Pada umumnya relay mempunyai tiga kontak,yaitu: COM Common, NO Normally Open, NCNormally Close. Double pole sama dengan single pole,
hanya saja double pole mempunyai dua kontak untuk membuka dan menutup. Memilih relay harus sesuai dengan tegangan dan arus beban yang sebanding, dan
relay dipasang dengan tepat atau dengan posisi yang mantap. Memillih relay harus bisa mengendalikan arrus dan tegangan coil dengan mudah.
2.5.1 Konstruksi
Adapun Gambar dari konstruksi Gambar dasar dari relay ini adalah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Relay
2.5.2 Simbol
Adapun simbol dari relay adalah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.7.
Darwis Girsang : Studi Penggunaan Auto-Synchronizer Dalam Memparalel Alternator, 2007 USU e-Repository © 2008
Gambar 2.8 Simbol Relay
2.5.3 Prinsip Kerja
Pada saat fekuensi dan tegangan yang dibangkitkan oleh alternator telah sama, maka relay ini akan menginjek menutupmembuka secara otomatis
sehingga paralelisasi alternator dengan bus-bar telah dilakukan.
Darwis Girsang : Studi Penggunaan Auto-Synchronizer Dalam Memparalel Alternator, 2007 USU e-Repository © 2008
BAB III ALTERNATOR
3.1 Teori Umum
Tegangan output dari generator sinkron alternator adalah tegangan bolak-balik, karena itu generator sinkron disebut juga generator ac.
Perbedaan prinsip antara generator dc dengan generator ac adalah untuk generator dc, kumparan jangkar ada pada bagian rotor dan terletak diantara kutub-kutub
magnit yang tetap di tempat, diputar oleh tenaga mekanik. Pada generator sinkron, konstruksinya sebaliknya, yaitu kumparan jangkar disebut juga kumparan stator
karena berada pada tempat yang tetap, sedangkan kumparan rotor bersama-sama dengan kutub magnit diputar oleh tenaga mekanik.
3.1.1 GGL Gaya Gerak Listrik
Jika kumparan rotor yang berfungsi sebagai pembangkit kumparan medan magnet yang terletak diantara kutub magnet utara dan selatan diputar oleh tenaga
air atau tenaga lainnya, maka kumparan rotor akan timbul medan magnet atau fluks yang bersifat bolak-balik atau fluks putar. Fluks putar ini akan memotong-
motong kumparan stator, sehingga pada ujung-ujung kumparan stator timbul gaya gerak listrik ggl karena pengaruh induksi dari fluks putar tersebut.
Gaya gerak listrik yang timbul pada kumparan stator juga bersifat bolak-balik, atau berputar dengan kecepatan sinkron terhadap kecepatan putar rotor.
Adapun besar ggl induksi kumparan stator atau ggl induksi armatur per phasa adalah :
ph Ea
= 4,44.f.M. φ .Kd………………………………………………3.1
Darwis Girsang : Studi Penggunaan Auto-Synchronizer Dalam Memparalel Alternator, 2007 USU e-Repository © 2008