k. Petugas penjaja barang dagangan. l.
Petugas dinas luar asuransi, m. Peserta pendidikan, pelatihan, dan pemagangan bukan pegawai atau bukan
sebagai calon pegawai. n. Distributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan kegiatan
sejenis lainnya 4.6 Tunjangan-tunjangan lain yang terkait dengan gaji dan honorarium atau imbalan
lain yang bersifat tidak tetap yang diterima oleh Pejabat Negara dan PNS. 4.7 Uang pensiun dan tunjangan lain yang sifatnya terkait dengan uang pensiun yang
diterima oleh pensiunan termasuk janda atau duda dan atau anak-anak. 4.9 penarikan dana pensiun oleh peserta program pensiun yang masih berstatus
sebagai pegawai, dari dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
5. Penghasilan yang Dikecualikan dari Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21
Tidak termasuk dalam pengertian penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 : 5.1 Pembayaran asuransi dari perusahaan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan,
asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa. 5.2 Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan dalam bentuk apapun yang
diberikan Wajib Pajak oleh yang dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final dan yang dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan norma perhitungan khusus
deemed profit. Penerimaan dalam bentuk natura seperti beras, gula, dan sebagainya, dan imbalan dalam bentuk kenikmatan seperti penggunaan mobil,
rumah, dan fasilitas pengobatan bukan merupakan objek pajak.
5.3 Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang telah disahkan Menteri keuangan, iuran tunjangan hari tuaiuran Jaminan Hari Tua yang dibayar pemberi
kerja. 5.4 Zakat yang diterima oleh pribadi yang berhak dari badan atau lembaga amil zakat
yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah. 5.5 Beasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 3 huruf l Undang-Undang
Pajak Penghasilan
6. Subjek Pajak Pajak Penghasilan Pasal 21
Yang menjadi subjek PPh pasal 21 adalah penerima penghasilan yang dipotong oleh pemotong sebagaimana yang ditentukan dalam undang - undang. Penerima
penghasilan tersebut adalah sebagai berikut : 6.1 Pemberi kerja yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan
pembayaran lain sehubungan dengan pekerjaan yang dikakuan pegawai tau bukan pegawai. Pemberi kerja tersebut wajib melakukan pemotongan terhadap
objek pajak berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain sehbungan dengan pekerjaan yang dikakuan pegawai tau bukan pegawai yang
telah memenuhi syarat objektifnya sesuai dengan undang-undang. 6.2 Bendahara pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan dan
pembayaran lain sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan.Bendahara pemerintah tersebut wajib melakukan pemotongan terhadap objek pajak gaji,
upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain sehubungan dengan pekerjaan,
jasa atau kegiatan yang diterima oleh perseorangan atau badan yang telah memenuhi syarat subjektifnya sesuai dengan undang - undang.
6.3 Dana pensiun atau badan lain yang membayarkan uang pensiun dan pembayaran lain dengan nama apa pun dalam rangka pensiun. Dana pensiun wajib melakukan
pemotongan terhadap objek pajak uang pensiun dan pembayaran lain dengan nama dan bentuk apapun dalam rangka pensiun yang telah memenuhi syarat
objektifnya sesuai dengan undang - undang. 6.4 Badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain sehubungan dengan jasa
termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas. Badan tersebut melakukan pemotongan terhadap objek pajak berupa honorarium atau
pembayaran lain sehubungan dengan jasa termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas yang telah memenuhi syarat objektifnya sesuai
dengan undang - undang. 6.5 Penyelenggara kegiatan yang melakukan pembayaran kegiatan sehubungan
dengan pelaksanaan suatu kegiatan.Penyelenggara kegiatan wajib melakukan pemotongan terhadap pihak yang diberi imbalan sehubungan dengan pelaksanaan
suatu kegiatan, yang telah memenuhi syarat objektifnya sesuai dengan Undang- Undang.
7. Penerima Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 21