Produksi Pelayanan Angkutan Umum Biaya Pokok Produksi Angkutan Umum

Biaya perjalanan dinas meliputi perjalanan dinas pimpinan, staf administrasi, teknisi dan tenaga operasi noncrew. k Pajak Perusahaan l Izin trayek Izin trayek ditentukan berdasarkan peraturan daerah yang bersangkutan dan rute m Izin usaha n Biaya pemasaran biaya promosi o Biaya lain-lain Contoh adalah biaya pengelolaan yang tidak termasuk dalam unsur biaya pada butir a s.d. n.

II.5.2 Produksi Pelayanan Angkutan Umum

Produksi angkutan penumpang jalan raya dapat ditentukan dalam beberapa bentuk yaitu sebagai berikut : • Produksi km • Produksi rit • Produksi penumpang orang penumpang diangkut • Produksi penumpang km seat-km Rumusan perhitungan produksi a. Produksi perhitungan produksi Kilometer-tempuh angkutan penumpang jalan raya diperoleh dari perhitungan : jumlah SO x frekwensihari x hari operasibulan x bulan operasitahun x kmrit + kilometer kosong. b. Produksi rit Universitas Sumatera Utara Jumlah rit diperoleh dari perhitungan : Jumlah bus SO x frekwensihari x hari operasibulan x bulan operasitahun. c. Produksi penumpang orang pnp diangkut Jumlah penumpang orang diperoleh dari perhitungan Jumlah SO x frekwensihari x hari operasibulan x bulan operasitahun x kapasitas terjualrit d. Produksi Penumpang Km seat-km Jumlah seat-km pnp-km diperoleh dari perhitungan : Jumlah SO x frekwensihari x hari operasibulan x bulan operasitahun x jarak tempuhrit x kapasitas terjualrit

II.5.3 Biaya Pokok Produksi Angkutan Umum

Secara umum defenisi dari biaya pokok angkutan umum adalah besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh operator untuk dapat menghasilkan satuan produksi pelayanan angkutan umum atau secara otomatis dapat dikatakan bahwa biaya poko produksi angkutan umum adalah total biaya operasi kendaraan per tahun dibagi dengan total produksi pelayanan per tahun. Dengan demikian hal-hal yang sangat mempengaruhi besarnya biaya pokok produksi angkutan umum adalah BOK angkutan umum, karakteristik penumpang dan perjalanannya. Persamaan dari biaya pokok produksi angkutan umum adalah: BPP = BOK TPP ……………………………………………2.7 Dimana: BPP = Biaya Pokok Produksi Rp.pnp-km Universitas Sumatera Utara BOK = Total Biaya Operasi Kendaraan Rp TPP = Total Produksi Pelayanan pnp-km

II.6 Daya beli penumpang Willingness To Pay

Willingness To Pay WTP adalah kemauan pengguna mengeluarkan imbalan atas jasa yang telah diterimnya. Pendekatan yang digunakan dalam analisis WTP didasarkan atas persepsi pengguna terhadap tarif dan jasa pelayanan angkutan umum tersebut. Dalam konteks transportasi, WTP dipengaruhi oleh: 1. Kuantitas dan kualitas produksi jasa angkutan umum Semakin banyak jumlah armada angkutan yang melayani tentu akan lebih menguntungkan pihak konsumen, karena tingkat pengisian akan lebih rendah sehingga tingkat pelayanannya akan lebih baik tidak berdesak-desakan. Dalam kondisi seperti ini tentu tingkat kemauan konsumen membayar akan lebih besar bila dibandingkan dengan kondisi sebaliknya. 2. Utilitas pengguna Semakin besar manfaat yang dirasakan oleh konsumen terhadap suatu pelayanan transport yang dirasakannya tentunya akan semakin besar pula kemauan konsumen membayar biaya perjalanannya, demikian pula sebaliknya. 3. Pekerjaan pengguna Bila seseorang mempunyai pekerjaan yang baik tentu memiliki penghasilan yang besar. Semakin besar penghasilan tentunya kemauan membayar ongkos perjalanannya pun semakin besar. Hal ini disebabkan karena alokasi biaya perjalanannya lebih besar sehingga akan memberikan kemampuan dan kemauan yang lebih besar pula untuk membayar ongkos perjalanannya tersebut. Universitas Sumatera Utara