Apabila elektron bertemu dengan lubang, ia akan jatuh ke tahap tenaga lebih rendah, dan melepaskan tenaga dalam bentuk foton.
Panjang gelombang cahaya dipancarkan, dan dengan itu warnanya, bergantung kepada jurang jalur tenaga bagi bahan yang digunakan, yang
membentuk simpang p-n. Di dalam dioda silikon dan germanium, elektron dan lubang bergabung semula oleh transisi bukan radiatif yang tidak menghasilkan
sebarang keluaran optikal. Bahan yang digunakan di dalam LED mempunyai jurang jalur terus dengan tahap tenaga menghasilkan gelombang inframerah,
cahaya tampak, ataupun gelombang ultraungu.
2.3.1 Konstruksi
Pada awalnya, LED dibuat menggunakan semikonduktor galium arsenida, tetapi kemajuan sains dan teknologi membolehkan LED dibuat bagi menghasilkan
panjang gelombang cahaya yang lebih pendek, membolehkan berbagai warna LED yang lain dihasilkan.Warna cahaya yang dihasilkan LED bergantung kepada
semikonduktor yang digunakan seperti berikut:-
•
Aluminium galium arsenida AlGaAs- merah dan inframerah
•
Aluminium galium fosfida AlGaP - hijau
•
Aluminium galium indium fosfida - jingga-merah berkecerahan tinggi, jingga, kuning dan hijau
•
Galium arsenida fosfida GaAsP - merah, jingga-merah, jingga dan kuning
Darwis Girsang : Studi Penggunaan Auto-Synchronizer Dalam Memparalel Alternator, 2007 USU e-Repository © 2008
•
Galium fosfida - GaP - merah, kuning dan hijau
•
Galium nitrida GaN - hijau, hijau tulen atau hijau zamrud, dan biru serta putih jika ada Batas Kuantum AlGaN
•
Indium galium nitrida InGaN - hampir ultraungu, hijau kebiruan dan biru
•
Silikon karbida SiC sebagai substrat - biru
•
Silikon Si sebagai substrat - biru dalam pembangunan
•
Nilam Al
2
O
3
sebagai substrat - biru
•
Zink selenida ZnSe - biru
•
Berlian C - ultraungu
•
Aluminium nitrida AlN, aluminium galium nitrida AlGaN, aluminiu galium indium nitrida AlGaInN - hampir hingga jauh ke ultraungu
sehingga 210 nm
Dengan berbagai warna yang boleh dihasilkan, berbagai tata susunan warna LED boleh dihasilkan untuk menghasilkan warna bukan konvensional.
Gambar 2.3 adalah dioda LED.
Darwis Girsang : Studi Penggunaan Auto-Synchronizer Dalam Memparalel Alternator, 2007 USU e-Repository © 2008
Gambar 2.3 Dioda LED
2.3.2 Simbol Dioda LED
Adapun simbol dari LED adalah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Simbol Dioda LED
Darwis Girsang : Studi Penggunaan Auto-Synchronizer Dalam Memparalel Alternator, 2007 USU e-Repository © 2008
2.3.3 Prinsip Kerja
Apabila frekuensi dan tegangan yang dibangkitkan oleh alternator telah sama dengan tegangan bus-bar, maka lampu indikator LED
Volt.OK akan menyala, yang berarti synchronizer tidak bisa memutuskan suplay dari bus-bar
atau dari alternator.
Δ
2.4 CB Circuit Breaker