Elfrida : Penilaian Dan Perbaikan Sistem Kerja Dengan Macroergonomic Organizational Questionnaire Survey MOQS, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Perkembangan dunia usaha yang semakin maju dan kompetitif menuntut penyesuaian yang harus terus – menerus dilakukan oleh perusahaan yang antara
lain adalah membuat sistem kerja menjadi lebih baik. Sistem kerja yang baik merupakan salah satu faktor terpenting dalam kemajuan perusahaan, dan
merupakan kunci utama keberhasilan dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan dan mengurangi resiko pekerjaan. Untuk itu, yang
seharusnya dilakukan adalah penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomi. Sasaran
penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Ada beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditujukan untuk “fitting the job to
the worker”. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan setiap
komponen dari sistem kerja semakin kompleks. Mulai dari teknologi, prosestugas, organisasi, lingkungan fisik, lingkungan sosial, budaya dan perilaku,
regulasi, dan komponen lainnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendekatan ergonomi sudah tidak relevan. Dan oleh para peneliti, sistem kerja seperti itu
dapat dievaluasi dengan pendekatan yang disebut dengan ergonomi makro. Makro ergonomi memeriksa pekerjaan dan sistem kerja secara lebih luas.
Elfrida : Penilaian Dan Perbaikan Sistem Kerja Dengan Macroergonomic Organizational Questionnaire Survey MOQS, 2009.
USU Repository © 2009
CV. Haycal Pratama merupakan perusahaan kontraktor yang menangani beberapa bidang usaha yaitu konstruksi, manajemen instalasi gedung serta
leveransir. CV. Haycal Pratama dipercayakan sebagai kontraktor dan leveransir di kantor Gubernur Sumatera Utara sejak tahun 2002. Meraka yang
bertanggungjawab mengurusi manajenen dan operasi instalasi fisik gedung dan pengadaan barang untuk keperluan kantor. CV. Haycal Pratama dituntut untuk
memberikan pelayanan yang baik demi kelangsungan kegiatan di pusat pemerintahan Sumatera Utara tersebut. Tuntutan, tanggung jawab serta komponen
dari sistem kerja mereka sendiri memungkinkan kompleksitas masalah yang akan mereka hadapi dan hal ini menyebabkan absensi karyawan yang cukup tinggi
yaitu sekitar 10 setiap bulannya dan kurangnya motivasi kerja. Dan dari sudut pandang ergonomi, absensi yang cukup tinggi dan kurangnya motivasi kerja
tersebut dapat dikatakan sebagai implikasi bahwa karyawan mengalami stress saat bekerja.
Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi dan penilaian terhadap pengaruh dari kondisi setiap komponen sistem kerja terhadap tingkat stress kerja
yang dialami karyawan. Komponen sistem kerja yang dimaksud yaitu kondisi organisasi, pekerjaan task, lingkungan fisik, lingkungan sosial, peralatan dan
teknologi mesin serta karakteristik individual. Selanjutnya dari hasil penilaian akan diperoleh pengaruh komponen sistem kerja yang paling signifikan dan
komponen tersebut akan dianalisis lebih lanjut dan diberikan usulan perbaikannya untuk mengurangi tingkat stress karyawan saat bekerja.
Elfrida : Penilaian Dan Perbaikan Sistem Kerja Dengan Macroergonomic Organizational Questionnaire Survey MOQS, 2009.
USU Repository © 2009
1.2. Rumusan Permasalahan