3.2 Proses Pembuatan LiBOB
Menimbang -
LiOH -
H
3
BO
3
- H
2
C
2
O
4
.2H
2
O
Dicampur Digerus -
LiOH -
H
2
C
2
O
4
.H
2
O Dipanasi 60
o
CDitahan 2 Jam pada vacum furnace
LiBOB A1 120
CDitahan 3 jam
LiBOB A2 110
CDitahan 3 jam
LiBOB A3 100
CDitahan 3 jam
Pengujian LiBOB XRD
FTIR CV
Charge-Discharge Ditambah
DigerusH
3
BO
3
DitambahH
3
BO
3
Dipanasi 70
o
CDitahan 6 jam pada Vacum furnace
Selesai
3.3 Prosedur Pembuatan Sampel
3.3.1 Penentuan Komposisi Bahan
- Terlampir
3.3.2 Proses Pencampuran dan Penggerusan Serbuk
Tahapan yang dilakukan setelah perhitungan adalah proses pencampuran dan penggerusan sampel. Proses penggerusan ini dilakukan
dengan menggunakan bahan-bahan asam oksalat hidrat H
2
C
2
O
4
.2H
2
O, litium hidroksida LiOH, asam boratH
3
BO
3
. Tahapan dalam proses ini diawali dengan menyiapkan ketiga bahan baku, kemudian menimbang setiap
bahan sesuai dengan komposisi bahan dari hasil perhitungan dengan rasio mol sebesar 2:1:1 yaitu Asam Oksalat sebanyak 25.9 gram ,Litium Hidroksida
sebanyak 2.4 gram, Asam Borat sebanyak 6.3 gram. Lithium Hidroksida dan Asam Oksalat
dicampur menjadi satu lalu digerusdihaluskan dengan mortar selama 10 menit searah dengan jarum jam di tabung asam. Penggerusan
dilakukan hingga semua bahan menyatu dan tercampur secara merata.Setiap sampel yang telah dicampur kemudian diberi label tujuannya agar dapat
diketahui mana sampel A1, A2 dan A3, kemudian disimpan didalam oven dengan suhu 60
C selama 2 jam.Setelah itu sampel diambil dan dicampur dengan Asam Borat. Sampel tersebut dicampur menjadi satu lalu
digerusdihaluskan dengan mortar selama 10 menit searah dengan jarum jam ditabung asam. Penggerusan dilakukan hingga semua bahan menyatu dan
tercampur secara merata. Proses ini dilakukan sebanyak tiga kali sehingga menghasilkan tiga sampel yang sama. Setiap sampel yang telah
dicampurkemudian disimpan di dalam oven dengan suhu 70
o
C ditahan selama 6 jam.Kemudian dinaikkan suhu 120
o
C sampel A1, 110
o
C sampel A2 dan 100
o
C sampel A3.
3.3.3 Pembakaran Dengan Perlakuan Khusus
Tahapan selanjutnya adalah proses pembakaran. Proses pembakaran ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Pusat Fisika P2F
serpong denganmenggunakan Oven vacuum dengan temperatur pembakaran yang bervariasi dan penahanan.
Pada sampel LiBOB A1 proses pembakaran dilakukan dengan tahap sebagai berikut :
I. Suhu 60
C → dialiri N
2g
1 menit → ditahan 2 jam
II. Suhu 70
C → dialiri N
2g
1 menit → ditahan 6 jam
III. Suhu 120
C, 110
o
C, 100
o
C → dialiri N
2g
1 menit → ditahan 3 jam
3.4 Uji Karakteristik XRD
Pengamatan struktur kristal dengan XRD dilakukan sebagai tahap awal karakterisasi untuk mengidentifikasi sejauh mana fasa yang terbentuk seperti yang
diinginkan dan fasa lainnya yang tidak diharapkan. Analisa dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas XRD di LIPI Serpong.
Sinar-X adalah gelombang elektromagnetik yang medan listriknya berubahsecara sinusoidal pada setiap waktu dan setiap titik berkas beam nya.
Medan listrik ini akan memberikan gaya listrik pada partikel bermuatan, seperti elektron, yang akan menyebabkan elektron bergerak berosilasi di sekitar titik
setimbangnya. Suatu elektron yang telah mengalami osilasi akibat berkas sinar-x akanmengalami percepatan dan perlambantan selama geraknya dan akan
memancarkan gelombang EM. Dikatakan elektron telah menghamburkan sinar-x yang mempunyai panjang gelombang dan frekuensi yang sama dengan sinar
datang, yang disebut koheren satu sama lain. Gejala penghamburan atau difraksi ini yang akan direkamsebagai identifikasi yang terkait dengan struktur kristal.
Gambar 3.1 menunjukkan prinsip dasar XRD.
Gambar 3.1 Prinsip Dasar XRD Proses pengujian XRD adalah sebagai berikut :
1. A adalah generator tegangan tinggi berfungsi sebagai catu daya sinar-X
B
2. Sinar-X dari sumber B didifraksi oleh sampel menjadi berkas konvergen
yang terfokus dicelah E, kemudian dimasukka alat pencacah F.
3. D dan F kemudian dihubungkan secara mekanis, jika F berputar sebesar 2
θ maka D akan berputar sejauh θ.
4. Intesitas sinar-X yang dimasukan dalam alat pencacah F dikonversikan dengan alat kalibrasi G dengan signal tegangan yang sesuai dan direkam
oleh alat rekam H dalam bentuk kurva.
3.5 Uji FTIR