Uji FTIR Uji Charge-Discharge

Gambar 3.1 Prinsip Dasar XRD Proses pengujian XRD adalah sebagai berikut : 1. A adalah generator tegangan tinggi berfungsi sebagai catu daya sinar-X B 2. Sinar-X dari sumber B didifraksi oleh sampel menjadi berkas konvergen yang terfokus dicelah E, kemudian dimasukka alat pencacah F. 3. D dan F kemudian dihubungkan secara mekanis, jika F berputar sebesar 2 θ maka D akan berputar sejauh θ. 4. Intesitas sinar-X yang dimasukan dalam alat pencacah F dikonversikan dengan alat kalibrasi G dengan signal tegangan yang sesuai dan direkam oleh alat rekam H dalam bentuk kurva.

3.5 Uji FTIR

Fourier Transform Infrared Untuk mengidentifikasi Spektrum pada sample tersebut, apakah suatu material sudah terbentuk atau tidak.Pada Gambar 3.2 menunjukan system kerja pada FTIR. Gambar 3.2 menunjukkan prinsip kerja FTIR. Proses pengujian FTIR adalah sebagai berikut : 1. Radiasi sinar infra merah ditembakkan ke arah sebuah sampel. 2. Sebagian radiasi infra merah tersebut diserap diadsorpsi oleh sampel dan sebagian lagi diteruskan ditransmisikan melalui sampel tersebut yang menghasilkam sebuah spektrum. 3. Spektrum infra merah tersebut dihasilkan dari pentransmisian cahaya yang melewati sampel. 4. Pengukuran intensitas cahaya dengan detektor dan dibandingkan dengan intensitas tanpa sampel sebagai fungsi panjang gelombang. 5. Spektrum infra merah yang diperoleh kemudian diplot sebagai intensitas fungsi energi.

3.6 Uji Charge-Discharge

Untuk mendapatkan performasi sebuah baterai maka diperlukan pengujian chargedischarge sehingga akan didapatkan besar kapasitas sel baterai. Pada penelitian pengujian dilakukan dengan membuat sistem pengujian charging dan discharging.Gambar 3.3 memperlihatkan desain skematik rangkaian elektronik pengujian sel baterai. Data selama pengujian sel direkam dengan Dicologer ADC20 yang memiliki kemampuan merekam hingga 50 ms yang terdiri dari 8 channel input. Multimeter dibuat sebagai pengatur waktu switch antara Charge- Discharge. Gambar 3.3. Gambaran skema konfigurasi elektronik pengujian karakterisasi chargedischarge selbaterai. Proses pengujian Charge-Discharge adalah sebagai berikut : 1. Pengaturan waktu T1 dilakukan untuk waktu charging. 2. T2 untuk mengaturwaktu discharging. 3. ΔT untuk mengatur waktu jeda antara charging dan discharging. 4. Pengaturan ΔT diperlukan untuk mengamati tegangan baterai Vocv. 5. Data pengukuran dapat direkam setiap 50-500 ms. 6. Pengaturan T diperlukan untuk mengamati tegangan baterai Vocv. 7. Data pengukuran dapat direkam setiap 50-500 ms. 8. Sebagai pembanding, sistem pengujianini diaplikasi untuk mengamati karakteristik sebuah baterai handphone yang banyak beredar dipasaran. 9. Sampel baterai komersil Nokia BL-6C 1100 mAh diambil sebagai sampel uji kapasitas baterai.Kapasita 1C dari sel baterai ditentukan 1000 mAh, sedikit di bawah label yang menunjukkan 1100 mAh. 10. Perhitungan kapasitas dilakukan dengan program excel sederhana.

3.7 Uji CV Cyclic Voltammetry