B. Pembahasan Penatausahaan Barang Milik Negara di Fakultas Ekonomi Sumatera Utara
Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam melaksanakan penatausahaan barang milik negara terlepas
dari kekurangan, hambatan, maupun kelemahan telah menggunakan aplikasi Sistem Informasi dan Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara SIMAK-
BMN. Penggunaan aplikasi SIMAK-BMN ini sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam pasal 39 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK.052007
yaitu sebagai berikut : “SIMAK-BMN merupakan subsistem SAI”.
1. Evaluasi terhadap Pelaksanaan Pembukuan Barang Milik Negara
Pelaksanaan pembukuan barang milik negara berdasar pada bab V pasal 8 ayat 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120PMK.062007 yaitu : “Pelaksana
penatausahaan barang milik negara melaksanakan proses pembukuan”. Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara dalam hal ini sebagai pelaksana
penatausahaan barang milik negara telah melaksanakan kegiatan pembukuan terlepas adanya kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaannya. Sub Bagian
Inventaris dan Kekayaan Negara dalam melaksanakan penatausahaan barang milik negara telah melakukan pembukuan barang milik negara yang berada dalam
penguasaannya dengan membuat Buku Barang Intrakomptabel lampiran 2 dan Buku Barang Ekstrakomptabel lampiran 3. Pembuatan Buku Barang
Intrakomptabel dan Buku Barang Ekstrakomptabel yang dilaksanakan oleh Sub Inventaris dan Kekayaan Negara telah sesuai dengan prosedur semesteran
SIMAK-BMN yang diatur dalam bagian Lampiran Peraturan Menteri Keuangan
Universitas Sumatera Utara
Nomor 171PMK.052007 yaitu membukukan data transaksi BMN ke dalam DBKP Intrakomptabel, DBKP Ekstrakomptabel.
Namun penulis menemukan bahwa Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara belum membuat Buku Persediaan. Sebagaimana yang tertuang dalam
bagian Lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK.052007 dan masih banyak dokumen-dokumen yang belum dibuat seperti Kartu Identitas
Barang KIB Tanah, Kartu Identitas Barang KIB Bangunan Gedung, dan lainnya.
Sebagaimana diatur dalam bab V pasal 8 ayat 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120PMK.062007 yang berbunyi : “2 Pelaksana penatausahaan BMN
harus menyimpan dokumen kepemilikan, dokumen penatausahaan danatau dokumen pengelolaan”. Maka setiap Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
UAKPB memiliki kewajiban untuk menyimpan dokumen penatausahaan barang milik negara yang ditatausahakannya. Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan
Negara telah melaksanakan penyimpanan dokumen penatausahaan barang milik negara yang dikelolanya. Penyimpanan atau pengarsipan semua dokumen
penatausahaan barang milik negara tersebut dilaksanakan pada setiap semester dan back up data dilaksanakan pada setiap akhir tahun. Pelaksanaan penyimpanan
atau pengarsipan dilakukan dalam bentuk Arsip Data Komputer ADK maupun dalam almari atau filling cabinet. Namun dari wawancara yang dilakukan penulis
didapat fakta bahwa masih terdapat dokumen sumber barang yang hilang atau yang belum dikomput erisasi.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penjelasan di atas menunjukkan bahwa Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara telah melaksanakan pembukuan namun belum sepenuhnya
sesuai dengan aplikasi SIMAK-BMN yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK.052007. Oleh karena itu, kekurangan-kekurangan
yang ada hendaknya segera diperbaiki dimasa yang akan datang.
2. Evaluasi terhadap Pelaksanaan Inventarisasi Barang Milik Negara
Bab I pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 menjelaskan pengertian inventarisasi sebagai berikut : “Inventarisasi adalah kegiatan untuk
melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan barang milik negaradaerah”.
Pelaksanaan inventarisasi barang milik negara diatur dalam bab XI pasal 69 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 yang berbunyi : “1 Pengguna barang
melakukan inventarisasi barang milik negaradaerah sekurang-kurangnya sekali dalam lima tahun”. Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara telah
melaksanakan inventarisasi terhadap barang milik negara. Sebagaimana yang diatur dalam bab VI pasal 17 ayat 4 Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 120PMK.062007 yang mengatur sebagai berikut : Pelaksana penatausahaan pada pengelola barang mendaftarkan hasil
inventarisasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ke dalam daftar dan mencatat barang sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat 2 menurut
penggolongan dan kodefikasi barang.
Universitas Sumatera Utara
Maka inventarisasi yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara juga melaksanakan kodefikasi terhadap barang milik negara
yang berada dalam pengelolaannya serta melaksanakan penempelan kode registrasi pada tiap-tiap barang milik Negara yang mengacu pada SIMAK-BMN
yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 171PMK.052007. Secara keseluruhan, Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara telah
melaksanakan inventarisasi namun belum sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK.052007. Untuk kedepannya agar
kekurangan-kekurangan yang ada diperbaiki sehingga pelaksanaan inventarisasi sepenuhnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Evaluasi terhadap Pelaksanaan Pelaporan Barang Milik Negara
Sebagaimana ketentuan dalam bab XI pasal 71 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 yang menyebutkan bahwa : “Kuasa pengguna barang harus
menyusun Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran LBKPS dan Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan LBKPT untuk disampaikan kepada pengguna
barang”. Dengan dibuatnya Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran LBKPS lampiran 4, 5, 6, 7, dan 8 dan juga Laporan Barang Kuasa Pengguna
Tahunan LBKPT lampiran 9, 10, dan 11 oleh Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara membuktikan bahwa Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan
Negara telah melaksanakan ketentuan sebagaimana terdapat dalam bab XI pasal 71 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, untuk prosedur tahunan setiap Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang UAKPB juga diwajibkan untuk membuat Laporan Kondisi Barang
LKB sebagaimana yang terdapat dalam lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK.052007 yang berbunyi : “Menyampaikan LBKPT dan LKB
beserta ADK ke KPKNL untuk dilakukan rekonsiliasi”. Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara telah membuat dan memutakhirkan Laporan Kondisi
Barang LKB lampiran 18 untuk dilaporkan pada setiap akhir tahun. Namun, Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara belum membuat
laporan rincian kondisi barang yaitu Laporan Kondisi Barang LKB Baik lampiran 40, Laporan Kondisi Barang LKB Rusak Ringan lampiran 41,
Laporan Kondisi Barang LKB Rusak Berat lampiran 42. Dari wawancara penulis, didapatkan data bahwa tidak dibuatnya laporan rincian kondisi barang
dikarenakan semua barang di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dikategorikan baik. Barang yang rusak ringan dan rusak berat telah dihapuskan
sehingga Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara tidak membuat laporan rincian kondisi barang.
Selain itu, masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan pelaporan barang milik negara yaitu belum mampunya Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara
dalam membuat Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran LBKPS Persediaan lampiran 34. Padahal Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran
LBKPS Persediaan merupakan salah satu laporan yang diwajibkan untuk dilaporkan menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK.052007. Hal
ini dikarenakan Buku Persediaan yang merupakan sumber data untuk penyusunan
Universitas Sumatera Utara
Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran LBKPS Persediaan belum mampu dibuat sehingga berakibat tidak mampunya Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan
Negara dalam membuat Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran LBKPS Persediaan.
Pelaksanaan pelaporan barang milik negara diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK.052007 yaitu pada prosedur semesteran akan
melaporkan Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran LBKPS beserta Arsip Data Komputer ADK ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
KPKNL, Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah UAPPB-W, serta ke Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon 1 UAPPB-E1.
Sedangkan untuk prosedur tahunan akan melaporkan Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan LBKPT dan Laporan Kondisi Barang LKB beserta Arsip
Data Komputer ADK ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL, Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah UAPPB-W,
serta ke Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon 1 UAPPB-E1. Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara melaksanakan pelaporan ke kantor biro rector dan selanjutnya biro rector melapor ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang KPNL . Dengan dilaksanakannya pelaporan barang milik negara maka Sub Bagian
Inventaris dan Kekayaan Negara telah mematuhi ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK.052007 namun masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki dikemudian hari.
Universitas Sumatera Utara
4. Kekurangan-kekurangan dalam Dokumen atau Laporan Barang Milik
Negara yang Dibuat oleh Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara
Penatausahaan barang milik negara yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara telah menghasilkan dokumen atau laporan
barang milik negara. Namun dokumen atau laporan tersebut masih terdapat kekurangan-kekurangan, diantaranya sebagai berikut :
a. Belum maksimalnya pelaksanaan penatausahaan BMN di Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara b.
Banyaknya dokumen dan data-data yang tidak tersimpan di ADK atau tidak adanya pencatatan sama sekali.
c. Kurangnya rencana kerja program kerja di sub bagian inventaris dan
kekayaan Negara . d.
Tidak adanya buku laporan tentang pencatatan kondisi barang e.
Tidak adanya buku atau catatan tentang laporan BMN, kecuali buku barang intrakomptabel dan ekstrakomptabel
f. Banyak data-data yang tidak up to date
5. Evaluasi terhadap Pelaksanaan Klasifikasi dan Kodefikasi Barang
Milik Negara
Dalam bab XI pasal 67 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 menyebutkan bahwa : “Kuasa pengguna barangpengguna barang harus
melakukan pendaftaran dan pencatatan barang milik negaradaerah ke dalam
Universitas Sumatera Utara
Daftar Barang Kuasa Pengguna DBKPDaftar Barang Pengguna DBP menurut penggolongan dan kodefikasi”. Dari ketentuan dalam bab XI pasal 67 Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 didapat bahwa penggolongan dan klasifikasi memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan penatausahaan barang
milik negara yang meliputi pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan. Pelaksanaan pembukuan barang milik negara yang dilaksanakan oleh Sub
Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara menghasilkan output berupa Buku Barang Intrakomptabel dan Buku Barang Ekstrakomptabel. Kegiatan inventarisasi
yang menghasilkan output berupa Kartu Identitas Barang KIB, Daftar Barang Ruangan DBR, Daftar Barang Lainnya DBL, Laporan Rincian Saldo Awal
Barang Milik Negara, dan Laporan Daftar Barang Milik Negara. Kegiatan pelaporan yang menghasilkan output Laporan Barang Kuasa Pengguna
Semesteran LBKPS, Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan LBKPT, Laporan Kondisi Barang LKB. Semua laporan tersebut membutuhkan adanya
klasifikasi dan kodefikasi barang milik negara agar dapat memberikan informasi terhadap masing-masing barang milik negara.
Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara telah melaksanakan klasifikasi dan kodefikasi terhadap barang milik negara. Sub Bagian Inventaris dan
Kekayaan Negara dalam melaksanakan klasifikasi dan kodefikasi juga berkoordinasi dengan Bagian Administrasi Umum. Dari database aplikasi Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara SIMAK-BMN diketahui bahwa Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara telah melaksanakan
Universitas Sumatera Utara
klasifikasi dan kodefikasi. Hal ini terbukti karena semua output laporan yang dihasilkan telah mencantumkan kode barang untuk setiap barang milik negara.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN