Pengaturan tegangan = V
V E
− ……………………………………………..3.9
Gambar 3.5 Karakteristik V terhadap arus jangkar I
3.3 Mengoperasikan Alternator dengan Mesin Diesel Sebagai Penggerak Mulanya.
Agar suatu alternator dapat membangkitkan tegangan, maka rotor alternator tersebut harus diputar dan diberi arus medannya. PLTD merupakan
suatu pembangkit tenaga listrik, dimana mesin diesel digunakan untuk
Darwis Girsang : Studi Penggunaan Auto-Synchronizer Dalam Memparalel Alternator, 2007 USU e-Repository © 2008
menegerakkan rotor alternator tersebut. Dalam pengoperasiannya biasanya rotor alternator tersebut dikopel langsung ke rotor mesin diesel, sebagian besarnya
putaran alternator tersebut sama dengan besar putaran yang dihasilkan mesin diesel.
Cara mengoperasikan PLTD adalah sebagai berikut : Pada keadaan awal mesin siesel di start, lalu putarannya dinaikkan sampai
satu kecepatan putaran tertentu untuk pemanasan mesin diesel tersebut. Putaran mesin dinaikkan secara perlahan dengan mengatur governor mesin diesel, hingga
dicapai suatu harga frekuensi yang dibangkitkan alternator pada harga yang diinginkan. Bila harga frekuensi yang dibangkitkan alternator telah tercapai, maka
tegangan alternator kita naikkan dengan memperbesar arus medan alternator secara perlahan-lahan. Apabila tegangan yang dibangkitkan alternator telah sesuai
dengan harga yang diinginkan maka alternator talah siap untuk dibebani.
3.4 Memparalel Alternator
Untuk melayani beban yang berkembang, ada kalanya kita harus memparalel dua atau lebih alternator dengan maksud memperbesar kapasitas daya
yang dibangkitkan. Selain untuk tujuan diatas, kerja paralel juga sering dibutuhkan untuk menjaga
kontinuitas pelayanan apabila ada mesin alternator yang harus dihentikan, misalnya untuk istirahat atau reperasi. Untuk maksud memparalel ini, ada
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu : 1
Tegangan harus sama
Darwis Girsang : Studi Penggunaan Auto-Synchronizer Dalam Memparalel Alternator, 2007 USU e-Repository © 2008
2 Frekuensi kedua alternator atau alternator dengan jala-jala
harus sama. 3
Urutan phasa kedua alternator harus sama
G
If V
L
1
L
2
L
3
R S
T
Gambar 3.6 Memparalel generator alternator dengan alat pendeteksi lampu sinkronoskop hubung terang.
Keterangan Gambar 3.6: V = Voltmeter
L
1
= Lampu 1 L
2
= Lampu 2 L
3
= Lampu 3 G = Generator ac
If = Arus medan
Misalkan suatu generator G akan diparalelkan dengan jala-jala. Mula-mula G diputar oleh penggerak mula mendekati putaran sinkronnya lalu penguatan If
Darwis Girsang : Studi Penggunaan Auto-Synchronizer Dalam Memparalel Alternator, 2007 USU e-Repository © 2008
diatur hingga tegangan terminal generator tersebut sama dengan jala-jala. Untuk mendekati frekuensi dan urutan phasa kedua tegangan generator dengan jala-jala
digunakan alat pendeteksi yang pada Gambar 3. 6 berupa lampu sinkronoskop lampu terang. Benar tidaknya hubungan paralel diatas, dapat dilihat dari lampu
tersebut. Jika rangkaian untuk paralel itu benar urutan phasa sama maka lampu L
1
, L
2
, L
3
akan hidup mati dengan frekuensi f
L
- f
G
cycle. Sehingga apabila ketiga lampu sedang tidak berkedip berarti f
L
= f
G
atau frekuensi tegangan generator dan jala-jala sudah sama. Untuk mengetahui bahwa phasa kedua tegangan generator
dan jala-jala sama, dapat dilihat dari lampu L
1
, L
2
dan L
3
yang untuk hubungan seperti Gambar 3.7, L
1
mati dan L
2
, L
3
menyala sama terang. Frekuensi tegangan generator diatur oleh penggerak mula sedang besar tegangan diatur oleh
penguatan medan.
Darwis Girsang : Studi Penggunaan Auto-Synchronizer Dalam Memparalel Alternator, 2007 USU e-Repository © 2008
BAB IV PENGGUNAAN AUTO-SYNCHRONIZER T4500 DALAM MEMPARALEL ALTERNATOR
4.1 Prinsip Kerja
T4500 dilengkapi dengan penyinkronan otomatis dari sebuah generator dengan waktu yang singkat, dengan mengontrol frekuensi melalui servomotor
listrik atau Motorized potensiometer. Penambahan dan pengurangan sinyal dengan pengatur keseimbangan
frekuensi, dimana perbedaan fekuensi diset dengan sangat akurat. Jika perbedaan frekuensi positif pengatur +0,1 sd +1,0 Hz dan perbedaan tegangan 10
sesuai dengan yang diinginkan, Penutupan sinyal 0,7 sec tercapai, pengatur waktu diset lebih dulu untuk phase yang sama range 20-200 msec, dimana
kontak akan menutup pada 0 perbedaan phase sama dengan sebuah perbedaan frekuensi yang agak besar.
Auto-synchronizer hanya bekerja jika tegangan sesuai dengan yang diinginkan, dimana lampu indikasinya LED akan menyala.
Volt OK-aktif, berarti synchronizer tidak dapat memutuskan hubungan suplai dari generator atau
dari bus-bar. Sebuah hubungan antara terminal 11 dan 12 tidak akan menutup sinyal, tetapi hal ini tidak akan mempengaruhi frekuensi otomatis. Keluaran dari
12 dan 13 ke satu atau lebih Selco unit pembagi tegangan akan mengizinkan frekuensi terus untuk mensinkronisasi beberapa generator secara paralel dengan
bus-bar. Gambar 4.1 adalah Diagram rangkaian auto-sychronizer dalam memparalel alternator ke bus-bar.
Δ
Darwis Girsang : Studi Penggunaan Auto-Synchronizer Dalam Memparalel Alternator, 2007 USU e-Repository © 2008