Jaringan Interkoneksi Statis Jaringan Langsung Jaringan Interkoneksi Dinamis Jaringan Tidak Langsung

Aprianty Prima S.U. Siregar : Analisis Kinerja Jaringan Switching Clos Tanpa Buffer, 2009. Interconnection Network Direct Networks Indirect Networks Hybrid Networks 2-D Bidirectional Torus Other Topologies: Trees, Cube-connecter Cycles, de Brujin Network, Star Graphs,etc Hypercube Irregular Topologies 3-D Mesh Torus k-ary n-Cube Mesh 1-D Unidirectional Torus or Ring Strictly Orthogonal Topologies Regular Topologies 2-D Mesh 3-D Bidirectional Torus Unidirectional MIN Bidirectional MIN Non Blocking Networks Blocking Networks Multistage Interconnection Networks Crossbar Multiple Backplane Buses Other Hypergraph Topologies: Hypercubes, Hypermeshes, etc Hierarchical Networks Cluster-Based Networks Gambar 2.6 Klasifikasi Jaringan Interkoneksi

2.5.1 Jaringan Interkoneksi Statis Jaringan Langsung

Dalam jaringan interkoneksi statis, jalur diantara terminal yang berbeda dari sistem bersifat pasif dan hanya jalur yang telah ditentukan oleh prosesor pengendali yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Masing-masing terminal dihubungkan secara langsung ke terminal lain dengan jalur interkoneksi tertentu. Beberapa hal yang penting dalam topologi ini: - Derajat terminal node, yaitu jumlah jalur yang dihubungkan ke terminal yang menghubungkan tetangganya. - Diameter, yaitu jarak maksimum antara dua terminal dalam jaringan. - Regularity, yaitu sebuah jaringan yang teratur jika semua terminalnya memiliki derajat yang sama. - Simetris, yaitu sebuah jaringan simetrik jika terlihat sama dari masing- masing perspektif terminal. Aprianty Prima S.U. Siregar : Analisis Kinerja Jaringan Switching Clos Tanpa Buffer, 2009. Dalam jaringan statis, jalur pentransmisian pesan dipilih dengan algoritma perutean. Mekanisme switching menentukan bagaimana masukan dihubungkan ke keluaran dalam sebuah terminal. Semua teknik switching dapat digunakan dalam jaringan langsung. Jaringan statis yang paling sederhana adalah jaringan bus [1] .

2.5.2 Jaringan Interkoneksi Dinamis Jaringan Tidak Langsung

Jika dibandingkan dengan jaringan statis, jalur interkoneksi antar terminal yang pasif, konfigurasi jalur dalam sebuah jaringan interkoneksi dinamis merupakan fungsi dari kondisi elemen switching. Jalur diantara terminal pada jaringan interkoneksi dinamis berubah sesuai dengan perubahan kondisi elemen switching. Jaringan dinamis dibangun menggunakan crossbar khususnya yang berukuran 2x2 [1] . a Jaringan Interkoneksi Satu Tingkat Jaringan interkoneksi satu tingkat adalah sebuah jaringan dinamis yang dibangun dari satu tingkat penghubung dan dua tingkat elemen switching. Gambar 2.7 menunjukkan skema umum jaringan interkoneksi satu tingkat. Crossbar yang menyediakan koneksi penuh antara semua terminal dari sistem merupakan jaringan interkoneksi non-blocking satu tingkat. Tingkat penghubung dalam Gambar 2.7 adalah fungsi permutasi atau pertukaran keluaran elemen switching ke tingkat yang terjauh ke kiri masukan elemen switching yang lain. Lebih dari satu jalur yang dibutuhkan melalui jaringan untuk komunikasi yang efektif antara sumber dan tujuan [1] . Aprianty Prima S.U. Siregar : Analisis Kinerja Jaringan Switching Clos Tanpa Buffer, 2009. . . . . . . . . . . . . . . . Modul memory SE SE SE SE . . . . . . . . . . . . . . . Input SE SE Tingkat dari elemen switching Tingkat Penghubung Gambar 2.7 Skema Jaringan Satu Tingkat b Jaringan Interkoneksi Banyak Tingkat Jaringan merupakan suatu gambaran berarah dimana node-nodenya terdiri dari tiga bagian berikut: - terminal sumber, yang memiliki indegree 0 - terminal tujuan, yang memiliki outdegree 1 - elemen switching, yang memiliki indegree dan outdegree positif Jaringan banyak tingkat adalah jaringan dimana terminal-terminalnya dapat diubah pada tingkat-tingkatnya, dimana semua terminal sumber pada tingkat 0, dan semua keluaran pada tingkat i dihubungkan ke masukan pada tingkat i+1. Jika semua terminal tujuan dari jaringan banyak tingkat dihubungkan ke tingkat n+1, maka disebut jaringan n-tingkat. Jaringan uniform adalah jaringan banyak tingkat dimana semua elemen switching pada suatu tingkat yang sama memiliki jumlah terminal masukan dan Aprianty Prima S.U. Siregar : Analisis Kinerja Jaringan Switching Clos Tanpa Buffer, 2009. terminal keluaran yang sama. Jaringan square dengan derajat k adalah jaringan banyak tingkat yang dibangun dari elemen switching k x k. Jaringan interkoneksi banyak tingkat Multistage interconnection networkMIN adalah jaringan interkoneksi yang digunakan untuk menghubungkan sekelompok N masukan ke sekelompok M keluaran melalui sejumlah tingkat perantara menggunakan elemen switching yang berukuran kecil diikuti oleh interkoneksi tingkat-tingkat penghubung. Secara formal, jaringan interkoneksi banyak tingkat merupakan rangkaian tingkat-tingkat elemen switching dan jalur interkoneksi. Arsitektur elemen switching yang paling umum adalah jaringan interkoneksi antara elemen-elemen switching itu sendiri yang berukuran lebih kecil. Elemen switching yang paling sering digunakan adalah hyperbar dan lebih lebih khusus lagi adalah crossbar. Tingkat-tingkat penghubung merupakan fungsi interkoneksi, masing- masing fungsi adalah bijeksi dari alamat elemen switching tingkat-tingkat sebelumnya yang menghubungkan semua keluaran elemen switching dari tingkat yang diberikan ke masukan dari tingkat berikutnya. Dalam lingkungan multiprosesor, link tingkat pertama dihubungkan ke sumber biasanya prosesor dan link tingkat terakhir dihubungkan ke tujuan modul memory. Jumlah tingkat minimum jaringan interkoneksi banyak tingkat harus menyediakan koneksi penuh full connection dari terminal masukan ke terminal keluaran. Jaringan interkoneksi banyak tingkat secara umum ditunjukkan pada Gambar 2.8. Elemen switching pada jaringan interkoneksi banyak tingkat boleh memiliki buffer masukan ataupun buffer keluaran. Buffer berfungsi sebagai penyimpanan sementara untuk pesan-pesan yang diblok ketika konflik terjadi. Aprianty Prima S.U. Siregar : Analisis Kinerja Jaringan Switching Clos Tanpa Buffer, 2009. Dalam kasus ini disebut jaringan interkoneksi banyak tingkat dengan buffer. Sedangkan jaringan interkoneksi banyak tingkat tanpa buffer merupakan jaringan interkoneksi banyak tingkat yang paling sederhana. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.8, jaringan interkoneksi banyak tingkat memiliki N masukan dan M keluaran. Jaringan interkoneksi banyak tingkat memiliki n tingkat, G sampai G n-1 . Masing-masing tingkat G i memiliki W i elemen switching yang berukuran a i,j x b i,j dimana 1 ≤j≤W i , dengan demikian tingkat G i memiliki p i terminal masukan dan q i terminal keluaran sehingga [1] : ∑ ∑ = = = = i i W 1 j j , i i W 1 j j , i i b q dan a p ...................................2.1 Ket: SE = Switching Element = Elemen Switching SE . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . N terminal M terminal C C 1 C 2 C n-1 C n G n-1 G G 1 Modul memory Prosesor Tingkat-tingkat dari elemen-elemen switching Tingkat-tingkat dari linkjalur interkoneksi SE SE SE SE SE SE SE SE Gambar 2.8 Arsitektur Jaringan Interkoneksi Banyak Tingkat Aprianty Prima S.U. Siregar : Analisis Kinerja Jaringan Switching Clos Tanpa Buffer, 2009. Pola koneksi antara dua tingkat yang berbatasan atau berdekatan, G i-1 dan G i yang ditunjukkan C i , menggambarkan pola koneksi untuk link p i = q i-1 dimana p = N dan q n-1 = M. Dengan demikian sebuah jaringan interkoneksi banyak tingkat dapat ditunjukkan sebagai [1] : C NG W C 1 p 1 G 1 W 1 . . . G n-1 W n-1 C n M …………….2.2 Dimana C adalah pola koneksi dari sumber ke tingkat switching pertama dan C n adalah pola koneksi dari tingkat switching terakhir ke tujuan. Pola koneksi C i p i menggambarkan bagaimana link-link p i seharusnya dihubungkan ke keluaran q n-1 = p i dari tingkat G i-1 dan masukan p i ke tingkat G i . Pola koneksi yang berbeda memberikan perbedaan karakteristik dan topologi jaringan interkoneksi banyak tingkat. Link-link itu diberi label dari 0 sampai p i -1 pada C i [1] .

2.6 Klasifikasi Jaringan Interkoneksi Banyak Tingkat