Tipe - Tipe Keputusan Proses Pengambilan Keputusan

1. Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan keputusan. 2. Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian. 3. Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan.

3.3. Tipe - Tipe Keputusan

Suatu perusahaan mengutamakan kreativitas dari kemampuan personilnya dalam melaksanakan aktivitas sehingga keputusan terhadap pengendalian karyawan lebih banyak mendapat perhatian manajeman. Karyawan dimotivasi untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, namun dalam penetapan keputusan yang melibatkan karyawan secara garis besar merupakan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Tipe-tipe keputusan pada setiap tingkatan manajemen perusahaan menggambarkan perencanaan dan pengendalian baik yang menyangkut operasioanl sehari-har perusahaan maupun hubungannya dengan sumber daya manusia dalam perusahaan untuk mencapai efesiensi. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang diambil untuk menghindari dampak negatif yang mungkin timbul dari masalah. Adapun tipe-tipe keputusan menurut Stoner James 1988 yaitu :

1. Keputusan Terpogram Programmed Decision

Manajemen biasanya membuat suatu prosedur dalam pemecahan masalahnya yang terstruktur karena masalahnya bersifat rutin atau berulang-ulang. Sering dilakukan oleh manajemen tingkat bawah dalam kegiatan opersional sehari- hari perusahaan. Universitas Sumatera Utara

2. Keputusan Tidak Terprogram Non Programmed Decision

Pemecahan masalah yang baru dan tidak terstruktur, biasanya sulit untuk menentukan teknik-teknik apa yang digunakan dalam memecahkan masalah.

3.4. Proses Pengambilan Keputusan

Dalam pengambilan keputusan didalam suatu perusahaan manajemen memerlukan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam, proses pengambilan keputusan merupakan pekerjaan untuk seorang manajer atau pimpinan untuk memecahkan masalah yang timbul setiap hari, bahkan setiap saat dalam suatu organisasi. Kegiatan pengambilan keputusan mutlak ditentukan oleh setiap organisasi perusahaan, baik organisasi kecil maupun besar, semakin besar organisasi pada instansi maka keputusan yang diambil juga lebih besar ruang lingkupnya. Adapun proses penganbilan keputusan agar dapat menghasilkan keputusan yang memiliki nilai dan kualitas mengambil langkah-langkah sebagai berikut 1. Mengenal dan Mendefinisikan Masalah Langkah awal dimulai dengan pencarian dan pengenalan masalah dengan menyelidiki situasi perusahaan berdasarkan informasi tentang kegiatan dari lingkungannya, dan pihak manajemaen akan mengetahui masalah yang berkembang, setelah diketahui bentuk dari masalah itu, maka dilakukan pendefinisian melalui pengumpulan data yang berkenaan dengan data tersebut. Universitas Sumatera Utara Sistem informasi akuntansi harus berperan membantu organisasi dalam mengidentifikasi masalah, untuk itu sebuah sistem intelejen dapat dirancang secara sistematis agar mampu memantau perubahan lingkungan dan melaporkan perubahan yang terjadi dalam perusahaan. Sistem ini berfungsi untuk mendeteksi setiap masalah yang muncul dalam perusahaan itu sendiri. 2. Menyusun Strategi Dalam penyusunan strategi, pihak manajemen perusahaan terlebih dahulu melakukan diskusi untuk memutuskan strategi apa yang akan diambil dengan memperhitungkan saran-saran yang berkembang. Pihak manajemen akan menentukan beberapa alternative strategi dan memprioritaskan alternative yang utama untuk digunakan. Manajemen perusahaan akan lebih mengutamakan kerjasama dan kreativitas karyawan dalam mendesain suatu keputusan. Salah satu tugas manajemen yang paling penting dalam pengambilan keputusan adalah menciptakan kerjasama yang menunjang kreativitas bagi karyawan. 3.Mengevaluasi Strategi Alternatif yang ada harus dievaluasi dan dibandingkan untuk melihat alternatif mana yang paling menguntungkan. Dalam hal ini menjelaskan arti pentingnya sasaran dan tujuan, karena didalam pemeliharaan sebuah alternatif, mengintegrasikan elemen yang ada didalam instansi agar tetap memenuhi prosedur yang telah direncanakan sebelumnya dalam mencapai tujuan perusahaan. Universitas Sumatera Utara

3.5. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengambilan Keputusan