2.2.3 Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku Apotek harus dikelola oleh seorang apoteker yang profesional. Dalam pengelolaan apotek, apoteker
senantiasa harus memiliki kemampuan menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat, kemampuan berkomunikasi antar
profesi, menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multidisipliner, kemampuan mengelola SDM secara efektif, selalu belajar sepanjang karier, dan
membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk meningkatkan pengetahuan.
2.3 Aspek Pelayanan Kefarmasian Pharmaceutical Care 2.3.1 Pelayanan resep
Apoteker melakukan skrining resep yang meliputi persyaratan administrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis. Jika ada keraguan terhadap resep
hendaknya dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan
setelah pemberitahuan. Kemudian dilakukan penyiapan obat meliputi peracikan, etiket, kemasan
obat yang diserahkan, penyerahan obat, informasi obat, konseling, dan monitoring penggunaan obat.
Sebelum obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir terhadap kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan obat dilakukan oleh
apoteker disertai pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien.
Azizah: Laporan Praktek Kerja Profesi Komunitas Di Apotek Pelengkap No. 14 RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti, etis dan bijaksana kepada pasien. Informasi obat kepada pasien
sekurang-kurangnya meliputi cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus
dihindari selama terapi. Apoteker juga harus memberikan konseling, mengenai sediaan farmasi,
pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan terhindar dari bahaya
penyalahgunaan atau penggunaan yang salah sediaan farmasi atau perbekalan kesehatan lainnya.
Setelah penyerahan obat kepada pasien, apoteker harus melaksanakan pemantauan monitoring penggunaan obat terutama untuk pasien tertentu seperti
TBC, diabetes, kardiovaskular dan penyakit kronis lainnya.
2.3.2 Promosi dan Edukasi
Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, apoteker harus berpartisipasi secara aktif dalam promosi dan edukasi. Apoteker ikut membantu memberikan
informasi, antara lain dengan penyebaran leafletbrosur, poster, penyuluhan, dan lain-lainnya.
2.3.3 Pelayanan residensial Home Care
Apoteker sebagai
care giver diharapkan juga dapat melakukan pelayanan kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lansia
dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya. Untuk aktivitas ini apoteker harus membuat catatan berupa catatan pengobatan medication record
Azizah: Laporan Praktek Kerja Profesi Komunitas Di Apotek Pelengkap No. 14 RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Kepmenkes RI No. 1027MENKESSKIX2004.
2.4 Aspek Bisnis 2.4.1 Peluang Bisnis Ritel