Bentuk Konflik Konflik Batin Tokoh Utama

23

4.1 Bentuk Konflik

Stanton menyatakan bahwabentuk konflik sebagai bentuk kejadian, dapat pula dibedakan ke dalam dua kategori, yaitukonflik fisik dan konflik batin,konflik eksternal dankonflik internalNurgiyantoro, 1994:124. Dari kedua jenis konflik tersebut dalam kajian ini penulis hanya mengkaji konflik batin atau konflik internal yang terjadi pada tokoh utama.

4.2 Konflik Batin Tokoh Utama

Konflik batin tersebut berupa konflik internal yang dialami oleh tokoh utama. Sejak menerima arahan daripembimbingnya, yaituProf.Najmuddin Asghar. Ayyas disarankan melakukan penelitian mengenai perkembangan Islam modern pada salah satu negara yaitu Rusia. Saat ini, di negara tersebut perkembangan Islam sedang mengalami kemajuan yang pesat. Rusia adalah negara yang terkenal bebas karena sebagian dari penduduknya menganut paham atheis tidak mengakui adanya Tuhan. Ayyas adalah pemuda yang taat beragama tentu akan berpikir tentang keselamatan dirinya dan juga imannya. Pada saat tiba di Rusia, suhu dinginsedangmelanda Rusia. Salju-salju terus turun, pemandangan kota Moskwa rata dengan salju. Ayyas yang tidak terbiasa dengan suhu dingin merasa tidak nyaman dengan keadaan cuaca yang dialaminya. Segala perlengkapanmusim 24 dingin telah disediakannya, tetapi belum cukup untuk menahan suhu dingin di Rusia. Ayyas meminta Devid mencari tumpangan agar segera sampai ke tempat tujuan mereka. Saat itu, Devid memilih menumpangitaksi carteran daripada naik bus, metro,dan marshrutka karena dengantaksi carteran, mereka tidak perlu mengangkatbarang-barangbawaannya sebabada supirtaksi yang bersedia membantunya. Devidmelakukan negosiasi mengenai ongkos dari bandara Sheremetyevoke tempat tujuan mereka, yaitu Panvilovsky Pereulok dengan supir taksi yang akan mereka tumpangi.Devid berpura-pura tidak mengerti bahasa Rusia, tujuannya ingin mengetahui apakah supir taksi tersebut jujur atau tidak. Melihat penampilannya, orang seperti supir taksi tersebut tidak mungkin berbohong. Akan tetapi, setelah melakukan negosiasi ternyata supir taksi itu ingin mengelabui Devid dan Ayyas. Ayyas bisa saja tertipu oleh supir tersebut karena Ayyas belum paham mengenai keadaandi Rusia. Ayyas dan Devid telah sampai di apartemen yang menjadi tempat tinggal Ayyas selama di Rusia. Kemudian mereka mengangkat barang bawaannya menuju kamar yang berada di lantai tiga. Devid telah menyediakan tempat tersebut sebelum Ayyas berangkat ke Rusia. 25 Pada saat merekaberjalan menaikitangga, tiba-tiba ada seorang gadis Rusia memakaipaltomantel tebal saat musim dingin merah mudaturunmelewati tangga tersebut, gadis itupun tersenyum sambil menyapa Devid. Gadis tersebut sudah berkenalan dengan Devid terlebih dahulu ketika saat menyewakan apartemen tersebut. Gadis itu bernama Yelena, lalu Yelenapun mengulurkan tangannya kepada Ayyas untuk sekedar berjabat tangan dan berkenalan. Dalam hal ini, naluri ego mendominasi naluri id. Ayyas pun menolak berjabat tangan dengan Yelena. Seperti pada kutipan berikut: “Hai Devid, ini temanmu yang akan tinggal di atas ya?” “Hai Yelena. Iya, ini temanku. Kenalkan namanya Ayyas. Lengkapnya Muhammad Ayyas.” “Sorry, tanganku kaku kedinginaan. E, e, senang kenalan dengan Anda.” “O ya wajar itu, kau pasti baru pertama kali ke sini. Dabro pozhalovath v Moskve selamat datang di Moskwa” “Iya. Kau benar. Terima kasih.” BC:30 Ayyas dan Devid kembali berjalan menaiki tangga. Kemudian Ayyas terkejut dengan pernyataan Devid yang di luar dugaannya. Dalam tahap ini. Naluri yang mendominasi batin Ayyas adalah ego 26 karenaDevidmengatakan bahwa Ayyas akan tinggalbersama gadis yang bernama Yelena tersebut. Seperti pada kutipan berikut: “Cantik ya Yas? Ada darah Finland dalam dirinya. Kau beruntung. Kau akan tinggal satu apartemen dengannya. Gunakan kesempatan sebaik-baiknya.” ”Apa Dev? Kau jangan main-main denganku Aku masih waras Dev Aku tidak mungkin bisa hidup bebas seperti kamu” “Tenang, Sobat. Jangan marah dulu. Kita bawa dulu barangmu ke atas. Nanti aku jelaskan semuanya. Aku samasekali tidak bermaksud menjerumuskan kamu. Aku berusaha mencarikan tempat yang saat ini terbaik untukmu. Dengarkan dulu semua penjelasanku, baru kau boleh marah kalau kau memang ingin marah. Okey?” “Baik” “Yang rileks sedikitlah Bos. Aku ini temanmu, percayalah padaku” BC:30-31 Ayyas mengucap “Audzubillahi min fitnatin nisaa” aku berlindung kepada Allah SWTdari fitnah perempuan dan mohon dijaga oleh Allah SWTdari hal-halyang tidak diinginkan.Akhirnya mereka sampai di ruangan apartemen yang dituju. Apartemen tersebut memiliki sebuah ruangan, di dalam ruangan itu ada ruang tamu, dapur, dan lemari untuk alat perlengkapan memasak. Devid membuka pintu ruangan tersebut dan melihat tempat gantungan palto, lalu menggantungkan paltonya. Ayyas mengikuti Devid menggantungkan paltonya dan Ayyas memperhatikan sekitar 27 ruangan tersebut. Ayyas merasa kagum dengan keindahan ruangan itu, lalu Ayyas melihat susunan rak tempat sepatu yang dilihatnya bukanlah sepatu para lelaki, melainkan sepatu para kaum hawa yang tersusun rapi dengan berbagai macam model. Devid menarik tanganAyyas danmengajaknya masuk kedalam kamar yang disewakan Devid untuknya. Mereka pun masuk kedalam kamar, lalu Devid langsung memulai pembicaraan. Devid meminta maaf kepada Ayyas karena menempatkannya tinggal bersama dua gadisRusia, gadis tersebut memiliki wajah sangatcantik. Devid menjelaskan mengapa tidak memberitahu Ayyas dari awal bahwa Ayyas akan tinggal bersama dua gadis Rusia tersebut. Tujuan Devid sebenarnya baik karena Devid telah mengetahui situasi di ibu kota Rusia yaitu Moskwa. Devid mengatakan, jika Ayyas tinggal bersama dengan dua gadis tersebut, menurutnya Ayyas akan lebih aman. Meskipun merekabebas, tetapi mereka masih akan berpikir untuk tidak membawa pasangannya kedalam kamar mereka. Dalam hal ini. Naluri superegomendominasi naluri ego. Batin Ayyas merasa tidak nyaman dengan tempat tinggalnya. Seperti pada kutipan berikut: “Mungkin dengan tinggal bersama perempuan kau merasa aku aman. Ya, mungkin tubuh dan hartaku aman. Tapi bagaimana dengan imanku Dev? Justru imanku sangat terancam. Jika tinggal dengan bule laki-laki aku malah akan merasa aman” 28 “He he he, kamu merasa tinggal bersama bule laki-laki aman? Bodoh Di antara bule itu ada yang gay. Apalagi yang ekstrim. Bayangkan kalau kau ternyata tinggal bersama empat bule gay. Kau mau jadi apa, heh? Nanti kau kira aku yang menjerumuskan kamu” “Agaknya aku datang ke tempat yang salah.” BC:36-37 Devid pun melanjutkanpenjelasannya. Jika Ayyas tinggal bersama laki-laki, mungkin tubuh dan harta Ayyas akan aman, tetapilaki-laki di Moskwabanyak yang suka sesama jenis. Jikapun tidak, laki-laki tersebut tidak akansegan-segan membawapasangannya masuk kedalam kamar merekadan melakukan hal-hal yang tidak wajar. Hal tersebut justru lebih menjadi ancaman bagi iman Ayyas daripadatinggalbersama dengan gadis Rusia, yaitu Yelena dan Linor. Ayyas merasa dirinya datang ketempat yang salah. Devid pun berusaha meluluhkanhati Ayyas. Devid mengatakan bahwa tempat tersebut merupakan tempat yang strategis, jika ingin pergi sangat mudah dan tidakjauh dari pusat transportasi umum. Devid kembali menjelaskan tentang apartemen tersebut. Apartemen itu memiliki tiga kamar yang berbeda, setiap kamar memiliki kamar mandi masing-masing. Ruangan yang digunakan bersama hanyalah dapur dan ruang tamusaja,selebihnya tidak. Urusan pribadi Ayyas pun akan lebih terjaga dan aman. Devid meminta ijin kepada Ayyas untuk kembali ke apartemennya, ada keperluan lain yang harus segera diselesaikannya. 29 Ayyas pun mengijinkannya dan mengucapkan terima kasih kepada Devid karena telah membantunya. Ayyas melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim, yaitu melakukan salat lalu berdoa dan membaca Alquran. Di dalam kamarnya, Ayyas termenung dan berpikir bahwa dirinya sedang dilanda sebuah bencana besar, yaitu tinggal bersama dengan dua orang gadis Rusia yang bukan mahramnya. Ayyas merasa hari-hari yang dilalui akan terasa sulit. Malam pun tiba, lalu pintu kamar Ayyas diketuk. Jantungnya berdebar-debar. Ayyas memohon ampun kepada Allah SWT agar dilindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan. Ayyas membuka pintu kamarnya, lalu terkejut melihat yang berdiri didepan pintu kamarnyaadalah gadis yang berjumpa dengannyasaat berjalan ditangga kini berdiri di hadapannya. Jantung Ayyas semakin berdebar-debar, pikirannya tidak tenangkarena langsungbertatapan muka melihat wajahcantikgadistersebut danAyyas punmenundukkan wajahnya. Yelena mengajaknya makan malam bersama di ruang tamu sebagai penyambutan selamat datang di Moskwa.Ayyas pun memenuhi ajakan Yelena dengan rasa terpaksa. Tiba-tiba bel berbunyi, ternyata yang datang adalah gadis Rusia yang Ayyas lihat saat hendak menaiki mobil sambil membawa biola. Gadis tersebut bernama Linor dan tinggal satu ruangan apartemen bersama Ayyas dan Yelena. 30 Saat Linor masuk, Yelena mengenalkan Ayyas dengan Linor. Terjadilah percakapan sehingga membuat Ayyas marah. Linor menyinggung agama yang Ayyas yakini dan mengatakannya sebagai agama primitif. Seperti pada kutipan berikut: “Ya kenalkan saya Linor. Lengkapnya Linor E.J. Lazarenko.” “Saya Muhammad Ayyas. Mahasiswa dari Indonesia.” “Pasti Muslim.” “Benar.” “Ternyata benar, banyak sekali penganut agama primitif itu.” “Apa maksud anda? Siapa yang Anda maksud penganut agama primitif? Orang-orang muslim?” BC:54 Dari kutipan diatas. Naluri ego menolak pernyataan Linor karena menyinggung masalah agama yang Ayyas yakini dalam hidupnya. Pada tahap ini, ego mendominasi id dan superego. Pada saat itu, Yelena tahu apa yang sedang terjadi. Yelena tahu persis watak Linor selama ini. Yelena sudah menduga bahwa Ayyas akan membela agamanya sampai mati apabila ada yang tidak suka dengan agama yang Ayyas yakini. Demi menghindari percakapan yang lebih sengit, Yelena menyuruh Linor segera masuk ke kamarnya dan beristirahat. Dalam tahap ini naluri superegomendominasi ego. Seperti pada kutipan berikut: “Kelihatannya dia sangat letih, dan suasana hatinya sedang tidak baik. Maafkan kalau Linor tadi menyinggung perasaanmu.” 31 “Semoga temanmu itu bisa istirahat dan suasana hatinya kembali membaik.” BC:55. Pada hari ketiga berada di Moskwa, Ayyas pun merasa dirinya sudah dalam keadaan normal seperti biasanya. Ayyas bergegas pergi untuk menemui Prof. Abramov Tomskii di Moskovskyj Gosudarstvennyj Universiteit MGU. Prof. Tomskii adalah guru besar pakar sejarah Asia Barat dan juga sangat disegani para sejarawan Rusia. Prof. Tomskii adalah orang yang harus Ayyas temui di Moskwa, sebagaimana diarahkan oleh pembimbingnya. Prof. Najmuddin ingin Ayyas langsung bertemu dengan Prof. Tomskii agar hasil penelitian Ayyas lebih baik karena telah berjumpa langsung dengan pakar sejarahnya. Saat itu, Prof. Tomskii mengatakan kepada Ayyas, sebenarnya Ayyas tidak perlu bersusah payah datang ke Moskwa. Mengenai data penelitian Ayyas dapat mengakses situs MGU melalui internet. Pada tahap ini, naluri id, berkeinginan untuk mencari data penelitian melalui internet, tetapi naluri ego mendominasi naluri id. Kenyataannya Ayyas harus melakukan penelitian langsung ke Moskwa demi mendapatkan data yang valid mengenai sejarah Islam modern. Seperti pada kutipan percakapan berikut: “Sebenarnya kamu tidak perlu bersusah payah mengadakan penelitian kemari. Itu cukup studi perpustakaan saja. Kau juga bisa banyak mengakses data lewat internet. Dan jika ada yang kurang kau bisa mengakses data yang ada di perpustakaan MGU 32 ini dari India. Kenapa harus bersusah-susah, jika dengan yang mudah dan praktis kau bisa mendapatkan data yang akurat dan bisa dipertanggung-jawabkan.” “Jujur saya inginnya seperti itu Profesor Tomskii. Tapi Profesor Najmuddin tidak mau. Dia mensyaratkan saya harus pernah riset langsung ke Rusia. Harus melihat langsung Rusia. Datanya harus dari referensi pertama, tidak kedua apalagi ketiga. Referensi kedua hanya pendukung saja.” BC:77-78 Mendengar pengakuan Ayyas, Prof. Tomskii memakluminya karena pembimbingnya adalah sahabat Prof. Tomskii saat menjadi mahasiswa dan paham betul sifatnya. Pada saat itu, Prof. Tomskii menyatakan bahwa dirinya tidak dapat membimbing Ayyas secara langsung,dirinya harusberangkat ke Istanbul Turkiuntukurusan kenegaraanyang dirinya harus ikut serta dalam acara tersebut. Dalam tahap ini naluri superegomendominasi ego. Seperti pada kutipan berikut: “Ayyas, aku paham semua yang diinginkan pembimbingmu. Jujur, sebenarnya aku ingin membimbingmu menemukan data-data terbaik dan melakukan penelitian sejarah terbaik. Aku sudah menyiapkan waktu untuk itu sebenarnya. Tapi sayang, tadi aku baru mendapatkan tugas dari rektor untuk terbang ke Istanbul. Aku diminta membantu kedutaan Rusia di Turki selama beberapa bulan, belum bisa ditentukan waktunya. Ada masalah kenegaraan yang harus melibatkan pakar sejarah Asia Barat.” “Jadi saya harus bagaimana Profesor?” “Tenang. Kau tetap jalankan rencanamu. Aku telah siapkan asistenku untuk membantumu. Dia nanti akan membantumu dua puluh empat jam kalau perlu. Dan selama aku pergi, kau bisa menggunakan ruangan ini untuk bekerja. Asal kau jaga kerapiannya. Bagaimana?” “Spasiba balshoi terima kasih, Profesor.” BC:78-79 33 Ayyas merasa tidak nyaman karena ditinggal oleh Prof. Tomskii, meskipun telah digantikan oleh asistennya. Dalam tahap ini, naluri superego kembali mendominasi ego, demi menjaga hubungan baik dengan Prof. Tomskii, Ayyas pun menerima tawaran Prof. Tomskii. Seperti pada kutipan berikut: “Dibimbing siapa pun saya tidak masalah. Yang penting semuanya berjalan dengan baik dan saya bisa segera menyelesaikan tesis saya dengan hasil terbaik.” BC:83 Hari itu, pertemuan ditutup dengan makan siang bersama disalah satu kantin MGU. Prof. Tomskii, Dr. Anastasia Palazzo, dan Ayyas. Setelah selasai makan, Dr. Anastasia berpesan kepada Ayyas agar besok pukul 10.00 waktu Rusia pertemuan pertama dimulai di ruangan Prof. Tomskii. Ayyas pun menyetujuinya dan Ayyas bergegas kembali menuju apartemennya. Setibanya di apartemen. Ayyas terkejut melihat Yelena yang duduk sambil menonton televisi dengan pakaian seadanya di ruang tamu. Yelena pun hanya menutupi bagian penting dari tubuhnya, batin Ayyas pun merasa terganggu. Dalam tahap ini, naluri egomendominasi id dan superergo. Saat itu Ayyastidak menghiraukanYelena, tetapisempat terjadi percakapan singkat.Ayyastidak berani bertatap muka denganYelena danhanya menunduk sambilberjalanmenjawab pertanyaan Yelena lalu langsungmasuk kekamarnya. Seperti pada kutipan berikut: 34 “Hey, baru pulang, sukses urusannya?” “Ya sukses. Spakoinoi Nochi, selamat malam Yelena” “Hei tunggu, duduklah sini sebentar. Hangatkan tubuhmu dengan Vodka ini. Temani aku berbincang-bincang sebentar.” “Maaf Yelena, aku sangat letih, aku harus istirahat.” “Duduklah, lima belas menit saja.” “Maaf Yelena, aku tidak bisa. Sebaiknya kau istirahat saja.” BC:90-91 Naluri id berkeinginan dirinya bersedia untuk menemani Yelena berbincang malam itu, tetapi melihat Yelena yang berpakaian seadanya, Ayyas khawatir tidak dapat mengontrol hawa nafsunya. Keesokan harinya. Ayyas kembali berangkat ke MGU menemui Dr. Anastasia, sesuai dengan janji mereka yang akan membahas mengenai penelitiannya. Ketika sampai di MGU, Ayyas melihat Dr. Anastasia duduk di dalam ruangan Prof. Tomskii sambil membaca buku. Ayyas mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan tersebut. Dr. Anastasia bertanya dan ingin mengetahui tentang bagian penelitiannya. Ayyas masuk dan duduk. Naluri id berkeinginanbahwa dirinya ingin sekali menatapwajah Dr. Anastasiayang memilikiwajahsangat cantik dan lebih cantik dari gadis yang satu apartemen bersama Ayyas. Kegugupan Ayyas terlihat setelah Dr.Anastasia mengajak Ayyas berbicara. Naluri superegomendominasi naluri id dan Ayyas pun 35 memfokuskan pikirannya kepada pembicaraanmengenai penelitiannya. Seperti pada kutipan berikut: “Dabroye Utra selamat pagi, Doktor” “Hei, Dabroye Utra selamat pagi. Kau sudah datang Ayyas.” “Kau datang setengah jam dari janji kita. Kau kelihatannya bersemangat.” “Ya, tidak mau terlambat. Ternyata masih lebih lambat dari Doktor.” “Kau tidak lebih lambat dari saya, hanya mungkin saya lebih cepat darimu. Saya selalu ingin lebih dulu dari orang lain. Jadi, apa langsung saja kita mulai?” “Saya ikut Doktor.” “Baik, silahkan duduk. Saya ingin menjelaskan beberapa hal penting kepadamu.” “Maaf, bisa ditutup pintunya.” BC:101 Pada saat itu, tanpa menjawab perintah Dr. Anastasia Ayyas langsung menutup pintunyadan segera duduk. Naluri id mengatakan bahwa batinnya merasa lebih nyaman jika pintu ruangan tersebut tetap terbuka. Akan tetapi, naluri ego mendominasi naluri id, sehingga Ayyas tidak dapatmenolak permintaan Dr. Anastasia. Waktu pun terus berlalu. Jam menunjukkan saatnya Ayyas untuk melakukan salat Ashar. Begitu juga dengan Dr. Anastasia harus segera kembali ke apartemennya, ada tugas paper yang harus segera 36 diselesaikannya. Ayyas segera melakukan tugasnya dan mencari tempat untuk salat. Dalam perjalanan pulang, Ayyas melihat seorang wanita tuasedang meminta pertolongan kepada orang yang barlalu-lalang disekitarnya, tetapi tidakadayang memperdulikannya. Tibalah giliran Ayyas melewatinya tepat di depan wanita tua tersebut, wanita tua itu pun menghentikannya, lalu meminta pertolongannya. Pada saat itu, naluri egomenolak permintaan wanita tua tersebut dan tidak menghiraukannya, tetapi wanita tua itu langsung memegangi tangan Ayyas dan menunjukkearah jalan sempit yang gelap. Naluri superegomendominasi ego, dan terpaksa memenuhipermintaannya. Ayyas terkejut melihat seorang gadis terkapar tidak berdaya di jalan yang gelap dan sempit tersebut. Naluri ego mengatakan bahwa gadis tersebut harus segera dibawa ke rumah sakit, jika tidak gadis tersebut akan matikedinginanakibat tertimbun salju yang terus turun.Ayyas merasa khawatir dan cemas, lalu membopong gadis itu kearah keramaian dan mencari tumpangan. Saat itu juga ada taksi yang melintaskearah mereka dan Ayyas langsung memberhentikannya. Seperti pada kutipan berikut: “Ke mana?” “Ke Medical Centre terdekat.” “Tiga puluh ribu rubel” “Apa?” “Kalau tidak mau ya sudah. Aku mau jalan” 37 “Tunggu tiga puluh ribu rubel tak masalah.” BC:173 Pada saat di rumah sakit, Ayyas meminta wanita tua itu untuk menunggu keterangan dari dokter mengenai keadaan Yelena. Ayyas kembali ke apartemennya memberitahu Linor bahwa Yelena sedang sekarat. Ayyas tidak tahu kepada siapa lagi Ayyas harus minta tolong untuk mengurus Yelena. Dalam tahap ini, naluri superego mendominasi naluri ego. Seperti pada kutipan berikut: “Kenapa dikunci dari dalam? Takut ketahuan seperti kemarin malam?” “Ah tidak. Tidak ada orang lain selain aku.” “Kalau boleh aku mau minta tolong.” “Apa itu?” “Yelena kritis di rumah sakit.” “Kritis? Separah apa dia?” “Sekarat Kelihatannya ada yang berniat menghabisinya. Aku minta kau menemani aku kesana. Kalau kau tahu kerabat atau teman dekatnya tolong dihubungi sekarang.” BC:178 Keesokan harinya, Ayyas bersiap-siap untuk berangkat ke MGU menemui Dr. Anastasia. Ayyas jugabersiap-siap menjadipembicara dalam acara seminar yang diadakan di FakultasKedoketeran MGU, Ayyas diundang oleh Dr. Anastasia sebagaipembicara pengganti karena salah satu dari pembicara pada acara seminartersebut berhalangan hadir. Seminar tersebut bertema tentang “Tuhan Bagi Manusia di Era Modern”. Ayyas 38 juga memberitahu Yelena dan Linor agar menghadiri seminar tersebut dan menyaksikan Ayyas yang ikut sebagai pembicara. Ayyas bertujuan agar Yelena dapat kembali mempercayai akan adanya Tuhan dan Tuhan bukanlah khayalan belaka seperti yang selama ini Yelena yakini. Awalnyanaluri ego, mengatakan untuk tidak menjadi pembicara pada seminar tersebut kepada Dr. Anastasia.Ayyas merasa tidak layak dalam hal itu. Akan tetapi, Dr. Anastasia memaksanya. Naluri superego mendominasi naluriegodan Ayyas pun menerima tawaran Dr. Anastasia. Seperti pada kutipan berikut: “Kau saja yang jadi pembicara. Kau bisa. Bahasa Inggrismu bagus, bahasa Rusiamu juga lumayan. Dan kau sarjana dari Madinah. Yah, kau saja ya?” “Jangan saya Doktor, yang lain saja kan masih banyak.” “Ini waktunya mendesak. Sudah, aku putuskan kau saja yang jadi pembicara menggantikan intelektual dari Kazan University itu. Kau ingat, empat hari lagi seminarnya di Fakultas Kedokteran. Aku juga jadi pembicara di seminar itu. Jadi nanti kau ke sini dulu, kita berangkat ke sana bersama. Kau bisa nulis makalah?” “Doktor ini sangat mepet waktunya.” “Baik tidak apa. Kalau kau bisa membuat makalah akan lebih baik. Temanya, ‘Tuhan Bagi Manusia di Era Modern’.” “Baiklah.” BC:230-231 Hari itu seminar berjalan dengan lancar. Banyak pertanyaan diajukan kepada Ayyas. Ayyas menjawab satu per satu dengan baik dan tenang. Ketika seminar selesai, Ayyas berdiri hendak 39 meninggalkan ruangan seminar tersebut. Ayyas tidak menyadari tiba- tiba Dr. Anastasia memeluk dan mencium pipi kiri dan pipi kanan Ayyas dengan sangat cepat. Ayyas pun tidak dapat mengelak karena kejadiannya begitu cepat. Saat itu,banyak para wartawanmengabadikan peristiwatersebut. Naluri ego Ayyas ingin marah sejadi-jadinya dan ingin menampar Dr. Anastasiakarena Ayyas merasa tidak pantas Dr. Anastasia melakukan hal tersebut kepada dirinya sebab Dr. Anastasia bukanlah mahram Ayyas dan dia tidak suci bagi Ayyas. Dalam tahap ini, naluri superego mendominasi naluri ego. Seperti pada kutipan berikut: “Ia harus menghajar nafsunya, dan melibasnya, tanpa ampun. Ia tidak boleh memberi harapan sedikit pun kepada nafsunya untuk mengindera segala hal yang berkaitan dengan Anastasia.” BC:339 Waktu terus berlalu, hari pun semakin gelap. Ayyas kembali melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim, yaitu salat dan membaca Alquran. Pada saat itu, Ayyas sedang melakukan sujud di rakaat terakhir dalam salatnya, Ayyas merasakan ada yang memasuki kamarnya. Ayyas menyabarkan diri untuk menyelesaikan salatnya.Selepasmengucapkan salam,Ayyasmenoleh kebelakang dan 40 terkejut sambil mengucapkan “Astagfirullahaladzim”. Ternyata Linor telah duduk di kursi kamar Ayyas, lalu tersenyum kepadanya dengan nada menggoda dan mengenakanpakaian seadanya. Lelaki normal manapun,jika melihat gadis seperti Linor akan langsung ingin menyentuhnya. Dalam tahap ini, naluri superego mendominasi naluri iddan naluri ego. Seperti pada kutipan berikut: “Kau masuk kamarku tanpa ijin” “Aku sudah ijin, hanya kau tidak mendengarnya. Dan aku percaya kau mengijinkan” “Bagaimana kau masuk, padahal pintu itu terkunci?” “Kau tidak menguncinya Atau kau lupa menguncinya. Aku masuk saja” “Dengan hormat aku minta kau ke luar sekarang” “Setelah kau membantuku. Aku perlu bantuanmu” “Kau tidak harus memasuki kamarku kalau ingin aku membantumu.” “Justru aku ingin kau membantuku di kamarmu ini.” “Aku tidak paham maksudmu?” “Dengan melihatku berpakaian seperti ini, kau tidak juga paham?” “Ya aku paham?” “Apa aku juga harus melepas semua yang kukenakan sampai kau paham?” BC:368-369 Ayyas mengerti dan paham maksud Linor. Ayyas juga lelaki normal seperti umumnya lelaki yang memiliki hawa nafsu pada lawan jenisnya. Saat itu, jantung Ayyas berdebar-debar. Terlintas dalam 41 pikirannya,jika memenuhi ajakan Linor tidak akan ada orang yang melihatnya karena hanya mereka berdua didalam kamar tersebut. Linor pun perlahan berdiri dari duduknya, Ayyas juga berdiri dari duduknya dan menghadap Linor. Dalam hal ini, naluri idmenginginkan kesenangan naluri ego sebab impian tersebut merupakan keinginan semua lelaki, tetapi naluri superegomendominasi naluri id danego. Seperti pada kutipan berikut: “Jadi kau mau?” “Mendekatlah” “Berbaliklah, aku ingin melihat punggungmu” BC:370 Linor semakin mendekat dan membalikkan badannya, Ayyas melihat punggungnya yang putih, bersih, dan mulus. Jantung Ayyas semakin berdebar-debar, tubuhnya gemetar. Ayyas langsung memukul titik lemah bagian punggung Linor dengan keras dan Linor pun jatuh pingsan. Ayyas segera menangkap tubuh Linor agar tidak jatuh ke lantai. Perlahan Ayyas menurunkannya ke lantai, lalu mengambil mantel yang dilepaskannya saat menghampiri dirinya danmemakaikannya kembali ke tubuh Linor. Ayyas menyeret Linorkembali ke kamarnya dengan hati-hati agar tidak ketahuan oleh Yelena, sebab jika Yelena tahu bisa semakin rumit urusannya.Ayyas meletakkan Linor,lalu membiarkannya tergeletak di kamarnya. Ayyaskembali ke kamarnya mengunci pintu dan 42 mengganjalnya dengan meja. Ayyas menangis sedih, dirinya hampir saja melakukan dosa besar yang seumur hidup belum pernah dilakukannya. Keesokanharinya, Ayyas berangkat ke MGU menemui Dr.Anastasia untuk menyampaikan segala ketidaksenangannya kepada Dr. Anastasia yang telah menciumnya tanpa seijinnya. Dalam hal ini, naluri superego tidak menerima kelakuan Dr. Anastasia. Dirinya harus bersikap tegas agar tidak terulang kembali. Seperti pada kutipan berikut: “Doktor Anastasia, apa kabar?” “Oh Kau” “Ya. Kenapa Doktor seperti kaget begitu?” “Aku kira kau tidak akan datang lagi? Aku kira kau sudah pulang ke Indonesia atau ke India? Di mana saja kau selama ini? Kau tidak memberi kabar, tidak sms, juga tidak menelepon. Ditelpon tidak bisa, disms tidak dibalas. Ada apa denganmu?” “Maafkan saya Doktor, agak lama saya tidak memberi kabar, saya ada sedikit masalah.” “Masalah apa?” “Saya sedang marah kepada seseorang.” “Marah kepada seseorang? Apa hubungannya dengan kehadiranmu ke sini?” “Sangat berhubungan. Sebab, terus terang saja, saya marah pada Anda, Doktor.” “Marah pada saya? Apa yang saya lakukan sehingga membuatmu marah?” “Anda telah berlaku tidak patut pada saya.” “Apa itu? Saya tidak paham.” “Anda telah mencium saya dengan semena-semena.” 43 “Jadi karena ciuman itu?” “Ya.” “Itu biasa saja. Aku pikir kau suka.” “Aku tidak mau mendapat ciuman dari perempuan yang tidak halal bagi saya. Anda bukan siapa-siapa saya. Bukan ibu saya, bukan kakak saya, dan bukan adik saya. Anda tidak halal bagi saya. Anda tidak boleh mencium saya. Dan saya tidak boleh mencium Anda. Kalau Anda mencium saya atau saya mencium Anda, kita telah menodai kesucian diri kita. Kita telah melakukan dosa. Itu ajaran agama saya.” “Kalau istri mencium suaminya?” “Boleh. Halal. Bahkan mendatangkan pahala dari Tuhan.” “Maafkan aku kalau begitu. Aku tidak tahu. Aku tidak akan mengulanginya, kecuali nanti kalau aku suatu saat halal bagimu.” BC:377-378-379 Usai mengungkapkan isi hatinya, Ayyas meminta ijin kepada Dr. Anastasia untuk tidak berlama-lama di MGU. Dirinya harus segera kembali ke apartemen dan mengemasi barang-barangnya. Sore itu,Ayyas akan meninggalkan apartemennya. Ayyas akan tinggalbersamaBapak Joko di komplek KedutaanBesar Republik Indonesia KBRI di kawasan Smolenskaya ke Aptekarsky Pereulok Baumanskaya. Bapak Joko bekerja sebagai seorang guru di Sekolah Indonesia Moskwa SIM. Ayyas diperbolehkan tinggal bersamanyasetelah kepulangan istrinya ke Indonesia untuk menemani ibunya yang sudah mulai sakit- sakitan.Ayyas pun merasasangat bahagia, dirinya tidak akan lagi melihat 44 Yelena dan Linor mengenakan pakaian seksi yang dapat membangkitkan hawa nafsu. Pagi-pagi sekalisebelum matahari terbit, Ayyas telah rapi dan keluar dari apartemennya untuk bertemu dengan Dr. Anastasia di bawah lambang metro yang ada di sekitar stasiun. Hari itu, Ayyas dan Dr. Anastasia akanke stasiun televisi untuk menjadi narasumber dalamacara“Talk Show” siaran langsung dengan temaRusia Berbicara. Acara tersebut berjalan dengan lancar dan tertib. Pada saat jeda, tiba-tiba acaranya diakhiri dengan begitu saja. Ayyas dan Dr. Anastasia pun bertanya kepada pihak stasiun televisi, mengapa acara tersebut berakhir begitu saja. Ternyata ada peristiwa yang harus segera diliput, yaitu peristiwa pemboman pada sebuah hotel legendarisdi Moskwayang keberadaannya sudah ada sejak zaman Lenin dan Stalin. Ayyas dan Dr. Anastasia pun kembali keMGU. Setelah sampai,tepatnya di ruangan Prof. Tomskii merekaberbincangmasalah Tuhan. Ayyas hanya menjawab dengan tenang dan singkat, “Bagimu Agamamu dan Bagiku Agamaku”. Dr. Anastasia terdiam dan merasa kagum kepada Ayyas mendengar kata-katanya yang begitu bijak. Ayyas memberitahu, bahwa kata-katanya itu adalah arti dari sebuah ayat di dalam Alquran. Tiba-tiba telepon genggam handphone Dr. Anastasiaberdering. Guru besar yang juga pembicara saat mereka melakukan seminar 45 meneleponnya. Guru besar tersebut meminta Dr. Anastasia menyaksikan berita televisi mengenai pemboman di Metropole Hotel yang terjadi beberapa jam setelahmereka siaran. Dalam hal ini, naluri ego merasa ada sesuatu yang ganjil, apa yang sebenarnya terjadi sehingga dirinya menjadi kambing hitam dalam pemboman Metropole Hotel tersebut.Seperti pada kutipan berikut: “Ada apa sebenarnya?” “Kita lihat siaran tentang pemboman Metropole Hotel. Kata Profesor Lyudmila pemboman itu dikaitkan dengan dirimu.” “Apa maksudnya dikaitkan dengan diriku? Aku tidak paham.” “Makanya kita lihat siaran itu. Biar kita tahu apa yang terjadi.” BC:450-451 Dari laporan berita tersebut lobi hotel terlihat hancur porak- poranda, banyak korban jiwa berjatuhan dalam peristiwa tersebut. Dari keterangan berita, polisi menduga pelaku pemboman adalah orang dari Asia Tenggara. Dari saksi mata dan rekaman kamera pengintai hotel, analisa sementaradiduga pelaku pemboman wajahnya mirip sekali dengan Ayyas. Dalam tahap ini, naluri ego tidak menerima kenyataan yang terjadi sebab pada saat kejadian tersebut Ayyas berada di stasiun televisi dalam acara siaran langsung. Ayyasmerasa tidak melakukan pemboman, mengapabisa tertuduh bahwa dirinyalah yang melakukannya. Ayyas juga merasa heran, darimana foto dirinya bisa ada dalam 46 laporanyang disiarkan oleh stasiun televisi swasta yang menyiarkannya.Melihat laporan itu naluri superego mendominasi naluri id dan ego. Seperti pada kutipan berikut: “Apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa diriku yang dituduh? Bagaimana mereka mendapatkan fotoku?” “Ini jelas ada suatu skenario yang kita tidak tahu. Tetapi kau tenanglah, aku dan Profesor Lyudmila akan menjadi orang yang pertama membelamu. Kau punya alibi yang sangat kuat. Saat pemboman itu terjadi kau sedang siaran langsung bersamaku. Tidak mungkin kau berada di dua tempat dalam satu waktu.” BC:451 Ayyas memberitahu Bapak Joko mengenai masalah yang menimpanya. BapakJoko pun siap untukmembantunya. Saat siaranberlangsung, para anggota KBRI merekam siaran tersebut. Rekamanitu cukup menjadi bukti bahwa Ayyas tidak melakukan pemboman itu. Ayyas dan Dr. Anastasia segera kembalike stasiun televisi tempat mereka siaran memintapihak stasiun televisi agar siap membantu Ayyas jika masalah tersebut sampai diperpanjang olehpihak yangberwajib. Pihak KBRI sudah menyiapkan gugatankepada media untuk meralat laporannyayang menuduhAyyas sebagai pelaku pemboman. Ayyas pun merasa tenang dan lega karena dirinya merasa tidak sendirian. 47 Padaakhirnya, stasiun televisidan pihak kepolisian yang memberitakan Ayyas sebagai pelaku pemboman meralat laporannya, lalu meminta maafkepada Ayyas,kepada seluruh bangsa Indonesia, dan Rusia atas kecerobohan mengenai pemberitaan tersebut. Ayyas merasa lega dan dapat dengan bebas melakukan aktivitasnya kembali sebagai peneliti di Moskwa. Ayyas tidakperlu takut lagi karena semua masalah yang menimpanya sudah selesai dengan baik. Kini Ayyas bisa fokuskepada penelitiannya yang sudah hampir selesai. Musim semi telah tiba. Mataharisudah mulai menampakkan cahayanya, suasana di Moskwa sudah mulai hangat. Pagi itu, setelah selesai sarapanpagi, Ayyas menyempatkan diri untuk menikmati keindahan kota Moskwa. Cuaca pagi itu sangat bagus. Ayyas juga sudah tidak memiliki waktulama diMoskwa. Jadwalkepulangannya meninggalkan Moskwa sudah jelas,hanya tinggal dua hari lagi. Data penelitian yang Ayyas perlukan sudah lebih dari cukup. Kepada pihak MGU, khususnya Dr. Anastasia Palazzo Ayyas telahmeminta ijin danmeminta maaf jika ada kesalahan selama bimbingan dengannya. Saat itu, Ayyas berjalan mengelilingi Kremlin. Ayyas melihat-lihat lingkungan sekitarnya dengan rasa kagum akan keindahan Kremlin. Ayyas pun terus berjalan. Tiba-tiba Ayyas mendengar 48 seperti ada yang memanggilnya dari belakang. Ayyas merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, ternyata yang memanggil Ayyasadalah sahabat lamanya,yaitu Devid sambil memegang tangan seorang gadis yang membungkus tubuhnyadengan pakaian muslimah. Ayyas tidak menduga yang dilihatnya ternyata Yelena yang telah memeluk agama Islam dan telah menikah dengan Devid. Pagi itu, mereka bertiga berjalan menikmati suasana pagi di Kremlin Moskwa Rusia, setelah merasa puas menikmati suasana pagi tersebut, Ayyasdan Devid serta Yelenaberpisahuntuk menyelesaikan urusannyamasing-masing. Saat tiba di apartemen, Ayyas melihat seorang gadis berjalan mengarah ke apartemennya. Ayyas penasaran dan terus mengikutinya dari belakang. Gadis itu juga merasa ada yang mengikutinya dari belakang, ketikamelangkah suara sepatu yang mengikutinya juga melangkah, ketika berhenti suara sepatu tersebut juga berhenti. Gadis itu menghentikan langkahnya dan menunggu sampai orang yang mengikutinya keluar. Saat itu, Ayyas merasa tidak sabar untuk menunggu gadis itu berjalan lagi. Ayyas pun melangkahkan kakinya agar gadistersebuttidakmerasa diikuti. Ketika melangkahkan kakinya, Ayyas terkejut melihat gadis tersebut sudah berdiri di hadapannya. Ayyas pun tidak mengenali siapagadistersebut dan mengenakan pakaian yang membungkus tubuhnya. Ayyas merasa telah melakukan kesalahan karena mengikuti gadis tersebut dari belakang sehingga gadis itupun 49 menunggunya. Naluri superego mendominasi apa yang dirasakan naluri iddan ego.Seperti pada kutipan berikut: “Ayyas?” “Anda Ayyas, benar?” “Ya benar. Saya Ayyas. Bagaimana Anda kenal saya?” “Kau sudah lupa padaku ya? Aku ini Linor.” “Linor?” “Iya, Linor yang pernah satu apartemen denganmu.” “Ingatan saya masih sehat. Maaf, Linor yang pernah saya kenal tidak seperti Anda.” “Demi Allah, Ayyas, aku ini Linor.” “Dan Linor yang Aku kenal tidak mengenal sumpah demi Allah.” “Sekarang Linor itu sudah mengenal Allah, Ayyas. Dia sudah berubah. Ayo ijinkan aku masuk ke apartemenmu aku akan jelaskan semuanya.” “Jelaskanlah di sini saja. Tidak ada masalah. Aku takut kalau kau masuk ke apartemen berdua denganku nanti bisa terjadi fitnah.” “Tolonglah Ayyas, ini penting sekali. Dan aku sekalian mau numpang salat.” “Salat?” “Ya.” “Linor mau salat?” “Ya.” “Allahu Akbar Ini sebuah keajaiban. Tetapi aku belum bisa percaya kalau Anda Linor.” “Berilah kesempatan padaku untuk salat dan menunjukkan siapa aku sebenarnya.” “Baiklah. Mari.” BC:531-532 50 Ayyas pun melangkah menuju pintu apartemen, lalu membukanya. Ayyas mempersilakan Linor masuk dan mengambil wudhu, lalu salat di ruang tamu. Ayyas juga mengambil wudhu dan masuk ke kamarnya, lalu mengunci pintu kamarnya rapat-rapat dan salat. Selesai melakukan salat, Linor menunggu Ayyas di ruang tamu dengan sabar. Penampilan Linor sangat berbeda pada saat tinggal bersama dengan Ayyas, kini penampilannya sungguh sama persis seperti wanita muslimah pada umumnya. Dalam tahap ini naluri ego mendominsai naluri id. Seperti pada kutipan berikut: “Anda siapa?” “Tadi sudah aku katakan, aku ini Linor.” “Anda perempuan yang tadi?” “Ya.” “Subhanallah. Anda benar-benar Linor.” “Ya aku Linor.” “Dan Anda kini berjilbab dan salat?” “Ya, karena aku menjadi muslimah sekarang.” “Alhamdulillah. Maha besar Allah. Kenapa Anda ada di gedung tua ini? Apakah Anda tersesat dan kita bertemu dengan tidak sengaja?” “Moskwa ini sudah menjadi sum-sum bagiku. Aku sama sekali tidak tersesat. Aku memang menyengaja datang ke dom tua ini.” “Apa atau siapa yang Anda cari.” “Kamu. Ayyas. Yang aku cari.” 51 “Aku.” “Ya.” “Kenapa kau mencariku? Dan kemana saja kau selama ini? Yelena sampai putus asa mencari keberadaanmu.” “Baiklah aku akan bercerita panjang lebar. Termasuk bercerita bagaimana aku masuk Islam. Tetapi aku minta kau tidak menceritakannya kepada siapa-siapa kecuali kepada dirimu saja. Apa kau bersedia berjanji?” “Baik. Aku janji.” BC:533-534 Linor pun menceritakan tentang siapa dirinya sebenarnya, juga siapa yang merancang pemboman Metropole Hotel dan kejahatan- kejahatan yang telah dilakukan Linor tanpa perikemanusiaan. Linor menceritakan jati dirinya, seperti yang diceritakan Madame Ekaterina kepadanya. Ayyas merasa simpati, perjuangannya mengkaji Islam untuk mencari petunjuk hidup membuat Ayyas terharu dan bahagia mendengarnya. Linor menceritakan mimpi bertemu ibu kandungnya. Ibunya mati syahid saat menjadi relawan di Berlin. Ibunya berpesan untuk mencari pendamping hidup yang teguh menjaga kesuciannya, seperti kisah Nabi Yusuf as. Linor pun telah menemukan secara detail kisah Nabi Yusuf as. Linor merasa tidak perlu mencari seseorang seperti kisah Nabi Yusuf as karena Linor merasa telah menemukannya. Pada 52 saat Linorbelum memeluk Islam,Linor telah mengujinya dan tidak tergoda dengan kemolekan tubuh yang dimilikinya. Lelaki tersebut sungguh menjaga kesuciannya dan keteguhan imannya. Lelaki yang diceritakan Linor adalah Ayyas.Linor pun menyadaribetapa kotor dan hina dirinya sehingga Linor merasa tidak pantasmenjadi pendampingAyyas.Linor hanya ingin menyampaikan pesan ibunya melalui mimpinya. Jika tidak disampaikannya, maka Linor akan merasa dirinya tidak ada gunanya lagi untuk hidup di dunia ini.Kini Linor datang menemui Ayyas dan meminta Ayyas untuk bersedia menjadi pendamping hidupnya. Dalam tahap ini, naluri ego mendominasi naluri id yang berkeinginan untuk langsung menerima permintaan Linor, tetapi naluri superego dalam prosesnya mendominasi naluri id dan ego. Seperti pada kutipan berikut: ”Sayadoakan kau istiqamah di jalan yang lurus, dan kau pegang teguh keislamanmu sampai kau bertemu Allah.Untuk permintaanmu, sungguh kau adalah gadis dengan pesona yang tidak bisa ditolak kaum lelaki. Tetapi berumah tangga bukanlah sebuah permainan atau hanya uji coba. Berumah tangga harus semakin melipatgandakan amal saleh dan kebaikan. Ini tidak sederhana. Saya perlu musyawarah dan Istikharah. Padahal besok lusa saya harus kembali ke Indonesia. Saya tidak tahu harus bagaimana.” “Bagaimana kalau nanti malam kau Istikharah, jadi besok pagi sudah ada jawabannya?” “Bagaimana kalau setelah Istikharah sekali belum juga ada kemantapan mengiyakan atau menolak?” “Sebenarnya aku tidak tergesa-gesa. Aku hanya menyampaikan apa yang ada di dalam hatiku, yang aku merasa akan terus mengganjal jika kau benar-benar telah pergi meninggalkan Moskwa, tanpa tahu apa yang terjadi pada diri 53 Linor sesungguhnya. Jika kau mau kau tetap saja pada rencanamu pulang ke Indonesia. Di Indonesia kau bisa musyawarah dengan keluarga dan handai taulan, dan kau bisa beristikharah. Hasilnya yang berarti sangat kau yakini, sampaikanlah kepadaku. Menerima atau menolak. Jika menerima di mana akad nikah akan dilangsungkan. Aku siap jika akadnya harus di Indonesia. Aku akan terbang ke Indonesia, insya Allah.” “Saranmu itu baik. Kalau begitu biarlah aku musyawarah dan salat Istikharah di Indonesia.” “Aku akan bersabar menunggumu. Aku berharap tidak lama setelah kau sampai di Indonesia, kau menyampaikan kabar baikmu kepadaku. Dan aku berharap Indonesia menjadi bumi cinta, dimana aku bisa mewakafkan seluruh sisa umurku untuk berjuang meninggikan kalimat Allah.” “Amin.” BC:536-537 Ayyas merasa sedih mendengar kalimat Linor yang penuh harap pada dirinya. Ayyas tidak dapat langsung menerima permintaan Linor. Ayyas merasa tidak bisa berbuat banyak, kecuali menyerahkan segala urusan perjodohannya kepada Allah SWT. Linor juga berpesan kepadanya agar tidak memanggil dirinya dengan nama Linor, tetapi memanggilnya dengan nama Sofia. Sofia adalah nama muslimah Linor. Sofia berpamitan untuk segera pulang. Ketika Sofia menuruni tangga dan keluar dari pintu gerbang apartemen, Ayyas melihat Sofia dari kejauhan dengan balutan jilbab putih yang terlihat sangat anggun. Ayyas merasa sedih dan menangis, ingin rasanya Ayyas memanggil Sofia dari jendela, tetapi Sofia melangkah semakin menjauh dan Ayyas merasabahwa Sofiatidak akan mendengarnya. 54 Ayyasmasih melihatSofia yang terus melangkah, tiba-tiba Ayyas melihat ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggidari arah belakang Sofia, seorang penumpang dari mobil tersebut membuka kaca mobilnya dan mengeluarkansenjataapiyang mengarah kepada Sofia. Ayyas berteriak sekuat tenaga memanggil Sofia. Dalam tahap ini naluri ego mendominasi naluri id dan superego. Seperti pada kutipan Berikut: “Sofiaaa awaaass” Dan “Dor Dor Dor” BC:541 Ayyas mendengar suara tembakan itu mengarah ke tubuh Sofia. Ayyas segera berlari menuruni apartemennya, lalu menghampiri Sofia yang telah ambruk di trotoar jalan. Ayyas merasa terpukul dan merasa kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Sofia seperti bukan orang lain lagi baginya.Ayyasmerasa kehilangan orang yang sangat tulus mencintai dirinya karena Allah SWT. Air matanyamenetes, seluruh anggota tubuhnya merasa lemas saat memangku tubuh Sofiayang berlumuran darah. TubuhSofia sudah tidak lagi berdaya. Ayyas memandangi wajahnya yang pucat, lalu meraba nadinya dan ternyata 55 masih berdenyut. Dari kejauhan Ayyas melihat sebuah mobil, lalu memberi isyarat meminta pertolongan, tetapi mobil tersebut tidak menghiraukannya. Ayyas membopong tubuh Sofia yang terus mengeluarkan darah. Ayyas berusaha keras dengan sekuat tenaganya mencari pertolongan. Dalam hatinya,Ayyas berjanji kepada Allah,jika Sofia selamat Ayyas akan menikahinya dan menjadikannya sahabat untuk berjuang di jalan-Nya sampaimaut memisahkan dirinya denganSofia. Tiba-tiba Ayyas mendengar sebuah mobil dari arah belakangnya datang menghampirinya, seorang ibu pengemudi mobil tersebut menghentikan mobilnya tepat di samping Ayyas. Dalam tahap ini naluri id mendominasi ego dan superego. Seperti pada kutipan berikut : “Tolonglah Madame, ada orang yang menembaknya. Tadi nadinya masih berdenyut. Mungkin masih bisa diselamatkan kalau dia segera sampai di rumah sakit,” “Ditembak? Apa suara tembakan tadi?” “Iya benar.” “Oh Tuhan. Apa salahnya? Kenapa sampai ada yang tega padanya. Ayo cepat naik ke mobil. Kita bawa dia ke rumah sakit.” “Baik Madame.” BC:543-544 Ayyas membopong Sofia masuk ke mobil, tangan Sofia semakin terasa dingin. Ayyas mencari-cari denyut nadinya, tetapi tidak 56 juga merasakannya. Ayyas tidak ingin kehilangan Sofia. Ayyas juga tidak ingin Sofia mati. Dalam tahap ini naluri ego mendominasi naluri id . Seperti pada kutipan berikut: “Sofia, Sofia. Kau jangan mati dulu Sofia. Bertahanlah Sofia. Aku akan menikahimu. Demi Allah, aku akan menikahimu. Bertahanlah Sofia” BC:544 Ayyas belum pernah menangisi seorang perempuan seperti ini dengan bercucuran air mata. Mobil sedan itu melaju dengan cepat, agar segera sampai ke rumah sakit. Ayyas terus merasakan denyut nadi Sofia, tetapi tidak juga dirasakannya. Batin Ayyas merasa apakah Sofia sudah mati? Kecemasan dan kekhawatiran Ayyas semakin sangat kuat dengan penuh rasa cinta karena Allah SWT semata. Ayyas berdoa dengan suara gemetar, seperti pada kutipan berikut : “Ya Allah, aku tetap memohon kepada-Mu agar Engkau selamatkan Sofia. Hanya Engkaulah yang bisa menyelamatkannya ya Allah. Engkaulah Dzat yang menghidupkan dan mematikan. Ya Allah berilah kesempatan padaku untuk memenuhi permintaan orang yang berhijrah di jalan-Mu. Akan tetapi jika Engkau menakdirkan Sofia mati, ya Allah, maka jadikanlah matinya itu syahid di jalan-Mu. Dan terimalah dia denganpenuhkeridhaan- Mu. Jika itu yang terjadiya Allah, maka syahidkan pula akudi jalan-Mu, agarkelakaku bisaberjumpa dengannyadi Bumi Cinta- Muyang sejati, yaitu surga yang Engkau sediakan bagi hamba- hamba-Mu yang beriman dan beramal saleh. Kabulkanlah doaku, ya Allah. Amin.” BC:545-546 Mendengar doa Ayyas tersebut, ibu setengah baya itu dengan lirih berkata: 57 “Ameen. Tuhan pasti mengabulkan doa yang berbalut darah dan air mata seperti doamu, Malcishka anakku. Percayalah, Tuhan pasti mengabulkan. Pasti.” BC:546.

4.3 Upaya Tokoh Utama Mempertahankan Imannya dalam Menghadapi Godaan Gadis-Gadis Rusia