18
fungsi tertentu dan kemudian akan menjadi semacam bak raksasa yang mewadahi berbagai macam content dari pengguna.
1.6 Landasan Teori
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori uses and gratifications. Dimana penggunaan uses isi media untuk mendapatkan pemenuhan
gratifications atas kebutuhan seseorang atau uses and gratifications. Teori ini tidak mencakup atau mewakili seluruh proses komunikasi, karena sebagian besar
perilaku audience hanya dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepentingan mereka sebagai suatu fenomena mengenai proses penerimaan pesan media
Burhan, 2009: 290. Teori ini ditujukan untuk menggambarkan proses penerimaan dalam komunikasi massa dan menjelaskan penggunaan media oleh
khalayak. Dalam perkembangan teknologi komunikasi, pendekatan uses and gratifications dapat bermanfaat dalam membantu memahami bagaimana
seseorang menggunakan sebuah media baru yang dalam hal ini adalah media sosial. Ada lima asumsi dasar teori uses and gratifications, yaitu :
a. khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan.
b. Inisiatif dalam menghubungkan kepuasan kebutuhan pada pilihan media
tertentu terdapat pada anggota khalayak. c.
Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan kebutuhan.
19
d. Mempunyai kesadaran diri, minat, dan motif dalam penggunaan media
tersebut, sehingga dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai kegunaan media tersebut.
e. Penilaian mengenai nilai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak.
Dalam hal ini peneliti telah memahami bagaimana anggota DPRD Kabupaten Gresik dalam menggunakan dan memanfaatkan media sosial yang
dimilikinya.
1.7 Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada pemanfaatan media sosial bagi khalayak yang dalam hal ini adalah anggota DPRD Kabupaten Gresik Periode 2009 - 2014.
Media sosial yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah jejaring sosial Facebook. Karena berdasarkan data hasil pra survey media sosial yang digunakan
oleh semua subyek penelitian adalah Facebook.
1.8 Metode penelitian
1.8.1 Pendekatan penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Artinya adalah jenis penelitian yang berupaya untuk membuat penggambaran, pemaparan, menggali
secara utuh, menyeluruh dan mendalam tentang fenomena yang dikaji. Sehingga akan memperoleh penemuan berupa pemahaman, penjelasan, dan makna.
Muslimin, 2011:16.
20
Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan interpretatif. Pendekatan interpretatif digunakan untuk menjelaskan
gejala tingkah laku sosial berdasar pada pemberian makna secara subyektif oleh subyek penelitian Hanurawan, 2010. Pendekatan interpretatif juga menafsirkan
dan memberi arti pada data dan informasi yang diperoleh dari subyek penelitian Morrisa, 2009.
Penelitian ini berangkat dari keingintahuan peneliti tentang bagaimana anggota DPRD Kabupaten Gresik dalam memanfaatkan media sosial mereka.
Sehingga pada penelitian ini, peneliti mengambil satu garis besar mengenai pemanfaatan media sosial oleh anggota DPRD Kabupaten Gresik Periode 2009-
2014. Hal ini dikarenakan subyek penelitian akan memiliki pendapat yang berbeda beda dalam memanfaatkan media sosialnya.
1.8.2 Tipe dan Dasar Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif ini guna memahami gejala sosial yang masih samar, tidak
teramati, dinamis, dan kompleks. Sehingga setelah diteliti akan menjadi jelas dan tergambar makna apa yang ada dibalik gejala sosial tersebut. Dalam hal ini
peneliti ingin mengetahui bagaimana subyek penelitian dalam memanfaatkan dan mengelola media sosial mereka dan kemudian dipaparkan dalam bentuk kata
– kata dan bahasa.