Angkutan Umum TINJAUAN PUSTAKA

II.2 Angkutan Umum

Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tahun 2002 angkutan adalah pemindahan orang danatau barang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan kendaraan. Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan, terdiri dari kendaraan bermotor atau kendaraan tidak bermotor. Kendaraan motor merupakan kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan tersebut. Kendaraan umum adalah setiap kendaraaan yang disediakan untuk digunakan oleh umum dengan dipungut bayaran. Kendaraan umum dapat berupa mobil penumpang, bus kecil, bus sedang dan bus besar. Tujuan utama dari keberadaan angkutan umum penumpang adalah menyelenggarakan angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat. Ukuran pelayanan yang baik adalah pelayanan yang aman, cepat, murah, dan nyaman. Keberadaan angkutan umum dapat mengurangi volume lalu lintas kendaraan pribadi. Hal ini dikarenakan angkutan umum pada umumnya dapat mengangkut penumpang lebih banyak dengan tujuan perjalanan yang sama sehingga biaya angkutan dapat dibebankan kepada lebih banyak orang atau penumpang. Semakin banyak jumlah penumpang menyebabkan biaya per penumpang dapat ditekan serendah mungkin. Angkutan umum perlu beberapa kesamaan diantara para penumpang, antara lain kesamaan asal dan tujuan. Kesamaan ini dicapai dengan cara pengumpulan di terminal, loket atau tempat pemberhentian. Kesamaan tujuan tidak selalu berarti kesamaan maksud. Universitas Sumatera Utara Pelayanan angkutan umum akan berjalan dengan baik apabila terjadi keseimbangan antara sediaan dan permintaan. Dalam kaitan ini perlu campur tangan Pemerintah dengan tujuan antara lain : a. Menjamin sistem operasi yang aman bagi kepentingan masyarakat pengguna jasa angkutan, petugas pengelola angkutan, dan pengusaha jasa angkutan. b. Mengarahkan agar lingkungan tidak terlalu terganggu oleh kegiatan angkutan. c. Menciptakan persaingan sehat dan menghindarkan kembaran yang tidak perlu. d. Membantu perkembangan dan pembangunan nasional maupun daerah dengan meningkatkan pelayanan jasa angkutan. e. Menjamin pemerataan jasa angkutan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. f. Mengendalikan operasi pelayanan jasa angkutan.

II.3 Jenis Angkutan Umum