Upaya Tokoh Utama Mempertahankan Imannya dalam Menghadapi Godaan Gadis-Gadis Rusia

57 “Ameen. Tuhan pasti mengabulkan doa yang berbalut darah dan air mata seperti doamu, Malcishka anakku. Percayalah, Tuhan pasti mengabulkan. Pasti.” BC:546.

4.3 Upaya Tokoh Utama Mempertahankan Imannya dalam Menghadapi Godaan Gadis-Gadis Rusia

Tahap kajian ini, mengenai bagaimana upaya tokoh utama dapat melawan naluri egodari hawa nafsunya dan mengendalikankeinginan dari naluri iddengan rasa sabar dan takwa. Sementara naluri superego, mengendalikan keinginan-keingianan dari naluri id yang bertujuanuntuk dapat tersalurkan dengan baik dan diterima oleh lingkungan sekitarnya. Dalam tahap ini, penulismenganalisis apa saja yang dilakukan oleh tokoh utama dalam menghadapi godaan gadis Rusia yang satu apartemen dengannya dan lingkungan sekitarnya yang sangat menguji keimanannya. Tiba di Rusia, Ayyas sudah ditunggu oleh sahabatnya Devid di bandara Sheremetyevo Rusia. Mereka berdua langsung mencari taksi carteran untuk segera mengantar mereka menuju apartemen yang telah disediakan oleh Devid. Di dalam perjalanan, Ayyas dan Devid bercerita panjang lebar mengenai pengalaman masing-masing. Devid 58 mengingatkan Ayyas bahwa godaan gadis Jawa tidaklah sebanding dengan dahsyatnya gadis-gadis Rusia yang sangat menguji iman. Menanggapi cerita Devid, Ayyas menghela nafas dan merasa memang benar apa yang dikatakan Devid. Ayyas juga pernah mendengar langsung dan melihat foto keluarga sahabatnya dari Rusia yang kuliah di Madinah. Ayyas pun mengakui kecantikan gadis Rusia, sambil memejamkan mata, lalu Ayyas berdoa kepada Allah SWT untuk melindungi dirinya. Seperti pada kutipan berikut: “Audzubillahi minfitnatin nisaa” Aku berlindungnkepada Allah dari fitnah perempuan. BC:19 Ayyas merasa dirinya akan sangat lemah, imannya pasti akan runtuh di Moskwa ini, apalagi dihadapan fitnah kecantikan gadis-gadis Moskwa seperti Yelena, Linor, dan juga seperti gadis yang di pesawat bersamanya,tentu akan mudah tergoda bagi lelaki normal yang memiliki nafsu.Ayyas sedih dan meminta pertolongan kepada Allah SWT agar dirinya dan imannya dijaga. Seperti doa pada kutipan berikut: “Ya Allah Rahmatilah hamba-Mu ini dengan meninggalkan maksiat selamanya, selama hamba-Mu yang lemah ini Engkau beri hidup di dunia ini. Duhai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati hamba-Mu ini memegang kuat agama-Mu, 59 teguhkanlah hati hamba-Mu ini untuk taat kepada-Mu dan meninggalkan segala larangan-Mu. Amin.” “Ya Allah hamba minta kepada-Mu kebaikan daerah ini, kebaikan penghuninya dan kebaikan yang ada di dalamnya. Dan hamba berlindung kepada-Mu ya Allah dari buruknya daerah ini, dari buruknya penghuni daerah ini dan segala keburukan yang ada di dalamnya. Amin.” BC:40-41 Pada hariketiga Ayyas di Moskwa, dirinya merasa sudah membaik dan berfikir akan memulai aktivitasnya untuk melakukan penelitian. Pagi itu Ayyas mengambil wudhu, lalu salat danberzikir serta bersalawat. Ketika selesai menyelesaikan kewajibannya,Ayyas menyiapkansarapan pagi.Ayyas memasaksarden dan membuat telur dadar.Tiba-tiba Yelena keluar dari kamarnya dan melihat Ayyas memasak.Yelena pun memintanya untuk dibuatkan sarapan,Ayyas pun membuatkannya. Yelena merasa senang karena dihargai olehAyyas dan tersenyum kepadanya, tanpa sengaja Ayyas melihatsenyuman Yelena danmerasaalangkah manisnya senyumannya. Ayyas menguasai diri dan nafsunya, lalu berdoa dalam hati. Seperti pada kutipan berikut: “Ya Allah lindungilah aku dari buruknya hawa nafsuku.” BC:61 Sudah empat hari Ayyas beristirahat di apartemennya, tanpa melakukan kegiatan apa pun. Kini dirinya telah merasa membaik dan sudah mulai bisa beradaptasi dengan musim dingin Moskwa. Pagi itu, setelah melakukan salat subuh dan membaca beberapa kitab, Ayyas berpikir untuk memulai penelitiannya di MGU menemui Prof. Tomskii. 60 Waktu menunjukkan pukul 08:00 waktu Moskwa. Ayyas pun menyiapkan segala keperluan yang harus dibawa ke MGU untuk memenuhi persyaratan penelitian. Di MGU, Ayyas kesulitan mencari ruangan Prof. Tomskii, lalu dirinya bertanya kepada beberapa mahasiswa di MGU. Ayyas pun tiba di ruangan Prof. Tomskii, setelah bertemu dengan Prof. Tomskii dan bercerita mengapa Ayyas harus melakukan penelitiannya langsung di Rusia. Prof. Tomskii menyampaikan rasa maafnya kepada Ayyas. Prof. Tomskii tidak dapat membimbing Ayyas, sebab tiba-tiba saja Prof. Tomskii harus melakukan kegiatan yang lain dan tidak bisa ditunda olehnya. Meskipun demikian, Prof. Tomskiitelah menyiapkan pengganti untuk membimbing Ayyas selama melakukan penelitiannya. Ayyas akan dibimbing asistenProf.Tomskii,yaitu Dr. Anastasia Palazzo. Tidak lama kemudian, pintu ruangan Prof. Tomskii terbuka, ternyata Dr. Anastasia yang datang memenuhi panggilan Prof. Tomskii. Ayyas melihat ke arah pintu dan melihat wajah Dr. Anastasia yang cantik jelita. Pandangan mereka pun bertemu. Hati Ayyas berdebar, lalu menundukkan pandangannya. Dalam hati Ayyas langsung berdoa. Seperti pada kutipan berikut: 61 “Duhai Allah, jauhkanlah hamba-Mu ini dari kejahatan dan fitnah yang ditimbulkan oleh wajah gadis-gadis muda Rusia.” BC:81 Ayyas tiba di apartemennya pukul 22.00 malam waktu Moskwa. Tanpa rasa ragu, Ayyas membuka pintu ruangan apartemen dan langsung masuk. Ayyas terkejut dengan apa yang dilihatnya, di ruang tamu Yelena dengan pakaian seadanya duduk di sofa sambil menonton televisi. Yelena pun meminta Ayyas ikut bergabung dengannya, tetapi Ayyas tidak memperdulikannya dan langsung memasuki kamarnya. Ayyas salat dan berzikir di kamarnya, meminta ampun kepada Allah SWT karena tidak sengaja Ayyas melihat kemolekan tubuh Yelena. Sambil berbaring Ayyas ingat dengan pesan Kiai Lukman Hakim saat Ayyas masih menjadi muridnya di pesantren dulu. Ayyas sangat mengingat pesan itu dan terus diingatnya. Seperti pada kutipan berikut: “Eling-elingo yo Ngger, endahe wanojo iku sing dadi jalaran batale toponing poro santri lain satrio agung” Ingatlah nak, kecantikan wanita itu yang jadi sebab para santri dan satria agung batal bertapanya. “Audzubillahi minasyaithanir rajiim” Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. BC:93 Pada malam berikutnya, saat pulang dari Masjid Prospek Mira. Ayyas terkejutdengan kejadian yang sungguh di luar dugaanya. Kini Ayyas melihatnyalangsung kejadian tersebut, meskipun dengan 62 ketidaksengajaan. Malam itu, Ayyas menyaksikan adegan yang tidak boleh disaksikan oleh siapa pun. Ayyas menundukkan wajahnya. Di atas sofa ruang tamu, Linor bergumul dengan seorang lelaki melakukan hal yang diharamkan oleh semua agama, yaitu berzina. Saat itu, tubuh Ayyas terasa kaku. Lelaki itupun mengajak Ayyas bergabung dengannya melakukan dosa besar yang tidak pernah terpikirkan olehnya. Ayyas langsung menguasai diri, lalu berdoa dan mengingat kata Imam Hasan Sadulayev. Seperti pada kutipan berikut: “Bertakwalah kepada Allah selama di Moskwa ini, Saudaraku. Berhati-hatilah ujian imannya disini tidak ringan.” “Astaghfirullahalladzim Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung”. BC:114 Ayyas meludah kekiri tiga kali dan melewati ruang tamu dengan cepatmasuk kekamarnya. Ayyas tidak menoleh kepada kedua setan yang terkutuk itu. Ayyas mengambil wudhu dan salat.Ayyas menangis memohon ampun kepada Allah SWT agar tidak diuji dengan ujian yang tidak mampu dilewatinya dengan selamat, lalu beristirahat dan melupakan kejadian yang baru saja dilihatnya. Ayyas melakukan salat subuh seperti biasa, lalu membaca Alquran dan berzikir. Kali ini, Ayyas membaca sebuah kitab kecil yang di dalamnya terdapat sebuah sajak. Ayyas baca baik-baik sajak itu dan merenungkannya dalam hati. Sajak yang Ayyas renungi dan menjadi motivasi bagi dirinya adalah Seperti pada kutipan berikut: 63 “Kuatkan ikatan tekad Angkat tinggi-tinggi bendera harapan Berjalanlah menuju Allah Dengan sungguh-sungguh, tanpa lelah Jika rasa lemah menyerangmu Isi jiwamu dengan kekuatan Alquran Libas nafsumu, jangan kasih ampun Nafsu selalu mengajakmu menuju kebinasaan.” BC:325 Sajak pendek tersebut, seolah memberi harapan dan kekuatan. Sajak itu mengajarkan, di dalam kehidupan harus tegas menguatkan sebuah tekad. Pada malam berikutnya, Ayyas sedang melakukan salat. Ayyas merasakan ada sesuatu yang memasuki kamarnya. Begitu selesai salat, Ayyas sangat terkejut karena melihat Linor duduk di kursi meja belajar Ayyas yang mengenakan pakaian seadanya. Linor merayu Ayyas untuk melakukan hal yang tidak pernah terpikirkan sedikitpun di dalam benaknya, kini ada seorang gadis yang menawarkannya kepada dirinya. Saat itu juga, Ayyas berhasil melumpuhkan Linor dan membopongnya keluar dari kamarnya. 64 Ayyas menangis tersedu-sedu dan tidak menyangka dengan apa yang terjadi, Ayyas kembali mengambil wudhu, lalu melakukan salat dan memohon ampun kepada Allah SWT. Seperti pada kutipan berikut: “Hampir saja ya Allah, oh hampir saja ya Allah” “Rabbana zhalamna anfusana wa in lam taghfir lana wa tarhamna lanakunanna minal khasirin Ya Allah, kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.” BC:371 Ayyas terus mengulang-ulang doanya, air matanya terus menetes. Ayyas merasa Allah SWT telah menyelamatkannya dari godaan setan yang menggodanya untuk melakukan dosa zina. Air mata Ayyas berhenti menetes, Ayyas teringat dengan kata-kata Ibnu Athailah, yaitu seperti kutipan berikut: “Kalau kamu tahu bahwa setan tidak pernah melupakanmu dan terus berupaya membinasakan kamu, maka kamu janganlah lupa kepada Tuhan yang nasibmu berada di tangan-Nya.” BC:372 Ayyas meninggalkan apartemennya setelah bersusah payah mencari tempat tinggal yang layak untuknya, kini Ayyas akan tinggal bersama Bapak Joko yang berasal dari Indonesia danberprofesi sebagai guru di Sekolah Indonesia Moskwa SIM. Ayyas merasabahagia karena dirinya tidak akan lagi melihat Yelena dan Linor dengan pakaian-pakaian minim yang dapat menimbulkan nafsu birahinya. 65 Pada akhirnya,Yelena yang awalnya seorang atheistidak meyakini adanya Tuhan,kini telah bersaksi bahwa Tuhan itu ada. Yelena puntelah masuk agama Islam melalui kesadaran dirinya. Sahabat Ayyas, Devid telah menikah dengan Yelena, begitu juga dengan Linor,kini telah mengetahui siapa dirinya sebenarnya dan memutuskan untuk kembali memeluk agama Islam. Linor pun telah mengganti namanya menjadiSofia. 66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN