11 e. kata sapaan
f. kata-kata yang sudah sangat umum seperti : u.b. untuk beliau
a.n. atas nama s.d. sampai dengan
dkk.dan kawan-kawan dll. dan lain-lain
Tanda titik tidak dipakai pada : a.
Akhir judul; b.
Memisah ribuan, jutaan, yang tidak menyatakan jumlah; c.
Akhir singkatan a Lembaga umum
b Akronim c Lambang kimia
d Satuan mata uang e Satuan ukuran isi
b. Tanda koma , Tanda koma dipakai untuk penulisan berikut ini :
1. memisah unsur pemerincian yang sudah terdiri atas tiga unsur atau
lebih; 2.
memisah bilangan desimal; 3.
memisah rupiah dengan sen;
Universitas Sumatera Utara
12 4.
memisah kalimat majemuk setara yang menggunakan kata penghubung tetapi dan melainkan;
5. memisah anak kalimat yang mendahului induk kalimat dalam kalimat
majemuk bertingkat; dan 6.
memisah nama dengan gelar yang mengikutinya.
c. Tanda petik dua “…” Tanda petik dua dipakai untuk :
1. mengapit petikan langsung;
2. mengapit judul syair, puisi, artikel, ataupun karangan ilmiah; dan
3. mengapit sebutan khususjulukangelar-gelaran dalam kalimat.
d. Tanda petik tunggal ‘…’ Tanda petik tunggal digunakan untuk :
1. mengapit terjemahan istilah asing, dan
2. mengapit petikan dalam petikan.
e. Huruf miringgaris bawah Huruf miringgaris bawah digunakan untuk :
1. menulis nama buku, majalah dan surat kabar dalam tulisan;
2. menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata atau kelompak kata;
3. menuliskan nama-nama ilmiah;
4. menuliskan ungkapan atau kata asing yang belum disesuaikan ejaannya ke
dalam bahasa Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
13
4. Penulisan Singkatan dan Akronim 4.1 Singkatan
Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. Berikut ini adalah aturan dalam penulisan singkatan.
a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik.
Contoh : Prof. A.S. Kramawijaya, S. E. Drs. Muh. Yamin
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal
kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Contoh : DPR
Dewan Perwakilan Rakyat PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia
GBHN Garis-Garis Besar Haluan Negara c. Singkatan umum yang terdiri atas satu sampai dua huruf diikuti satu atau dua
tanda titik, tetapi jika terdiri dari tiga huruf atau lebih maka diikuti satu tanda titik saja.
Contoh : a.n. atas nama Yth. Yang terhormat
d.a. dengan alamat hlm. halaman
d. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
Contoh : Fe Ferrum
kg kilogram
cm centimeter
Rp Rupiah
4.2 Akronim
Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang
diperlakukan sebagai kata. Berikut ini aturan dalam penulisan akronim. a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata
ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh : IKIP
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
14 b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh : Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kowani Kongres Wanita Indonesia c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh : pemilu pemilihan umum radar radio detecting and ranging
tilang bukti pelanggaran
5. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan
Penulisan angka dan lambang bilangan dituliskan dengan tiga syarat, yaitu: a. Bila dibaca satu sampai dua kata harus ditulis huruf;
b. Bila dibaca tiga kata atau lebih harus ditulis dengan angka dan harus terletak di tengah kalimat; dan
c. Dalam kalimat pemerincian semua kalimat ditulis dengan angka baik satu ataupun dua kata ataupun lebih.
6. Penulisan Partikel a. Partikel lah, kah ditulis serangkai.
b. Partikel per ditulis serangkai kecuali bila bermakna : 1. mulai
Contoh : Gaji pegawai negeri akan dinaikkan per 1Juni 2008. 2. demi
Contoh : Pengunjung diharap masuk satu per satu. 3. tiap
Contoh : Pengunjung yang hendak masuk dikenakan biaya Rp 2.000,00 per kepala.
Universitas Sumatera Utara
15 c. Partikel pun
Partikel pun pada umumnya ditulis terpisah kecuali yang tergabung dalam kata-kata berikut ini.
• adapun
• andaipun
• ataupun
• betapapun
• biarpun
• bagaimanapun
• kalaupun
• kendatipun
• meskipun
• maupun
• sungguhpun
• sekalipun
• walaupun
Selain kata-kata di atas, partikel pun yang mengandung arti juga ataupun saja ditulis terpisah.
Contoh : Siapa pun yang datang harap melapor. Apa pun yang ia katakan kami tidak perduli.
Semua ketentuan-ketentuan di atas telah dibuat berdasarkan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Universitas Sumatera Utara
16
BAB II PEMBAHASAN
1. SPMB 2001 No. 36 Rayon A
Manajer perusahaan multi produk itu berasal dari kalangan elit. Ia dalam manajemennya selalu menggunakan sistem kontrak.
Dalam pernyataan di atas, terdapat kesalahan penulisan kata serapan, yakni … A.
manajer seharusnya manager. B.
multi produk seharusnya multi product. C.
elit seharusnya elite D.
manajemen seharusnya managemen E.
sistem seharusnya sistim Kunci: C
Dasar teori : Cermat Berbahasa Indonesia, Zaenal Arifin 2001, hlm 203 Penulisan kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia
Baku Nonbaku
praktik praktek
analisis analisa
mengubah merubah
manajer manager
manajemen managemen
multi produk multi product
sistem sistim
elite elit
Universitas Sumatera Utara