Teknologi Ikan Transgenik Sebagai Solusi

PENGANTAR BIOTEKNOLOGI
TEKNOLOGI IKAN TRANSGENIK SEBAGAI SOLUSI DALAM
MENGATASI MASALAH KELANGKAAN PANGAN DI INDONESIA

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Pengantar Bioteknologi

Oleh:
Prima Tegar Anugrah (125080601111024)
Kelas I 06

Program Studi Ilmu Kelautan
Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya
Malang
2015

Teknologi Ikan Transgenik
Definisi Transgenik :
Ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah berkembang sangat pesat. Dimana

penerapannya sebagian besar digunakan untuk meningkatkan taraf hidup manusia. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut menjangkau setiap aspek kehidupan manusia, tak ketinggalan
pula dalam bidang bioteknologi. Selain dalam bidang pertanian dan pangan, bioteknologi modern
juga telah menjangkau bidang kelautan dan perikanan. Beberapa permasalahan perikanan terutama
dalam budidaya ikan dapat teratasi dengan bioteknologi molekuler, salah satu teknologi tersebut
adalah dengan pengembangan “Teknologi Transgenik”. Transgenik adalah memindahkan gen dari
satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya, baik dari satu hewan ke hewan lainnya atau dari satu
tanaman ke tanaman lainnya. Salah contoh dari teknologi transgenetik ini yaitu ikan transgenik.
Makhluk hidup transgenik sering disebut sebagai GMOs (Genetically Modified Organisms)
yang merupakan hasil rekayasa genetika. Transgenik terdiri dari kata trans yang berarti pindah dan
gen yang berarti pembawa sifat. Teknik GMOs ini mengubah faktor keturunan untuk mendapatkan
sifat baru. Teknik ini dikenal dengan rekayasa genetika atau teknologi plasmid. Pengubahan gen
dilakukan dengan jalan menyisipkan gen lain ke dalam plasmid sehingga menghasilkan individu yang
memiliki sifat tertentu sesuai dengan keinginan si pembuat.
Teknologi ikan transgenik mampu menghasilkan benih ikan unggul, yaitu melalui perbaikan
mutu genetik ikan yang akan dipelihara atau dibudidayakan. Perbaikan mutu genetik ini bermanfaat
untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ikan. Keunggulan ikan hasil rekayasa ini antara lain
pertumbuhan cepat, tahan terhadap serangan penyakit, dan tahan terhadap lingkungan yang cukup
ekstrem.
Konsep Transgenik Pada Ikan :

Setiap spesies ikan mempunyai kemampuan tumbuh yang berbeda – beda. Perbedaan
pertumbuhan ini dapat tercermin, baik dalam laju pertumbuhannya maupun potensi tumbuh dari
ikan tersebut. Perbedaan kemampuan tumbuh ikan pada dasarnya disebabkan oleh perbedaan
faktor genetik (gen). Ikan mempunyai gen khusus yang dapat menghasilkan otransgenikan atau sel
otransgenikan tertentu dan gen umum yang memberikan turunan kepada jenisnya. Baik gen khusus
maupun gen umum dari setiap ikan terdiri dari bahan kimia yaitu DNA deoxyribonucleic acid) dan
RNA (ribonucleic acid). Ekspresi dari gen – gen tersebut dan sel yang terbentuk menjadi satu paket
yang selanjutnya mempengaruhi pertumbuhan.

Karakteristik genetik tertentu yang dimiliki oleh seekor ikan biasanya menyatu dengan
sejumlah sifat bawaan yang mempengaruhi pertumbuhan seperti kemampuan ikan menemukan dan
memanfaatkan pakan yang tinggi, ketahanan terhadap penyakit dan dapat beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan yang luas. Semua hal tersebut akhirnya tercermin pada laju pertumbuhan
ikan.
Untuk mencapai hal tersebut, perlu dilakukan usaha – usaha yang mampu menghasilkan
benih ikan unggul seperti tersebut diatas salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
rekayasa genetik melalui penerapan teknologi transgenik pada ikan. Transgenik atau teknologi DNA
rekombinan (rDNA) merupakan rekayasa genetik yang memungkinkan kombinasi ulang (rekombinasi)
atau penggabungan ulang gen dari sumber yang berbeda secara in vitro. Tujuan dari transgenik ini
adalah untuk mendapatkan sifat yang diinginkan dan peningkatan produksi. Meskipun teknologi

transgenik ini memungkinkan untuk diaplikasikan dalam bidang akuakultur (budidaya perikanan),
namun masih perlu dilakukan penelaahan khusus untuk mengetahui teknologi tersebut.
Kelebihan Teknologi Ikan Transgenik:
Hasil penelitian transgenik pada ikan telah memberikan dampak yang positif pada
pertumbuhan ikan dan terbukti bahwa gen luar yang ditransfer telah mampu berintregrasi dengan
genomnya, hal ini dapat dilihat dari hasil pertumbuhan keturunannya yang cukup meyakinkan yaitu
sekitar 4 – 6 kali lipat pada ikan salmon.
Sedangkan hasil analisis berat badan ikan non transgenik dan transgenik pada ikan tilapia
menunjukkan bahwa keturunan F2 (keturunan F2 adalah perkawinan antara jantan F1 dengan betina
alam), ikan transgenik menghasilkan berat berkisar antara 60 – 90 gram/individu pada umur 5, 6,
dan 7 bulan, sedang pada ikan non transgenik menghasikan berat berkisar antara 20 – 30
gram/individu, dari hasil tersebut menunjukkan bahwa pada keturunan ke 2 (F2) sifat tumbuhnya
masih dapat diturunkan, dan pertumbuhannnya sekitar 3 kali lipat dibandingkan dengan ikan kontrol.
Adapun FCR (food conversi ratio) atau perbandingan antara pakan yang diberikan dengan
daging yang dibentuk pada ikan transgenik mencapai 0,76 sedangkan nontransgenik sebesar 1,02 ini
berarti bahwa ikan transgenik untuk menghasilkan satu kilogram daging hanya memerlukan pakan
sebanyak 0,76 kg, sedangkan pada ikan biasa untuk menghasilkan daging satu kilogram memerlukan
1,02 kg pakan, dengan demikian menunjukkan bahwa didalam pemanfaatan pakan ikan trangenik
lebih efisien dibandingkan dengan ikan nontransgenik.


Kekurangan Teknologi Ikan Transgenik :

Selain kelebihan yang dimiliki, ikan transgenik juga memiliki beberapa kelemahan. Pada
kondisi akuarium, ikan transgenik yang cepat – tumbuh tersebut 30% lebih cenderung mati sebelum
mencapai kedewasaan seksual. Ikan transgenik yang diperkenalkan kedalam populasi ikan yang
hidup liar menunjukkan hasil mengkhawatirkan. Jika ikan transgenik lepas ke alam liar, mereka dapat
menyebabkan pencemaran spesies – spesies air lainnya. Membiarkan ikan transgenik di keramba laut
dapat meningkatkan jumlah spesies yang terancam punah dengan signifikan
Terdapat skenario lain yang menandai resiko – resiko global yang berhubungan dengan
lepasnya ikan transgenik ke dalam lingkungan. Meningkatkan tingkat pertumbuhan ikan dan
meningkatkan kebutuhan – kebutuhan pakan harian mereka. Penelitian – penelitian terbaru telah
menunjukkan bahwa ikan transgenik lebih agresif dan memakan lebih banyak makanan. Mereka juga
tidak berenang sebaik ikan liar, sehingga mereka dapat dapat berkumpul di suatu area dan
memonopoli persediaan makanan dan sumber daya lain. Hal ini dapat mempunyai efek
menghancurkan lingkungan alami, khususnya karena sebagian besar ikan yang direkayasa saat ini –
misalnya salmon, trout, carp dan tilapia – adalah pemangsa/predator. Pengalaman lalu telah
menunjukkan bahwa memperkenalkan spesies – spesies predator besar kedalam lingkungan baru
dapat menyebabkan bencana ekologi.

Referensi :

Agus Hery Susanto. 2007. Organisme Transgenik. Fakultas Biologi : Universitas Soedirman.
Priyono. 2009. Hewan Transgenik. Magister Ilmu Ternak UNDIP.
Santoso, Imam. 2007. Biologi – Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi : Interplus
Sin et al. 2002. Sperm – Mediated Gene Transfer in chinook Salmon. Christchurch : New Zeland
Yatim, Wildan. 2003. Biologi Modern : Biologi Sel. Tarsito. Bandung