Gambar 3.9 Sinyal detak jantung dengan penyearah setengah gelombang
Penyearah setengah gelombang hanya memancarkan setengah siklus dari sinyal denyut jantung dan menghilangkan sisanya dengan batas keluaran sampai nol
volt. Siklus setengah masukannya tersebut bisa juga mengalami penguatan atau pelemahan atau juga tetap tak berubah besarnya, tergantung pada pemilihan tahanan
dan penempatan diode dalam rangkaian Op-amp,maka dibuat penguat pembalik yang bisa diubah menjadi penyearah gelombang setengah linear dengan menambahkan dua
dioda.
Gambar 3.10 Rangkaian penyearah setengah gelombang
3.6 Rangkaian Thresold Detektor Puncak
Rangkaian detektor puncak peak detector adalah rangkaian yang terdiri dari hubungan seri sebuah dioda dengan kapasitor yang menghasilkan output, secara teori,
berupa tegangan DC yang sama dengan amplitudo puncak Vp tegangan AC sebagai input. Tetapi karena dioda yang ada tidaklah ideal maka tegangan output DC yang
Universitas Sumatera Utara
dihasilkan adalah hasil pengurangan dari amplitudo puncak tegangan AC sebagai input dengan tegangan buka dioda sebesar 0,6V.
Gambar 3.11 Rangkaian Detektor Puncak
Gambar 3.12 Grafik detektor sinyal
Dari grafik rangkaian detektor puncak diatas jelas terlihat bahwa besar tegangan DC outputnya tidak sama dengan amplitudo puncak Vp sinyal masukan,
yaitu : V = Vp – V = 2,7 – 0,6 = 2,1V. Dengan menggabungkan rangkaian penjepit DC positif di depan rangkaian detektor puncak maka akan didapatkan rangkaian
detektor puncak ke puncak yang outputnya, secara teori, berupa tegangan DC sebesar 2 kali amplitudo puncak 2Vp tegangan AC sebagai input.
out D
Sama seperti rangkaian detektor puncak, output dari rangkaian detektor puncak ke puncak ini juga
dipengaruhi oleh tegangan buka dioda.
Untuk rangkaian penjepit DC positif dapat kita ketahui outputnya, yaitu : Vout = Vin
- V = 2,7 - 0,6 = 2,1V. Output rangkaian penjepit DC positif ini kemudian dijadikan sebagai input rangkaian detektor puncak, yang juga merupakan
output rangkaian detektor puncak ke puncak, yang besarnya adalah :
peak-to-peak D
Vout = Vin
- V
peak-to-peak detector peak-to-peak
D
Vout = 2,7 V - 0,6 V
peak-to-peak detector
Vout = 2,1 V
peak-to-peak detector
Universitas Sumatera Utara
3.7 Rangkaian Komparator
Rangkaian komparator ini menggunakan LM324 karena dalam IC ini mempunyai 4 buah op-amp dan cukup untuk membuat rangkaian komparator ini.
Kegunaan dari rangkaian ini adalah untuk mengubah data analog yang dihasilkan oleh rangkaian sensor frekuensi menjadi data digital yang terdiri dari 0 volt dan 5 volt
0 atau 1 sehingga dapat di proses oleh mikrokontroler, karena mikrokontroler tidak dapat memproses data analog.
Output dari sensor frekuensi yang dipakai yaitu electrode, dalam bentuk tegangan dengan range perubahan 1,8V – 2,7V idealnya 0 – 5 volt , output tersebut
menjadi input komparator dan dibandingkan dengan Vreferensi Vref yang didapat antara 1,8V – 2,7 volt yaitu 2 volt.Apabila tegangan input sensor frekuensi lebih besar
dari tegangan referensinya Vref maka Vout-nya menjadi 0 volt,sebaliknya jika tegangan input sensor frekuensi lebih kecil dibandingkan dengan referensiVref maka
Vout-nya menjadi 2 volt.Vout dari rangkaian komparator ini menjadi inputan data buat rangkaian mikrokontroler.
. Gambar 3.13 Rangkaian Komparator
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.14 Perbandingan sinyal detak jantung oleh komparator Dengan menggunakan komparator LM324 maka tegangan sinyal yang
dihasilkan oleh rangkaian penguat akan dibandingkan dengan tegangan dari potensiometer. Tegangan potensiometer tersebut bervariasi antara 0 volt sampai 5
volt DC. Pada saat tegangan sinyal berada dibawah tegangan potensiometer maka
output dari komparator LM324 adalah +5V sehingga terdapat arus yang mengalir pada R7 470. Apabila tegangan sinyal lebih tinggi daripada tegangan potensiometer maka
output dari LM324 adalah 0 volt. Dalam kondisi ini tidak ada arus yang mengalir pada R7.
3.8 Rangkaian Pewaktu 555 Monostabil