Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam membangun suatu pembangkit Tenaga Listrik, jarang sekali dijumpai satu generator untuk menyuplai beberapa beban yang besar. Karena untuk melayani beban yang besar akan membutuhkan pembangkit yang besar pula. Untuk membangun suatu pembangkit yang besar ternyata kurang menguntungkan, karena akan menimbulkan kesulitan dalam hal dimensi pembangkit dan transportasi untuk pengangkutan peralatan pembangkit dan juga tidak efisien untuk melayani beban yang tidak berfluktuasi setiap saat. Karena itu dibangunlah beberapa buah pembangkit yang dioperasikan secara paralel, sehingga akan mempertinggi kontinuitas pelanyanan beban. Dalam memparalel altenator ke bus-bar harus dipenuhi persyaratan- persyaratan tertentu, antara lain : 1. Frekuensi alternator harus sama dengan frekuensi bus-bar. 2. Tegangan alternator harus sama dengan tegangan bus-bar. 3. Urutan fasa antara alternator dan bus-bar harus sama. Apabila alternator diparalel secara manual, operator harus mengaturnya satu demi satu hingga semua persyaratan dalam memparalel alternator tersebut terpenuhi. Karena keterbatasan kemampuan manusia dalam memparalel alternator tersebut kadang-kadang operator melakukannya kurang tepat dan kurang teliti, sehingga akan menimbulkan gangguan-gangguan pada sistem. Untuk menghindari Darwis Girsang : Studi Penggunaan Auto-Synchronizer Dalam Memparalel Alternator, 2007 USU e-Repository © 2008 terjadinya gangguan-gangguan tersebut serta mempermudah pekerjaan dalam memparalel aternator ke bus-bar maka diusahakanlah memparalel alternator secara otomatis. Berdasarkan hal tersebut maka penulis membuat laporan Karya Akhir yang diberi judul :“STUDI PENGGUNAAN AUTO-SYNCHRONIZER DALAM MEMPARALEL ALTERNATOR” Dengan memparalel alternator menggunakan auto-synchronizer akan mempermudah pekerjaan serta menghindari gangguan-gangguan pada sistem, karena alat ini dapat menyesuaikan tegangan, frekuensi dan urutan fasa. Jadi persyaratan dalam memparalel alternator dapat diatur oleh auto-synchronizer tersebut.

1.2 Tujuan Pembahasan