Kendala-kendala dalam Penatausahaan Barang Milik Negara

4. Pelaksanaan Pelaporan Barang Milik Negara

Pelaksanaan pelaporan barang milik negara di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tahun 2009 mengacu pada SIMAK-BMN pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK.052007 yang dilaksanakan tiap semester. Pembukuan yang telah dilaksanakan akan mencatat dan membukukan transaksi ke dalam Buku Barang Intrakomptabel lampiran 2 dan Buku Barang Ekstrakomptabel lampiran 3. Inventarisasi yang telah dilaksanakan digunakan untuk membuat dan atau memutakhirkan update Kartu Identitas Barang KIB lampiran 12, 13, dan 14, Daftar Barang Ruangan DBR lampiran 15, Rekap Daftar Barang Ruangan lampiran 16, Daftar Barang Lainnya DBL lampiran 17, Laporan Kondisi Barang LKB lampiran 18, Laporan Rincian Saldo Awal Barang Milik Negara lampiran 19, serta Laporan Daftar Barang Milik Negara lampiran 20. Laporan atau dokumen yang telah dibuat tersebut digunakan sebagai dasar penyusunan Laporan Barang Kuasa Pengguna LBKP. Laporan Barang Kuasa Pengguna LBKP yang telah disusun tersebut bersama dengan Laporan Kondisi Barang LKB dan Arsip Data Komputer ADK akan dilaporkan oleh Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara setiap semesteran dan tahunan.

5. Kendala-kendala dalam Penatausahaan Barang Milik Negara

Pelaksanaan penatausahaan barang milik negara di Fakultas Ekonomi Sumatera Utara yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara dalam penerapannya tak luput dari kendala-kendala serta hambatan. Kendala serta hambatan yang dialami dalam penatausahaan barang milik negara adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Kurangnya Sumber Daya Manusia SDM. Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara memiliki pegawai yang berjumlah tiga orang terdiri dari satu orang Kepala Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara beserta dua orang staf. Jumlah sumber daya manusia yang minim tersebut harus mengemban tugas yang cukup berat yaitu melakukan penatausahaan barang milik negara dalam satu satker yang besar yaitu seluruh barang milik negara di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Hal ini berdampak pada belum maksimalnya penatausahaan barang milik negara di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, sebagai contoh banyak dokumen-dokumen atau laporan yang seharusnya dibuat tapi belum dilaksanakan oleh bagian inventaris dan kekayaan negara. b. Tidak Adanya Dokumen Sumber Barang Milik Negara. Dokumen sumber yang digunakan dalam penatausahaan barang milik negara sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171PMK.052007 antara lain : kuitansi, faktur pembelian, serta dokumen lain yang sah. Salah satu kendala yang dihadapi Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara adalah tidak adanya dokumen sumber atau data sumber pada sebagian barang milik negara. Hal ini sangat menyulitkan Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara dalam melakukan pencatatan nilai dari barang milik negara tersebut. Karena nilai dari barang milik negara sangat penting dalam penyusunan Buku Barang. c. Banyaknya Barang Milik Negara yang Hilang. Universitas Sumatera Utara Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara juga menghadapi kendala bahwa banyak barang milik negara yang hilang dan tidak ada di tempat yang sebagaimana mestinya. Hal ini sangat menyulitkan bagi penatausahaan barang milik negara karena dalam Laporan Barang Milik Negara LBMN barang yang dimaksud masih tercatat namun dalam kenyataan di lapangan barang tersebut sudah tidak ada. d. Banyaknya Barang Milik Negara Bernilai Kecil yang Rusak. Kendala yang juga dihadapi Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara adalah banyaknya barang milik negara bernilai kecil yang rusak. Hal ini cukup menyulitkan bagi Sub Bagian Inventaris dan Kekayaan Negara untuk melakukan pencatatan barang-barang yang rusak tersebut karena jumlahnya yang sangat banyak. Selain itu, kesulitan yang lain adalah sulitnya dalam penyimpanan maupun penghapusan barang-barang yang rusak. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN