Aprianty Prima S.U. Siregar : Analisis Kinerja Jaringan Switching Clos Tanpa Buffer, 2009.
BAB III JARINGAN SWITCHING CLOS TANPA BUFFER
3.1 Umum
Jaringan Clos dinamakan dari Charles Clos yang memperkenalkan jaringan ini di paper yang berjudul “A Study of Non-Blocking Switching
Networks,” yang diterbitkan oleh jurnal Bell System Technical pada Maret 1953[3].
Pada bidang komunikasi, jaringan Clos adalah jaringan switching banyak tingkat yang pertama kali dirumuskan oleh Charles Clos pada tahun 1953, yang
merepresentasikan suatu teori yang ideal dari sistem switching telepon banyak tingkat secara praktek. Jaringan Clos dibutuhkan ketika secara fisik sirkuit
switching akan memperbesar kapasitas dari switch crossbar tunggal yang tersedia. Salah satu keuntungan dari jaringan Clos adalah jumlah crosspoint yang
menyusun masing-masing switch crossbar yang dibutuhkan dapat lebih sedikit dari pada keseluruhan sistem yang diimplementasikan dengan satu switch
crossbar yang besar. Ketika jaringan Clos pertama kali ditemukan, jumlah crosspoint merupakan suatu indikasi yang layak atas keseluruhan biaya dari
sistem switching.
3.2 Cara Membangun Sistem
Jaringan Clos yaitu jaringan tiga tingkat yang setiap tingkatnya tersusun dari suatu jumlah dari switch crossbar. Clos asimetris dikarakterisasi oleh m, n, r
dimana m adalah jumlah dari switch antara, n adalah jumlah port masukan dari
Aprianty Prima S.U. Siregar : Analisis Kinerja Jaringan Switching Clos Tanpa Buffer, 2009.
masing-masing switch masukan keluaran, dan r adalah jumlah dari switch masukan dan switch keluaran dari switch antara. Pada jaringan Clos, masing-
masing switch antara memiliki satu masukan dari setiap switch masukan dan satu link keluaran dari untuk setiap switch keluaran. Dengan demikian, switch masukan
r adalah crosbar n × m untuk menghubungkan port-port masukan n ke switch- switch antara m, switch-switch antara m adalah crossbar r × r untuk
menghubungkan switch masukan r ke switch keluaran r, dan switch keluaran r adalah crossbar m × n untuk menghubungkan switch antara m ke port keluaran n.
Sebagai contoh, suatu jaringan Clos 3,3,4 ditunjukkan oleh Gambar 3.1 dan jaringan Clos 5,3,4 ditunjukkan oleh Gambar 3.2[4].
Gambar 3.1 Jaringan Switching Clos 3,3,4
Aprianty Prima S.U. Siregar : Analisis Kinerja Jaringan Switching Clos Tanpa Buffer, 2009.
Gambar 3.2 Jaringan Switching Clos 5,3,4
Gambar 3.1 menunjukan suatu jaringan Clos simetris m = 3, n = 3, r = 4 memiliki r = 4 n × m switch masukan, m = 3 r × r switch antara, dan
n m
4 r
× =
switch keluaran. Semua switch yang ada merupakan switch crossbar. Jaringan Clos 5,3,4 adalah jaringan yang bersifat strictly non-blocking untuk trafik
unicast. Seringnya berguna untuk memvisualisasikan koneksi all-to-all antara tingkatan dari jaringan Clos di tiga dimensi seperti yang ditunjukkan oleh Gambar
3.3. Switch-switch masukan dan keluaran dapat dianggap sebagai trafik yang bergerak horizontal menuju dan dari switch antara yang vertikal. Switch antara
menggerakkan trafik secara vertikal dari switch masukan horizontal menuju switch keluaran horizontal. Susunan persilangan ini juga jalan yang
Aprianty Prima S.U. Siregar : Analisis Kinerja Jaringan Switching Clos Tanpa Buffer, 2009.
berguna untuk memaketkan jaringan Clos yang kecil sebagaimana susunan tersebut menjaga semua koneksi antara tingkatan tetap pendek. Properti dari suatu
jaringan Clos m, n, r dengan terminal N = r n mengikuti dari topologi. Jaringan Clos tersebut dapat dibagi dua baik itu secara horizontal maupun vertikal, seperti
yang digambarkan pada Gambar 3.3, memberikan pembagian menjadi dua dari BC = mr untuk horizontal yang memotong melalui switch antara atau
BC = 2nr = 2N untuk vertikal yang memotong melalui switch masukan dan switch keluaran. Dalam prakteknya, kebanyakan jaringan dipaketkan dengan
menempatkan switch masukan dan keluaran dan memotong semua kanal inter- switch BC = 2N. Derajat dari switch
masukan dan keluaran adalah
io
=n+m dan dari switch
antara
m
= 2r.
Gambar 3.3 Koneksi All-to-All Antar Tingkatan Dari Jaringan Clos
Koneksi all-to-all antar tingkatan dari jaringan Clos lebih baik dimengerti dengan menggambar jaringan dalam tiga dimensi. Switch masukan menggerakkan
trafik secara vertikal untuk memilih switch masukan, dan switch keluaran menggerakkan trafik secara horizontal untuk memilih port keluaran. Properti
Aprianty Prima S.U. Siregar : Analisis Kinerja Jaringan Switching Clos Tanpa Buffer, 2009.
paling menarik dari jaringan Clos dan satu dari properti non-blockingnya berasal yaitu perbedaan jalurnya. Untuk suatu jaringan Clos dengan m switch antara, ada
rute |Rab| = m dari masukan a manapun ke keluaran b manapun, satu melalui masing-masing switch antara.
Dalam routing pada sirkuit jaringan Clos, satu-satunya keputusan bebas terletak pada switch masukan dimana switch antara m mana yang dapat dipilih
selama link yang menuju ke switch antara tersedia. Switch antara harus memilih link tunggal yang menuju ke switch keluaran dan rute yang tidak mungkin jika
link ini sibuk. Dengan cara yang sama, switch keluaran harus memilih port keluaran terpilih. Dengan demikian, permasalahan routing pada jaringan Clos
akan berkurang dalam penempatan masing-masing sirkuit paket menuju switch antara.
3.3 Pemaketan Panggilan