel yang harus diambil.

Dalam pendugaan ini tingkat signifikasi yang dipakai dalam penentuan besarnya sampel yang harus diambil. Dalam pendugaan ini tingkat signifikasi yang dipakai besarnya 5%, sedangkan koefisien convidence level 95% adalah 1,96. Jika

kemungkinan kesalahan sampel ditetapkan sebesar 10%, maka sampel minimal dapat dihitung :

E=1,96 √

Keterangan : E = error P = proporsi n = jumlah sampel

Besarnya P terdapat diantara 0 dan 1, maka P maksimum adalah : F (P) = P - P²

= 1 – 2P

= maksimum bila

= 0

1 – 2P = 0 P = 0,5


(55)

Maka besarnya sampel :

0,10 = 1,96 √

0,10 = 1,96 √

0,01 =

N = 96,1

Jadi besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah : 100 sampel. Metode penarikan sampel menggunakan metode incidental dan metode purposive sampling (Sugiyono, 2006:95). Metode incidental adalah teknik penarikan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/ incidental bertemu dengan peneliti maka dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu tepat sebagai responden. Sedangkan metode purposive sampling adalah penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan kriteria bahwa sampel tersebut harus pernah melihat iklan Honda Beat dan memilikinya.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Peneliti menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh penulis dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden terpilih.


(56)

40

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh melalui studi Pustaka dengan mempelajari berbagai tulisan, buku, jurnal, majalah dan internet yang berhubungan dengan penelitian ini. Data sekunder yang diperoleh merupakan sejarah dan gambaran umum perusahaan,struktur organisasi dan sebagainya.

3.8Metode Pengumpulan Data

a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden dimana para responden diharapkan untuk memberikan jawaban dari sejumlah pertanyaan yang diajukan.

b. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan dari buku-buku,jurnal maupun sumber data lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.9Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Ginting dan Situmorang,2008:172). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar sampel. Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur kelayakan butir-butir dalam daftar pertanyaan yang mendefinisikan suatu variabel (Sugiyono, 2006:114). Pengujian validitas dilakukan dengan criteria sebagai berikut:


(57)

1. Jika r hitung positif dan r hitung > r table maka pertanyaan dinyatakan valid 2. Jika r hitung negative dan r hitung < r table maka pertanyaan dinyatakan tidak

valid.

Uji Reabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrument penelitian, instrument yang reliable adalah instrument yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2006:110).

Uji reliabilitas akan dapat menunjukan konsistensi dari jawaban- jawaban

responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Instrument yang dapat

dipercaya atau reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Suatu instrumen dikatakan reliabel bila memiliki koefisien keandalan (r) sebesar 0,6 atau lebih.

3.10 Teknik Analisis Data Metode Analisis Deskriptif

Statistik Deskriptif merupakan suatu metode atau cara – cara yang digunakan untuk meringkas dan medata dalam bentuk table, grafik atau ringkasan.numerik data. Statistik deskriptif merupakan statistika yang menggunakan data suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik kesimpulan mengenai kelompok itu


(58)

42

saja. Untuk menganalisis secara deskriptif kualitas dari setiap variable penelitian, maka digunakan teknik statistic deskriptif.

Analisis Kualitatif

Menganalisis permasalahan dan mencari jalan pemecahan masalah dengan menggunakan data yang terkumpul dari hasil kuesioner yang dihubungkan dengan teori pemasaran atau pendekatan-pendekatan yang berkaitan dengan atribut produk dan keputusan pembelian melalui penilaian menggunakan skor dengan rumus rentang skor adalahj skor tertinggi dikurangi skor terendah dibagi jumlah kelas, Umar (2002).

RS = (m-n)

b keterangan :

RS = Rentang Skor m = Skor Tertinggi n = Skor Terendah b = Jumlah Kelas

Table 3.2 Penentuan Skor Variable Penelitian

Kriteria Skor

100 – 199 Sangat Tidak Baik

200 – 299 Tidak Baik

300 – 399 Cukup Baik

400 – 499 Baik


(59)

Metode Regresi Linier Sederhana

Menurut Kurniawan (2009:82) analisis regresi adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan matematis antara variabel

output/devenden (y) dengan satu atau beberapa variable input atau independen (x). Hubungan matematis digunakan sebagai suatu model regresi yang digunakan untuk meramalkan atau memprediksi nilai output (y) berdasarkan nilai output (x) tertentu.

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel iklan terhadap variabel keputusan pembelian. Agar hasil penelitian lebih bantuan program terarah dan teruji maka peneliti menggunakan statistic spss (statistic product and service solution)versi 20.0. Adapun model persamaan yang digunakan adalah menurut (Sugiyono, 2006:211):

y = b0 + b1x + e

Keterangan : y = keputusan pembelian b0= konstanta

x = iklan televisi b1 = koefisien regresi e = standar error


(60)

44

1) Uji T (uji secara signifikansi)

Uji t (uji secara signifikansi) yaitu membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh iklan sebagai variable bebas terhadap keputusan pembelian sebagai variable terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

H1 : b1 ≠ 0 (ada pengaruh iklan televisi terhadap keputusan pembelian)

H0 : b1= 0 (tidak ada pengaruh iklan televisi terhadap keputusan pembelian)

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : a) Ho diterima jika thitung < ttabel pada α = 5 % b) Ho ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5 %

2) Koefisien Determinan (R2) / Identifikasi Determinan(R2)

Identifikasi determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel iklan terhadap variabel keputusan pembelian . Dalam output spss, koefisien determinasi terletak pada tabel model summary dan tertulis R Square. Namun untuk regreasi linier sederhana sebaiknya menggunakan adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian . Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1 (Nugroho, 2005:51).


(61)

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

1. Berdasarkan hasil analisis hipotesis diterima yang berarti iklan televisi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Bandar Lampung.

2. Hasil uji R Square baik dengan nilai 0.673 yang berarti bahwa besarnya pengaruh variabel iklan televisi (X) terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Bandar Lampung (Y) sebesar 67,3%, sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain di luar iklan televisi sebesar 33,7%.

3. Berdasarkan analisis kualitatif (rentang skor) di dapat rata-rata informasi dari seluruh variabel X ditanggapi baik oleh responden dengan mean sebesar 405.5 dan gaya iklan merupakan dimensi iklan televisi yang paling positif dengan nilai sebesar 414.

5.2Saran

1. Sebaiknya Honda selaku produsen tetap menjaga iklan Televisi Honda Beat yaitu gaya dan narasi iklan. Gaya dan narasi penyampaian iklan yang berisi informasi yang ingin disampaikan sudah diterima baik oleh


(62)

59

dinamis dan penuh gaya sudah sesuai dengan pencapaian tujuan dari iklan sudah diterima baik oleh konsumen terutama untuk segmen remaja yang berusia dibawah 30 tahun yang menjadi segmen pangsa pasar Honda Beat.

2. Model iklan, bahasa iklan dan pesan iklan dari Honda Beat harus lebih ditingkatkan sebagai sepeda motor yang sesuai dengan segmen anak muda saat ini. Namun dari pemilihan model iklan, bahasa iklan dan pesan iklan memang perlu ditingkatkan lagi mengingat saat ini Honda memang bekerja sama dengan brand ambassador yang sedang disukai oleh remaja jadi konsekuensinya adalah Honda harus selalu update untuk melihat tren dan sosok yang disukai serta memiliki perilaku yang baik yang bisa dijadikan contoh oleh konsumen pada segmen anak muda.


(63)

DAFTAR PUSTAKA

Agung Nugroho. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode statistik Penelitian Dengan SPSS. Andi. Yogyakarta.

Basu Swastha Dharmmesta dan T. Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta.

Boyd, Walker, dan Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran (Suatu pendekatan, strategis dengan orientasi global). Erlangga, Jakarta.

Durianto, Sugiarto, Widjaja, dan Supraktino. 2003. Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ginting dan Situmorang. 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset. USU Press, Medan.

Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta. Kotler dan Amstrong. 2012. Principles of Marketing. PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Kotler dan Keller. 2009. Menajemen Pemasaran, edisi ketiga belas. Erlangga. Jakarta.

Kotler dan Susanto. 2002. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Analis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Buku Satu. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Kurniawan Heri dan Sofyan Yamin. 2009. Spss Complete, Teknik Analisis Statistic Terlengkap Dengan Software Spss. Salemba Infotek, Jakarta. Sandra Moriarty. 2011. Advertising. Prenada Media Grup, Jakarta.

Schiffman dan Kanuk. 2001. Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


(64)

Sekaran, Uma. 2000. Research Methods For Business. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Shimp. 2000. Periklanan Promosi. Erlangga, Jakarta.

Sugiyono. 2002. Statistik Untuk Penelitian. Alfabet, Bandung.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabet, Bandung.

Tjiptono. 2003. Periklanan Yang Efektif. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sugiarto, Harijono. 2000. Peramalam Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Umar Hussein.2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wilbur. 2009. Distribution and Market Share. Jakarta. http://astra-honda.com

http://autoblogindonesia.wordpress.com http://google.co.id


(1)

Metode Regresi Linier Sederhana

Menurut Kurniawan (2009:82) analisis regresi adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan matematis antara variabel

output/devenden (y) dengan satu atau beberapa variable input atau independen (x). Hubungan matematis digunakan sebagai suatu model regresi yang digunakan untuk meramalkan atau memprediksi nilai output (y) berdasarkan nilai output (x) tertentu.

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel iklan terhadap variabel keputusan pembelian. Agar hasil penelitian lebih bantuan program terarah dan teruji maka peneliti menggunakan statistic spss (statistic product and service solution)versi 20.0. Adapun model persamaan yang digunakan adalah menurut (Sugiyono, 2006:211):

y = b0 + b1x + e

Keterangan : y = keputusan pembelian b0= konstanta

x = iklan televisi b1 = koefisien regresi e = standar error


(2)

44

1) Uji T (uji secara signifikansi)

Uji t (uji secara signifikansi) yaitu membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh iklan sebagai variable bebas terhadap keputusan pembelian sebagai variable terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

H1 : b1 ≠ 0 (ada pengaruh iklan televisi terhadap keputusan pembelian) H0 : b1= 0 (tidak ada pengaruh iklan televisi terhadap keputusan pembelian)

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : a) Ho diterima jika thitung < ttabel pada α = 5 % b) Ho ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5 %

2) Koefisien Determinan (R2) / Identifikasi Determinan(R2)

Identifikasi determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel iklan terhadap variabel keputusan pembelian . Dalam output spss, koefisien determinasi terletak pada tabel model summary dan tertulis R Square. Namun untuk regreasi linier sederhana sebaiknya menggunakan adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian . Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1 (Nugroho, 2005:51).


(3)

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

1. Berdasarkan hasil analisis hipotesis diterima yang berarti iklan televisi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Bandar Lampung.

2. Hasil uji R Square baik dengan nilai 0.673 yang berarti bahwa besarnya pengaruh variabel iklan televisi (X) terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Bandar Lampung (Y) sebesar 67,3%, sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain di luar iklan televisi sebesar 33,7%.

3. Berdasarkan analisis kualitatif (rentang skor) di dapat rata-rata informasi dari seluruh variabel X ditanggapi baik oleh responden dengan mean sebesar 405.5 dan gaya iklan merupakan dimensi iklan televisi yang paling positif dengan nilai sebesar 414.

5.2Saran

1. Sebaiknya Honda selaku produsen tetap menjaga iklan Televisi Honda Beat yaitu gaya dan narasi iklan. Gaya dan narasi penyampaian iklan yang berisi informasi yang ingin disampaikan sudah diterima baik oleh


(4)

59

dinamis dan penuh gaya sudah sesuai dengan pencapaian tujuan dari iklan sudah diterima baik oleh konsumen terutama untuk segmen remaja yang berusia dibawah 30 tahun yang menjadi segmen pangsa pasar Honda Beat.

2. Model iklan, bahasa iklan dan pesan iklan dari Honda Beat harus lebih ditingkatkan sebagai sepeda motor yang sesuai dengan segmen anak muda saat ini. Namun dari pemilihan model iklan, bahasa iklan dan pesan iklan memang perlu ditingkatkan lagi mengingat saat ini Honda memang bekerja sama dengan brand ambassador yang sedang disukai oleh remaja jadi konsekuensinya adalah Honda harus selalu update untuk melihat tren dan sosok yang disukai serta memiliki perilaku yang baik yang bisa dijadikan contoh oleh konsumen pada segmen anak muda.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Agung Nugroho. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode statistik Penelitian Dengan SPSS. Andi. Yogyakarta.

Basu Swastha Dharmmesta dan T. Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta.

Boyd, Walker, dan Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran (Suatu pendekatan, strategis dengan orientasi global). Erlangga, Jakarta.

Durianto, Sugiarto, Widjaja, dan Supraktino. 2003. Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ginting dan Situmorang. 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset. USU Press, Medan.

Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta. Kotler dan Amstrong. 2012. Principles of Marketing. PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Kotler dan Keller. 2009. Menajemen Pemasaran, edisi ketiga belas. Erlangga. Jakarta.

Kotler dan Susanto. 2002. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Analis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Buku Satu. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Kurniawan Heri dan Sofyan Yamin. 2009. Spss Complete, Teknik Analisis Statistic Terlengkap Dengan Software Spss. Salemba Infotek, Jakarta. Sandra Moriarty. 2011. Advertising. Prenada Media Grup, Jakarta.

Schiffman dan Kanuk. 2001. Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


(6)

Sekaran, Uma. 2000. Research Methods For Business. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Shimp. 2000. Periklanan Promosi. Erlangga, Jakarta.

Sugiyono. 2002. Statistik Untuk Penelitian. Alfabet, Bandung.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabet, Bandung.

Tjiptono. 2003. Periklanan Yang Efektif. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sugiarto, Harijono. 2000. Peramalam Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Umar Hussein.2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wilbur. 2009. Distribution and Market Share. Jakarta. http://astra-honda.com

http://autoblogindonesia.wordpress.com http://google.co.id


Dokumen yang terkait

Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario Techno 125 pada PT. Adira Dinamika Multifinance Tebing Tinggi

7 110 146

Pengaruh Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

2 56 106

Analisis Periklanan Di Televisi Terhadap Citra Merek Sepeda Motor Honda Pada Mahasiswa FE-Universitas Methodist Medan

0 31 60

ANALISIS PENGARUH DIMENSI JINGLE IKLAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT DI TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI WILAYAH PERKOTAAN JEMBER

2 24 93

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT Pengaruh Iklan Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat (Survey Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta)

0 2 15

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT Pengaruh Iklan Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat (Survey Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta)

0 2 14

Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat di Bandung.

0 3 27

Pengaruh Iklan dan Citra Merek Motor Honda Beat terhadap Keputusan Pembelian.

0 0 18

Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Sepeda Motor Honda Vario Di Kec.Ciparay Kab.Bandung.

0 0 17

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT.

0 0 12