yang terlihat dibanding aerola bagian atas. Bibir bayi akan memutar keluar, dagu bayi menempel pada payudara dan puting susu terlipat di bawah bibir
atas bayi. Posisi tubuh yang benar dapat dilihat sebagai berikut :
a. Posisi muka bayi menghadap ke payudara chin to breast
b. Perut dan dada bayi menempel pada perut dan dada ibu chest to chest
c. Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi
membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi d.
Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik e.
Ada kontak mata antara ibu dengan bayi f.
Pegang belakang bahu jangan kepala bayi g.
Kepala terletak dilengan bukan di daerah siku. Tanda perlekatan ibu dan bayi yang baik adalah dagu menyentuh payudara,
mulut terbuka lebar , bibir bawah terputar keluar , lebih banyak areola bagian atas yang terlihat dibanding bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada
puting susu. Jika bayi tidak melekat dengan baik maka akan menimbulkan luka dan
nyeri pada puting susu dan payudara akan membengkak karena ASI tidak dapat dikeluarkan secara efektif. Bayi merasa tidak puas dan ia ingin menyusu sering
dan lama. Bayi akan mendapat ASI sangat sedikit dan berat badan bayi tidak naik dan lambat laun ASI akan mengering.
2.2.6. Lama Menyusui
Lamanya menyusu berbeda-beda tiap periode menyusu. Rata-rata bayi menyusu selama 5-15 menit, walaupun terkadang lebih. Bayi dapat mengukur
sendiri kebutuhannya. Bila proses menyusu berlangsung sangat lama lebih dari 30 menit atau sangat cepat kurang dari 5 menit mungkin ada masalah. Pada
hari-hari pertama atau pada bayi berat lahir rendah kurang dari 2500 gram, proses menyusu terkadang sangat lama dan hal ini merupakan hal yang wajar.
Sebaiknya bayi menyusu pada satu payudara sampai selesai baru kemudian bila bayi masih menginginkan dapat diberikan pada payudara yang satu lagi sehingga
Universitas Sumatera Utara
kedua payudara mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan ASI Yohmi,2008.
2.2.7. Menilai kecukupan ASI
1. ASI akan cukup bila posisi dan perlekatan benar
2. Bila buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan warna urine yang tidak
pekat dan bau tidak menyengat. 3.
Berat badan naik lebih dari 500 gram dalam sebulan dan telah melebihi berat lahir pada usia 2 minggu.
4. Bayi akan relaks dan puas setelah menyusu dan melepas sendiri dari payudara
ibu Yohmi,2008. Selain itu dapat juga terlihat tanda payudara ibu terasa lembut dan kosong
setiap kali selesai menyusui, ibu merasa geli karena aliran ASI setiap kali bayi mulai menyusu dan bayi sering buang air besar berwarna kekuningan “berbiji”.
Sulistyawati,2009
2.2.8. Masalah yang sering timbul saat masa laktasi
1. Puting rata: inverted or retracted nipples. Untuk mengatasinya dapat
dilakukan dengan jalan menarik-nari puting sejak hamil nipple conditioning exercises.harus sering menyusui agar puting selalu sering tertarik.
2. Puting lecet: sore or cracked nipples. Dapat disebabkan oleh teknik menyusu
yang salah atau perawatan yang tidak betul pada payudara. Pengobatan: a.
teknik menyusu yang benar b.
puting harus kering c.
pemberian nalolin dan vitamin E d.
pengobatan terhadap monolia e.
Menyusui dengan payudara yang tidak lecet.Bila lecetnya hebat maka menyusui dapat ditunda 24-48 jam. ASI di keluarkan dengan
menggunakan tangan atau dipompa.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pencegahan dapat dilakukan dengan: a.
Jangan membersihkan puting dengan sabun dan zat pembersih lain hanya dengan air
b. Teknik mneyusui harus benar
c. Puting susu dan aerola harus kering setelah nmenyusui
d. Jangan memakai lapisan plastik pada kutang.
3. Payudara bengkak: disebabkan karena pengeluaran ASI tidak lancar karena
bayi tidak cukup sering menyusui atau terlalu cepat disapih.Dapat pula karena ada gangguan let-down reflex.Dapat diatasi dengan:
a. menyusu lebih sering
b. kompres hangat
c. ASI dikeluarkan dengan pompa, pemijatan dapat dilakukan tetapi
seringnya akan terasa sakit d.
analgetika 4.
Saluran tersumbat obstructed duct; caked breast. Terjadi statis pada saluran ASI secara lokal sehingga timbul benjolan lokal. Dianjurkan terus menyusui
dan lebih baik menyusui dengan payudara yang sakit terlebih dahulu, pemijatan dan dapat pula di kompres.
5. Infeksi payudara mastitis. Suatu proses infeksi pada payudara yang dapat
menimbulkan reaksi sistemik ibu misalnya demam. Payudara terlihat bengkak dan merah juga dirasakan ada nyeri. Untuk pengobatannya jangan berhenti
menyusui, jangan dipijat, istirahat, kompres dengan air hangat ataupun dingin serta banyak minum air putih dam meminum antibiotik dan analgetik.
6. Abses payudara, saat terjadi sekunder ada mastitis atau obstructed breast atau
luka pada payudara yang terinfeksi. Untuk pengobatannya berhentikan menyusui dari payudara yang ada absesnya kemudia insisi abses lalu minum
antibiotik dan analgetik serta beristirahat 7.
Bayi tidak suka menyusu Reluctant nurser, suatu keadaan dimana bayi tidak suka menyusu. Hal ini disebabkan oleh:
a. pancaran ASI yang terlau kuat sehingga mulut bayi terlalu penuh
akibatnya sebentar-sebentar bayi akan berhenti mengisap. Dapat diatasi
Universitas Sumatera Utara
dengan jalan menyusui lebih sring sehingga payudara tidah terlalu penuh yang menyebabkan pancaran ASI keras.
b. Bingung puting Nipple confusion, Pada bayi yang pemberian
ASInyasering diselang-selingi dengan botol susu akan mengalami bingung puting .
c. Pada bayi yang mengantuk kadan-kadang malas menyusu. Cara
mengatasinya adalah membuka selimut bayi agar terasa dingin dam bayi terbangun hardjoprakoso,2006.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep