Latar Belakang Masalah Pengembangan aplikasi sistem informasi akademik pada modul kalender akademik, penjadwalan kuliah, dan penjadwalan ujian berbasis WEB pada STMIK Islam Internasional Jakarta
3
Misalnya: peningkatan pelatihan petugas kesehatan dengan kurikulum yang mengarah kepada : 1 peningkatan kemampuan teknis dan medis yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan jamaah haji 2 penguasaan materi khusus misalnya penanganan kasus meningitis dan formularium obat haji 3
peningkatan kinerja petugas sehingga tercipta petugas yang berdedikasi dan bertanggung jawab. Kemudian pemerintah juga melakukan penyuluhan
kesehatan kepada jamaah haji dengan tujuan : 1 menumbuhkan pengertian calon jamaah tentang kondisi sehat yang sangat diperlukan dalam
melaksanakan ibadah haji 2 meningkatkan pengetahuan tentang pemeriksaan kesehatan calon jamaah haji sesuai ketentuan dan direkam dalam buku
kesehatan haji 3 melakukan rujukan calon jamaah haji resiko tinggi sesegera mungkin bagi yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan kesehatan bagi calon haji selama di tanah air dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pertama, pemeriksaan di puskesmas sebagai tindakan
selektif terhadap calon haji yang memenuhi salah satu persyaratan istitho’ah yakni sehat lahir dan batin, yang dilakukan setelah pendaftaran haji dimulai
dan sebagai syarat untuk dapat mendaftarkan diri; kedua pemeriksaan di Dinas Kesehatan daerah dilakukan secara lebih teliti dengan tenaga pemeriksa dan
fasilitas yang lebih baik serta merupakan penentuan akhir layak atau tidaknya calon haji berangkat ke Arab Saudi. Dalam tahap ini juga dilakukan
pemeriksaan tes kehamilan, vaksinasi meningitis meningokokus, pembinaan dan penyuluhan kesehatan, pelayanan rujukan dan pengamatan penyakit;
4
ketiga, pemeriksaan di embarkasi dilakukan secara selektif, termasuk kelengkapan dokumen kesehatan haji.
4
Untuk mencapai upaya pencegahan dan persiapan yang tepat. Persiapan sebelum ke berangakatan mencakup kekuatan fisik dan mental
dalam keadaan prima, karena keadaan di Arab Saudi berbeda dengan keadaan di Indonesia, yaitu cuaca dan iklim yang lebih tinggi, keadaan lingkungan
yang lebih beraneka ragam, serta jenis makanan yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukannya sistem manajemen pelayanan kesehatan jamaah haji. Kini
Dinas Kesehatan telah berperan aktif untuk mempersiapkan dan upaya pencegahan dalam menjaga kesehatan jamaah haji dari sebelum
pemberangkatan ibadah haji. Persiapan kesehatan yang optimal akan membantu kelancaran kegiatan ritual ibadah yang akan dikerjakan nantinya.
Sehingga jamaah akan lebih khusyuk dalam melaksanakan ibadah haji. Ciri pelayanan yang baik yang dapat memberikan kepuasan kepada
jamaah adalah memiliki karyawan yang professional, tersedia sarana dan prasarana yang baik, tersedia semua produk yang diinginkan, bertanggung
jawab kepada setiap jamaah dari awal hingga selesai, mampu melayani secara cepat dan tepat, mampu berkomunikasi secara jelas, memiliki pengetahuan
umum lainnya, mampu memberikan kepercayaan kepada jamaah.
5
Dan pembinaan kesehatan haji dilakukan secara intensif dan terus- menerus sejak terdaftar sampai saat ke berangkatan, yang meliputi aspek-
aspek kesehatan umum.
4
Muhammad M. Basyuni, Reformasi Manajemen Haji, Jakarta : FDK Press, 2008, h. 159
5
Kasmir, Etika Customer Service, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005, h.9
5
Dilihat dari gambaran di atas saya tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap masalah ini dengan judul “ Manajemen Pelayanan
Kesehatan Jamaah Haji Dinas Kesehatan Kota Tangerang Pada Musim Haji Tahun 2010”.