Istilah umum adalah istilah yang berasal dari bidang tertentu, yang karena dipakai secara luas, menjadi unsur kosakata umum.
Istilah Umum dan Istilah Khusus
Misalnya: •
anggaran belanja •
daya •
radio Istilah khusus adalah istilah yang maknanya terbatas pada bidang tertentu
saja. Misalnya :
• bipatride
• fotosintesis
• pleistosen
2.2.2 Semantik
Kata semantik berasal dari bahasa Yunani sema berarti tanda atau lambang. Kemudian kata kerjanya adalah semaino yang berarti menandai atau
melambangkan. Jadi, kata semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau arti Chaer, 1995: 2.
Semantik merupakan salah satu bidang linguistik yang mempelajari hubungan makna antara tanda-tanda linguistik atau bidang linguistik yang
mempelajari tentang makna atau arti.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Unsur Serapan dalam Bahasa Indonesia
Sebagai bahasa yang dinamis, bahasa Indonesia banyak mendapat pengaruh dari bahasa lain, baik bahasa serumpun maupun bahasa asing. Untuk itu
diperlukan padanannya ke dalam bahasa Indonesia agar dapat memperkaya kosakata bahasa Indonesia.
Adapun cara menyerap kata dan istilah asing dapat melalui dua cara Sugono, 2003: 10. Pertama, kata dan istilah asing diserap melalui penerjemahan.
Contoh: Shophouse
menjadi rumah toko
Industrial estate menjadi
kawasan industri Playground
menjadi taman bermain
Supermarket menjadi
pasar swalayan Department store
menjadi toko serba ada
Kedua, kata dan istilah asing juga dapat diserap melalui penyesuaian ejaan. Penyesuaian ejaan itu dilakukan dengan mengutamakan bentuk tulisnya. Hasil
penyerapan itu dilafalkan secara Indonesia. Contoh:
Villa menjadi
vila Bungalow
menjadi bungalo
Mall menjadi
mal Agent
menjadi agen
Kemudian menurut Arifin 1987: 99 yang menggolongkan unsur serapan asing ke dalam bahasa Indonesia berdasarkan taraf integrasinya dapat dibagi atas
Universitas Sumatera Utara
dua golongan besar. Pertama, unsur yang sebelumnya diserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, l’exploitaitaion de l’homme par
l’homme. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang
pengucapannya dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini, diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya sehingga
bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya, seperti diskusi, komunikasi, dan konsolidasi.
2.3 Tinjauan Pustaka