BAB I PENDAHULUAN
I. I Latar Belakang
Perairan pantai Indonesia kondisi alam dan iklimnya hampir tidak banyak mengalami perubahan sepanjang tahun, sehingga memungkinkan banyak jenis
biota yang hidup di perairan pantai. Salah satu jenis biota ekonomis penting tersebut adalah teripang Martoyo dkk, 2006.
Teripang adalah kelompok hewan invertebrata laut berkulit duri halus bertubuh lunak dan silindris memanjang seperti mentimun. Hewan ini hidup
sampai pada kedalaman lebih dari 30 m. Teripang termasuk kelas holothuroidea Filum Echinodermata Anonim, 2008.
Jenis biota ini dikenal juga dengan sebutan ketimun laut, suala, sea cucumber Inggris, trepang, gamat Malaysia, haysom Hongkong, attai India,
seegueke Jerman, beche de-mer Perancis, namako Jepang, pling khao Thailand atau dalam istilah pasaran internasional dikenal dengan sebutan teat
fish. Komoditi perikanan ini mempunyai prospek yang cukup baik dan bernilai ekonomis tinggi, baik di pasar lokal maupun internasional. Untuk konsumsi pasar
internasional, biasanya teripang diperdagangkan dalam bentuk daging dan kulit kering Martoyo dkk, 2006.
Teripang bernilai ekonomis tinggi, karena kandungan atau kadar nutrisinya tinggi. Dari hasil penelitian, kandungan nutrisi teripang dalam kondisi
Universitas Sumatera Utara
kering berupa protein 82, lemak 1,7, kadar abu 8,6, kadar air 8,9, karbohidrat 4,8, vitamin A, vitamin B
1
, B
2
, B
3
. Kandungan lemaknya mengandung asam lemak tidak jenuh yang sangat diperlukan bagi kesehatan
jantung Anonim, 2008. Teripang mempunyai khasiat pengobatan untuk bermacam-macam
penyakit antara lain sebagai obat luka ringan, sakit sendi, paru-paru, tekanan darah tinggi, diabetes melitus, kolesterol Anonim, 2008.
Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti melakukan isolasi senyawa sapogenin yang terdapat pada teripang Holothuria sp. dengan cara maserasi dan
kromatografi lapis tipis KLT terhadap simplisia teripang yang berasal dari perairan Sabang, Aceh, serta identifikasi senyawa sapogenin hasil isolasi dari
simplisia teripang secara spektrofotometri ultraviolet UV, spektrofotometri inframerah IR, spektrometri massa MS.
Universitas Sumatera Utara
1. 2 Perumusan Masalah 1. Apakah teripang Holothuria sp. mengandung senyawa sapogenin?
2. Apakah senyawa sapogenin dapat diisolasi dengan cara KLT dan isolat yang diperoleh dapat diidentifikasi dengan spektrofotometri ultraviolet
UV, spektrofotometri inframerah IR, spektrometri massa MS?
1.3 Hipotesis 1. Diduga teripang Holothuria sp. mengandung senyawa sapogenin.
2. Senyawa sapogenin dapat diisolasi dengan cara KLT dan dapat diidentifikasi dengan spektrofotometri ultraviolet UV, spektrofotometri
inframerah IR, spektrometri massa MS.
1. 4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui senyawa sapogenin yang terdapat dalam teripang Holothuria sp.
2. Untuk mengetahui cara mengisolasi senyawa sapogenin yang terdapat dalam teripang Holothuria sp. dan cara mengidentifikasi isolatnya dengan
spektrofotometri ultraviolet UV, spektrofotometri inframerah IR, spektrometri massa MS.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA