BAB III
DEKUPLET BARYON YANG PROBLEMATIK
3.1 Asas Larangan Pauli
Sambil berputar mengitari inti, elektron juga berputar pada sumbunya. Gerak berputar pada sumbu ini disebut rotasi. Hanya ada dua kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu
searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Kedua arah yang berbeda itu dinyatakan dengan bilangan kuantum spin s dengan nilai s =
2 1
dan s =
2 1
.
Spin elektron merupakan hal penting dalam memahami struktur elektron dari atom multi elektron. Seorang ilmuwan kelahiran Austria, Wolfgang Pauli menemukan
prinsip yang mengatur penataan elektron dalam atom multi elektron penemuan pauli
yang dikenal dengan asas larangan Pauli menyatakan ” dua elektron dalam sebuah
atom tidak boleh memiliki himpunan bilangan kuantum s
m l
n ,
, ,
yang sama”. n adalah bilangan kuantum utama, l adalah bilangan kuantum azimut, m adalah bilangan
kuantum magnetik, dan s adalah bilangan kuantum spin.
Sama seperti halnya elektron, setiap partikel fermion tunduk pada asas larangan Pauli yang melarang dua fermion sejenis, A dan B, yang berada dalam
keadaan terikat dengan energi yang sama untuk memiliki nilai bilanggan kuantum jati diri yang sama
3.2 Dekuplet Baryon
Pada bab sebelumnya telah diketahui bahwa kuark tidak dapat berdiri sendirian. Pemasangan tiga buah kuark akan membentuk baryon. Murray Gell-Mann
mengusulkan suatu model pengelompokkan partikel hadron menurut aturan
Universitas Sumatera Utara
pengkelasan berdasarkan kesamaan bilangan kuantum: spin s, muatan listrik Q dan strangeness S, yang ternyata pas dengan teori kesetangkupan atau simetri matematika
istimewa, teori grup SU3. Pada pola geometris ini semua partikel yang memiliki bilangan strangeness S sama berada pada satu garis datar atau horizontal, sedangkan
yang bermuatan listrik Q dinyatakan dalam satuan muatan listrik proton berada pada satu garis condong ke kiri.
Telah ditemukan pasangan kuark yang terdiri atas kuark u, d, dan s yang membentuk suatu pola segitiga yang disebut dekuplet baryon. Adapun pasangan kuark
baryon yang menempati pola segitiga itu adalah
=
ddd
=
ddu
=
duu
= uuu
=
sdd
=
sdu
= suu
=
ssd
= ssu
Namun pada saat ke-sembilan partikel ini telah disusun sedemikian rupa untuk menempati tiap titik pada pola segitiga itu, partikel pengisi titik sudut terbawah belum
ditemukan. Dengan menggunakan teori kesetangkupan SU3 Gell-Mann menghitung massa baryon pengisi titik sudut terbawah yang belum ditemukan ini, yang ia beri
nama ”omega minus”, dengan lambang
. Kehadiran partikel
dengan demikian melengkapi jumlah resonansi baryon spin 32 menjadi sepuluh. Itu sebabnya kelas
baryon ini disebut dekuplet baryon.
Walaupun kelompok dan berbagai partikel elementer tampak sebagai kumpulan yang rumit dan tidak teratur, terdapat keteraturan dasar yang memberi
kesan bahwa di baliknya berlaku pola yang sangat sederhana. Keteraturan ini dapat dijelaskan dengan menggambar sebuah diagram yang memiliki strangness sepanjang
Universitas Sumatera Utara
sumbu y, dan muatan elektrik sepanjang sumbu x. Penyusunan anggota masing- masing keluarga partikel pada diagram itu secara tepat, segera menampakkan berbagai
pola geometris teratur. Gambar 3.1 memperlihatkan pola-pola tersebut bagi baryon spin 32
Gambar 3.1 Pola baryon spin 32
- Hiperon
Nukleon adalah proton dan neutron, dan antinukleon adalah antiproton dan antineutron. Hyperon mula-mula didefenisikan sebagai partikel yang lebih berat dari
nukleon. Walau bagaimana pun defenisi ini tidak cukup kuat dan kita harus manambahkan syarat bahwa hyperon mempunyai bilangan baryon sama dengan 1 dan
antihyperon mempunyai bilangan baryon sama dengan – 1.
Penemuan
- Hiperon pertama kali diketahui melalui reaksi peluruhan:
p 3.1
Dari reaksi diatas dapat dilihat bahwa reaksi tersebut menghasilkan proton dan ion negatif .
Waktu peluruhan yang didapat dari eksperimen tersebut yaitu 2,632 0,020
x 10
-10
detik. Dalam keadaan bebas partikel ini juga dapat diperoleh dari reaksi berikut:
n 3. 2
Universitas Sumatera Utara
Reaksi peluruhan ini didapat dengan mendeteksi pasangan pion netral dengan
sinar gamma. Selain itu partikel
dapat diperoleh melalui reaksi
n 3.3
Dengan energi sinar gamma antara 32 sampai 134 MeV.
- hiperon
Partikel ini pertama kali dijelaskan dari hasil observasi dalam emulsi nuklir pada sinar kosmik yang mengindentifikasi massa sekitar 1200 MeVc
2
. Dengan menggunakan cara tiga model peluruhan yang biasa digunakan yaitu :
n n
p
3.4
Pada keadaan ini ,model peluruhan ini meliputi lepton dan sinar gamma yang banyak terjadi pada frekuensi sangat rendah,contoh model peluruhannya adalah
`
p
e e
e n
n e
n
3.5
Sedangkan untuk hiperon sigma negatif yaitu
e
e n
n e
n
e
3.6
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan massa antara partikel hiperon sigma positif dengan hiperon sigma negatif relatif kecil. Massa kedua partikel yaitu:
2 2
05 ,
34 ,
1197 06
, 35
, 1189
c MeV
m c
MeV m
Sedangkan waktu peluruhan kedua partikel ini yaitu:
= 0,810 0,013 x 10
-10
detik
= 1,650 0,030 x 10
-10
detik.
- hiperon
Partikel ini telah diramalkan oleh Gell-Mann dan Nishijima bahwa partikel ini harus mempunyai spin isotopik sama dengan 1. Peluruhan partikel sigma netral ini adalah
sebagai berikut:
3.7
Peluruhan pada partikel sigma netral ini prosesnya dimungkinkan melalui interaksi elektromagnetik,dari hasil eksperimen diperoleh waktu peluruhan sekitar 10
- 15
detik, sedangkan massa partikel yang diperoleh yaitu 1193 MeVc
2
mendekati massa partikel sigma negatif.
- hiperon
Partikel ini meluruh menjadi sebuah pion dan sebuah
- hiperon reaksi peluruhannya adalah sebagai berikut:
3.8
Universitas Sumatera Utara
Massa partikel Ksi negatif ini adalah 1321,32 0,13 MeVc
2
, sedangkan waktu peluruhannya adalah 1,641
0,016 x 10
-10
detik.
- hiperon
Skema prediksi Gell-Mann- Nishijima yang lain adalah kahadiran partikel netral, yang
peluruhannya sebagai berikut
3.9
Seperti halnya partikel ksi negatif, partikel ksi netral juga menghasilkan pion netral dan
- hiperon.
Massa partikel ksi netral yang diperoleh dari hasil eksperimen yakni 1314,9 0,6 MeVc
2
dan waktu peluruhannya adalah 2,9 0,1 x 10
-10
detik
-hiperon
Partikel ini diprediksi kehadirannya oleh Gell-Mann berdasarkan kesimetrian GrupLie SU3 pada partikel barion,massa yang diprediksi oleh Gell-Mann yaitu 1673 MeVc
2
. Model peluruhan berdasarkan eksperimen yaitu dihasilkan reaksi seperti berikut ini:
K
3.10
Contoh produksi pertama dari partikel ini ditemukan pada sebuah photograph bubble- chamber di Brookhaven pada tahun 1964. Partikel omega negatif ini merupakan hasil
dari reaksi berikut:
K K
p K
3.11
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil eksperimen massa yang diperoleh tidak terlalu jauh meleset dari yang diperkirakan oleh Gell-Mann yaitu 1672,45
0,32 MeVc
2
, sedangkan waktu peluruhannya adalah 0,819
0,027 x 10
-10
detik.
Partikel
Peningkatan energi tumbukan patikel menghadirkan lagi partikel-partikel baru seperti yang teramati pada reaksi penumbukan elektron berenergi tinggi pada nukleon yang
menghasilkan partikel baru delta
, melalui reaksi
e p
e 3.12
e p
e
e n
e
Partikel delta ini selain lebih berat, memiliki waktu paruh yang lebih singkat dibanding partikel lain.
3.3. Permasalahan Yang Muncul Dalam Dekuplet Baryon