Spiritual Tanda-tanda vital ANALISA DATA

14 - Peran diri Klien sebagai seorang wanita yang belum menikah dan sebagai anak - Identitas Klien merupakan seorang wanita dengan tamatan SMA

C. Keadaan emosional

Keadaan emosional klien stabil,tampak kooperatif saat dilakukan wawancara pengkajian.

D. Hubungan sosial

- Orang yang berarti Menurut klien orang yang paling berarti adalah ibu kandungnya, namun semenjak ibu kandungnya meninggal tidak ada lagi orang yang dapat klien percaya. - Hubungan dengan keluarga Semenjak kedua orang tua klien meninggal, hubungan klien dengan keluarganya tidak harmonis karena keluarga klien tidak pernah menjenguknya. - Hubungan dengan orang lain Selama klien dirawat di rumah sakit jiwa hubungan sosialisasi dengan orang lain kurang baik karena klien lebih banyak menyendiri. - Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Karena kurangnya sosialisasi antara klien dengan teman-teman diruangan, menyebabkan klien hanya memiliki teman yang terbatas.

E. Spiritual

- Nilai dan keyakinan Klien menganut keyakinan agama Kristen. - Kegiatan ibadah Klien jarang mengikuti kegiatan ibadah kebaktian selama klien dirawat dirumah sakit jiwa. Universitas Sumatera Utara 15

VII. STATUS MENTAL

- Tingkat kesadaran : Tingkat kesadaran klien compos mentis sadar penuh. Klien tidak mengalami bingung saat dilakukan wawancara. - Penampilan : penampilan klien terlihat sangat tidak rapi terlihat dari rambutnya yang acak-acakan serta berketombe, bau badan, kukunya yang panjang. - Pembicaraan : Pada saat dilakukan wawancara oleh perawat, klien berbicara dengan lambat namun dapat menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh perawat - Alam perasaan : Pada saat dilakukan wawancara pengkajian oleh perawat, klien tampak lesu dan kurang bersemangat. - Afek : Afek klien adekuat, klien merespon stimulus yang diberikan dan klien tersenyum saat perawat tersenyum. - Interaksi selama : Pada saat dilakukan pengkajian, klien wawancara bersikap kooperatif namun kontak mata kurang - Proses pikir : proses pikir klien koheren dibuktikan pada waktu interaksi klien mampu menjawab sesuai pertanyaan. - Isi pikir : Pada saat dilakukan wawancara klien tidak mengalami masalah isi pikir. Universitas Sumatera Utara 16 - Waham : Pada saat dilakukan wawancara pengkajian oleh perawat klien mengatakan jika ia melihat orang yang sedang berkumpul, klien merasa bahwa mereka sedang menceritakan dirinya. - Memori : Pada saat dilakukan wawancara pengkajian oleh perawat, klien tidak mengalami gangguan daya ingat

VIII. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum

Compos mentis

B. Tanda-tanda vital

- Suhu tubuh : 36,2 c - Tekanan darah : 11080 mmhg - Nadi : 80 xi - Pernafasan : 22xi

C. Pemeriksaan Head to toe

Kepala dan rambut : Bentuk kepala klien bulat, simetris, normal,terdapat bekas luka dibagian pariental. Rambut : Penyebaran rambut klien tidak merata pada bagian yang terdapat berkas luka. Rambut klien berbau dan berketombe serta terlihat kotor dan acak-acakan. Wajah : Wajah klien berbentuk oval dengan struktur wajah tidak ada kelainan. Mata : Klien memiliki mata yang lengkap dan simetris dengan konjungtiva dan sklera normal. Universitas Sumatera Utara 17 Hidung : Bentuk dan posisi hidung klien simetris, dengan 2 lubang hidung dan cuping hidung normal serta tidak memakai alat bantu. Telinga : Telinga klien lengkap dan tidak ada kelainan dengan fungsi ketajaman yang baik, tidak mengalami gangguan pendengaran. Mulut dan faring : Keadaan bibir klien simetris, dengan keadaan gigi kotor dan bau serta terdapat gigi yang ompong pada graham. Leher : Posisi trachea klien simetris dan normal serta tidak ada pembengkakan pada kelenjar tyroid. Pada kelenjar limfe juga tidak ada pembengkakan. Pemeriksaan integumen : Kulit klien terlihat kotor berdaki, terdapat bercak hitam pada kulit, kondisi kulit kering dan kusam. Pemeriksaan thoraksdada : Pemeriksaan dada klien normal tidak ada kelainan, dengan frekuensi pernafasan 22xmenit. Tidak terdapat tanda kesulitan bernafas. Pemeriksaan abdomen : Abdomen normal, tidak ada pembengkakan. Pemeriksaan kelamin : Lubang uretra ada dan tidak ada kelainan pada anus. Fungsi motorik : Cara berjalan tidak terganggu Universitas Sumatera Utara 18

IX. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI I. Pola makan dan minum

- Frekuensi makanhari : 3 kali sehari - Nafsuselera makan : nafsu makan klien baik - Nyeri ulu hati : tidak ada nyeri pada ulu hati - Alergi : tidak memiliki riwayat alergi - Mual dan muntah : tidak ada mual dan muntah - Tampak makan memisahkan diri pasien gangguan jiwa: Klien makan tampak memisahkan diri - Waktu pemberian makan : pagi,siang,sore - Jumlah dan jenis makan : 1 porsi, jenis nasi + lauk pauk - Waktu pemberian cairan : tidak ditentukan - Masalah makan dan minum kesulitan menelan, mengunyah: Klien tidak mengalami masalah dalam makan dan minum

II. Perawatan diripersonal hygiene

- Kebersihan tubuh : Tampak kotor, berdaki, terdapat bercak hitam, kering dan kusam. - Kebersihan gigi dan mulut : Tampak kotor dan bau mulut karena jarang sikat gigi - Kebersihan kuku kaki : Kuku tampak panjang dan kotor. dan tangan

III. Pola kegiatanAktivitas

- Uraian aktivitas pasien untuk mandi,makan,eliminasi, ganti pakaian, dilakukan secara mandiri,sebahagian, atau total. Klien melakukan aktivitas mandi, makan, ganti pakaian harus diarahkan terlebih dahulu oleh perawat. - Uraian aktivitas ibadah pasien selama dirawatsakit. Klien jarang mengikuti kegiatan ibadah kebaktian selama dirawat di RSJ. Universitas Sumatera Utara 19

IV. Pola Eliminasi 1. BAB

- Pola BAB : 1 x sehari - Karakter feses : kadang keras dan kadang lembek - Riwayat perdarahan : tidak memiliki riwayat perdarahan - BAB terakhir : siang hari - Diare : tidak mengalami diare - Penggunaan laksatif : tidak ada penggunaan laksatif

2. BAK -

Pola BAK : 1-3 x sehari - Kateter urine : tidak memakai kateter urine - Nyerirasa terbakar : tidak ada nyeri atau kesulitan BAK kesulitan BAK - Penggunaan diuretik : tidak ada penggunaan diuretik

V. Mekanisme koping

Saat mengalami masalah, klien lebih memilih untuk menyendiri dan tidak mau menceritakan dengan teman-teman diruangan. Universitas Sumatera Utara 20

B. ANALISA DATA

No. Data Masalah Keperawatan 1. DS : - klien mengatakan ia sudah tidak berharga lagi sehingga klien malas untuk merawat diri. DO : - Klien tampak tidak rapi - Badannya kotor dan bau - Rambut kotor - Berketombe - Giginya terlihat kotor - Rambut acak-acakan - Kuku kotor DS: - klien mengatakan ia senang menyendiri karena merasa malu dengan keadaannya yang tidak berharga lagi. DO : - Tampak memisahkan diri - Terlihat menyendiri - Kontak mata kurang Defisit Perawatan Diri Harga Diri Rendah Universitas Sumatera Utara 21 No. 3. Data DS : - klien mengatakan memilih dalam hal berteman - Klien mengatakan senang menyendiri DO : - klien terlihat jarang bersosialisasi - Tampak menyendiri Masalah Keperawatan isolasi sosial MASALAH KEPERAWATAN 1. Defisit Perawatan Diri 2. Harga diri rendah 3. Isolasi sosial

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Tn. P dengan Prioritas Masalah Defisit Perawatan Diri Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

1 70 45

Asuhan Keperawatan pada Tn. A dengan prioritas masalah Defisit Perawatan Diri di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

7 90 53

Asuhan Keperawatan pada Ny.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Defisit Perawatan Diri: Mandi dan Berdandan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Medan

1 64 32

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI BANGSAL AMARTA RUMAH SAKIT Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan Defisit Perawatan Diri Di Bangsal Amarta Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 0 17

Asuhan Keperawatan Pada Ny.E dengan Masalah Defisit Perawatan Diri Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 5

Asuhan Keperawatan Pada Ny.E dengan Masalah Defisit Perawatan Diri Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 3

Asuhan Keperawatan Pada Ny.E dengan Masalah Defisit Perawatan Diri Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 24

Asuhan Keperawatan Pada Ny.E dengan Masalah Defisit Perawatan Diri Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 1

Asuhan Keperawatan Pada Ny.E dengan Masalah Defisit Perawatan Diri Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 5

BAB II PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar Defisit Perawatan Diri 1. Definisi Defisit Perawatan Diri - Asuhan Keperawatan pada Tn. P dengan Prioritas Masalah Defisit Perawatan Diri Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

0 1 29