Menurut Widodo 2001, bahwa bayi yang disusui 30 menit sesudah dilahirkan atau sebelumnya akan memungkinkan untuk tidak memberikan
makanan pralacteal pada bayi Susilawati, 2005.
2.2.1. Manfaat ASI Eksklusif
ASI bukan hanya sekedar sebagai makanan tetapi ASI juga sebagai cairan yang didalamnya terkandung sel-sel hidup seperti sel darah putih.
Selain itu ASI juga mengandung antibodi, hormon, faktor-faktor
pertumbuhan, enzim, serta zat yang membunuh bakteri Pringgadini, 2008.
Manfaat serta keistimewaan ASI sebagai makanan bernutrisi untuk bayi sudah tidak diragukan lagi. Seperti halnya nutrisi pada umumnya, ASI
mengandung komponen nutrisi makro dan mikro. Yang termasuk makronutrien adalah karbohidrat dan protein. Komposisi nutrisi ASI berbeda
untuk setiap ibu bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan volume dan komposisi diatas juga terlihat pada masa menyusui kolostrum, ASI transisi,
ASI matang dan ASI pada saat penyapihan. Kolostrum yang diproduksi antara hari 1-5 menyusui kaya akan zat gizi terutama protein
Hendarto,2008. ASI transisi mengandung banyak lemak dan gula susu laktosa. ASI
yang berasal dari ibu yang melahirkan kurang bulan prematur mengandung tinggi lemak dan protein, serta rendah laktosa disbanding ASI yang berasal
dari ibu yang melahirkan cukup bulan Hendarto, 2008. ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai
sebelum menjadi ASI yang matang. Kadar potein makin merendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin meninggi. Volume akan
makin meningkat Roesli,2009. ASI mantang mature merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar
hari ke-14 dan seterusnya, komposisinya relatif konstan. Pada ibu yang sehat dengan produksi ASI cukup, ASI merupakan makanan satu-satunya yang
paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit, ASI yang keluar pada 5 menit pertama dinamakan
Universitas Sumatera Utara
foremilk. Foremilk mempunyai komposisi yang berbeda dengan ASI yang keluar kemudian hindmilk. Foremilk lebih encer. Hindmilk mengandung
lemak 4-5 kali lebih banyak dibanding foremilk. Diduga hindmilk inilah yang mengenyangkan bayi Roesli,2009.
Kolostrum adalah cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti- infeksi dan berprotein tinggi. Cairan emas yang encer dan seringkali
berwarna kuning atau dapat pula jernih ini lebih menyerupai darah daripada susu, sebab mengandung sel hidup yang menyerupai sel darah putih yang
dapat membunuh kuman penyakit. Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan
mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi bagi makanan yang akan datang. Lebih banyak mengandung protein dibandingkan dengan ASI yang
matang. Mengandung zat anti-infeksi 10-17 kali. Volume kolostrum antara 150-300 ml24 jam dan sebaiknya diberikan pada bayi. Lemak ASI adalah
komponen ASI yang dapat berubah-ubah kadarnya. Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan kalori untuk bayi yang sedang tumbuh.
Perubahan kadar lemak ini terjadi secara otomatis dengan menyesuaikan diri terhadap jumlah kalori yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi dari hari ke
hari. Bahkan pada hari yang sama kadar lemak ASI pada waktu yang berbeda tidak sama Roesli, 2009.
Beberapa manfaat pemberian ASI eksklusif, yaitu manfaat untuk anak, manfaat untuk ibu, dan manfaat ASI untuk negara.
2.2.1.1. Manfaat ASI untuk Anak
Bayi yang mendapat ASI jarang menderita penyakit karena adanya zat protektif dalam ASI.ASI mengandung Lactobacillus bifidus yang
berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluran pencernaan bersifat asam sehingga menghambat
pertumbuhan mikroorganisme.
Universitas Sumatera Utara
ASI mengandung zat faktor pertumbuhan Lactobacillus bifidus. Susu sapi tidak mengandung zat factor-faktor pertumbuhan ini. Laktoferin adalah
protein yang berikatan dengan zat besi. Dengan mengikat zat besi, maka laktoferin bermanfaat menghambat pertumbuhan kuman tertentu, yaitu
Staphylococcus, E. coli dan Entamoeba hystolytica yang juga memerlukan zat besi untuk pertumbuhannya. Selain menghambat pertumbuhan bakteri
tersebut, laktoferin dapat pula menghambat pertumbuhan jamur Candida. Lisozim adalah enzim yang dapat memecah dinding bakteri bakterisidal dan
antiinflamasi, bekerja bersama peroksida dan askorbat untuk menyerang bakteri E. Coli dan sebagian keluarga Salmonella. Keaktifan lisozim ASI
beberapa ribu kali lebih tinggi dibanding susu sapi. Keunikan lisozim lainnya adalah bila faktor protektif lain menurun kadarnya sesuai tahap lanjut ASI,
maka lisozim justru meningkat pada 6 bulan pertama setelah kelahiran. Hal ini merupakan keuntungan karena setelah 6 bulan bayi mulai mendapatkan
makanan padat dan lisozim merupakan faktor protektif terhadap kemungkinan serangan bakteri patogen dan penyakit diare pada periode ini.
ASI juga mengandung komplemen C
3
dan C
4,
kedua komplemen ini, walaupun kadar dalam ASI rendah, mempunyai daya opsonik, anafilaktoksik,
dan kemotaktik, yang bekerja bila diaktifkan oleh IgA dan IgE yang juga terdapat dalam ASI. Faktor antistreptokokus, dalam ASI terdapat faktor
antistreptokokus yang melindungi bayi terhadap infeksi kuman Streptokokus. Antibodi secara elektroforetik, kromatografik, dan radio immunoassay
terbukti bahwa ASI terutama kolostrum mengandung imunoglobulin, yaitu IgA skretorik SigA, IgE, IgM, dan IgG. Dari semua imunoglobulin tersebut
yang terbanyak adalah SigA. Antibodi dalam ASI dapat bertahan dalam saluran pencernaan bayi karena tahan terhadap asam dan enzim proteolitik
saluran pencernaan dan membuat lapisan pada mukosanya sehingga mencegah bakteri patogen dan enterovirus masuk ke dalam mukosa usus
Suradi,2008. Pada tinja bayi yang mendapat ASI terdapat antibodi terhadap
bakteri E.coli dalam konsentrasi yang tinggi sehingga jumlah bakteri E.coli
Universitas Sumatera Utara
dalam tinja bayi tersebut juga rendah. Di dalam ASI selain antibodi terhadap E. coli juga pernah dibuktikan adanya antibodi terhadap Salmonella typhi,
Shigella, dan antibodi terhadap virus seperti rotavirus, polio, dan campak. Antibodi terhadap rotavirus tinggi dalam kolostrum, yang kemudian turun
pada minggu pertama dan bertahan sampai umur 2 tahun. Dalam IgA juga didapatkan antigen terhadap Helicobacter jejuni
penyebab diare. Kadarnya dalam kolostrum tinggi dan menurun pada usia 1 bulan dan kemudian menetap selama menyusui. ASI juga berfungsi sebagai
Imunitas seluler karena ASI mengandung sel-sel yang sebagian besar 90 berupa makrofag yang berfungsi membunuh dan memfagositosis
mikroorganisme, membentuk C
3
dan C
4
, lisozim, dan laktoferin. Konsentrasi faktor antiinfeksi tinggi dalam kolostrum. Kadar SigA, laktoferin, lisozim,
dan sel seperti makrofag, neutrofil, dan limfosit lebih tinggi pada ASI prematur dibanding ASI matur. Perbedaan status gizi pada ibu tidak
mempengaruhi konsentrasi faktor antiinfeksi dalam ASI R.Suradi,2008. Selain itu ASI juga mengandung taurin, asam amino yang berfungsi sebagai
neurotransmitter dan berperan penting dalam maturasi otak bayi. ASI memiliki komponen gizi lain yang sangat bermanfaat, protein
dalam ASI adalah protein “whey”, protein ini sangat mudah dicerna bayi, ASI tidak mengandung betalaktoglobulin dan bovine serum albumin yang
sering menimbulkan alergi. Kadar methionin dalam ASI lebih rendah dibandingkan susu sapi sedangkan kadar sistinnya lebih tinggi hal ini
mempunyai keuntungan tersendiri karena enzim sistasionase yaitu enzim yang akan mengubah methionin menjadi sistin pada bayi sangat rendah
bahkan tidak ada. Sistin merupakan asam amino yang sangat penting bagi pertumbuhan otak. Karbohidrat dalam ASI yang utama adalah laktosa. Kadar
laktosa yang tinggi sangat menguntungkan karena laktose ini akan diubah menjadi asam laktat yang dapat menyebabkan keadaaan asam pada usus
bayi. Keadaan ini mempunyai keuntungan karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang patologis, memudahkan terjadinya pengendapan
Universitas Sumatera Utara
dari ca-caseinat dan memacu pertumbuhan mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis vitamin Soetjiningsih,1997.
Lemak ASI terdiri dari trigliserida 98-99 yang dengan enzim lipase akan terurai menjadi trigliserol dan asam lemak. Enzim lipase tidak
hanya terdapat pada sistem pencernaan bayi, tetapi juga dalam ASI. Lemak ASI lebih mudah dicerna karena sudah dalam bentuk emulsi. Salah satu
keunggulan lemak ASI adalah kandungan asam lemak esensial, docosahexaenoic acid DHA dan arachnoid acid AA yang berperan
penting dalam pertumbuhan otak sejak trimester I kehamilan sampai 1 tahun usia anak. Yang merupakan asam lemak esensial sebenarnya adalah
kelompok omega-3 yang dapat diubah menjadi DHA dan omega-6 yang dapat diubah menjadi AA Sulistyawati, 2009.
ASI tidak menimbulkan alergi, pada bayi baru lahir sistem IgE belum sempurna. Pemberian susu formula akan merangsang aktivasi sistem
ini dan dapat menimbulkan alergi. Sedangkan pada pemberian ASI efek ini tidak muncul. Pemberian protein asing sebaiknya ditunda sampai usia 6 bulan
untuk mengurangi kemungkinan alergi ini. ASI juga mempunyai efek psikologis yang menguntungkan. Waktu
menyusu kulit bayi akan menempel pada kulit ibu. Kontak kulit yang dini ini akan sangat besar pengaruhnya pada perkembangan bayi kelak. Walaupun
seorang ibu dapat memberikan kasih sayang dengan memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek psikologis yang
besar. Dengan foto inframerah payudara ibu menyusui lebih hangat dibanding payudara ibu yang tidak menyusui. Interaksi yang timbul waktu
menyusui antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman ini penting untuk membangun dasar kepecayaan bayi basic
sense of trust yaitu dengan mulai mempercayai orang lain, dalam hal ini ibu, maka selanjutnya akan timbul rasa percaya pada diri sendiri Suradi, 2008.
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan
mengurangi kemungkinan obesitas. Ibu-ibu yang diberi penyuluhan tentang
Universitas Sumatera Utara
ASI dan laktasi, turunnya berat badan bayi pada minggu pertama kelahiran tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan. Alasannya adalah
bahwa kelompok ibu-ibu tersebut segera memberikan ASInya setelah melahirkan. Frekuensi menyusui yang sering tidak dibatasi juga dibuktikan
bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga penurunan berat badan bayi hanya sedikit.
ASI juga mengurangi insidensi karies dentis. Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi dibanding yang
mendapat ASI, karena kebiasaan menyusui dengan botol dan dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa susu
formula. Sisa tersebut akan berubah menjadi asam yang merusak gigi. Selain itu kadar Selenium yang tinggi dalam ASI akan mencegah karies dentis.
Telah dibuktikan bahwa salah satu penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan
dot. Mengurangi resiko terjadinya penyakit kronik seperti kencing manis
yang bergantung pada insulin dan keganasan.Selain itu bayi yang diberi ASI lebih jarang menderita diabetes mellitus Insulin-dependent diabetes mellitus-
IDDM atau kencing manis di usia muda. Dari penelitian diketahui ASI juga dapat mencegah timbulnya kanker darah pada masa kanak-kanak seperti
limfoma dan leukemia. ASI juga dapat meningkatkan Intelligence Quotien IQ anak,
penelitian pada tahun 1999 suatu analisis dari 11 penelitian menunjukkan bahwa bayi yang menyusu mempunyai IQ 3,2 poin lebih tinggi dibandinkan
bayi yang mendapatkan susu formula.perbedaan ini sudah terlihat mulai umur 6-23 bulan dan menetap sampai umur 10-15bulan. Lama pemberian ASI
sangat berperan.Bila ASI hanya diberikan selama 4-7 minggu tidak ada perbedaan kecerdasan.Bila ASI diberikan selama 28 minggu atau lebih
perbedaan adalah 2,91 poin. Penelitian di Australia menunjukkan bahwa IQ akan meningkat bila ASI diberikan lebih dari 6 bulan Pusponegoro, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1.2. Manfaat ASI untuk Ibu
Selain memberi keuntungan pada bayi, menyusui jelas memberikan
keuntungan pada ibu. Berikut ini merupakan beberapa manfaat ASI bagi ibu:
a Mengurangi perdarahan setelah melahirkan Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan maka kemungkinan
terjadinya perdarahan setelah melahirkan post partum akan berkurang. Hal ini diebabkan karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar
oksitosin yang berguna juga untuk konstriksipenyempitan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini akan
menurunkan angka kematian ibu yang melahirkan. b Mengurangi terjadinya anemia
Mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan darah atau anemia karena kekurangan zat besi. Menyusui mengurangi perdarahan.
c Menjarangkan kehamilan Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah dan cukup
berhasil. Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid, 98 tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96 tidak akan
hamil sampai bayi berusia 12 bulan. d Mengecilkan rahim
Kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat akan sangat membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil. Proses pengecilan ini akan lebih
cepat dibanding pada ibu yang tidak menyusui. e Lebih cepat langsing kembali
Oleh karena menyusui memerlukan energi maka tubuh akan mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan
demikian berat badan ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil.
f Mengurangi kemungkinan menderita kanker Pada ibu yang memberikan ASI eksklusif, umumnya kemungkinan
menderita kanker payudara dan indung telur berkurang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menyusui akan mengurangi kemungkinan
Universitas Sumatera Utara
terjadinya kanker payudara. Pada umumnya bila semua wanita dapat melanjutkan menyusui sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih, diduga
angka kejadian kanker payudara akan berkurang sampai sekitar 25. Beberapa penelitian menemukan juga bahwa menyusui akan melindungi
ibu dari penyakit kanker indung telur. Salah satu dari penelitian ini menunjukkan bahwa risiko terkena kanker indung telur pada ibu yang
menyusui berkurang sampai 20-25. g Lebih ekonomismurah
Dengan memberi ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu formula, perlengkapan menyusui dan persiapan pembuatan minum susu
formula. Selain itu, pemberian ASI juga menghemat pengeluaran untuk berobat bayi, misalnya biaya jasa dokter, biaya pembelian obat-obatan,
bahkan mungkin biaya perawatan di rumah sakit. h Tidak merepotkan dan hemat waktu
ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau memasak air, juga tanpa harus mencuci botol dan tanpa menunggu agar
susu tidak terlalu panas. Pemberian susu botol akan lebih merepotkan terutama pada malam hari. Apalagi kalau persediaan susu habis pada
malam hari maka kita harus repot mencarinya. i Portabel dan praktis
Mudah dibawa kemana-mana portable sehingga saat bepergian tidak perlu membawa berbagai alat untuk minum susu formula dan tidak perlu
membawa alat listrik untuk memasak atau menghangatkan susu. Air susu ibu dapat diberikan dimana saja dan kapan saja dalam keadaan siap
dimakanminum, serta dalam suhu yang selalu tepat. j Memberi kepuasan bagi ibu
Ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif akan merasakan kepuasan, kebanggaan, dan kebahagiaan yang mendalam
Universitas Sumatera Utara
2.2.1.3. Manfaat ASI untuk Negara
Pemberian ASI eksklusif akan menghemat pengeluaran negara
karena hal-hal berikut:
a. Penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan
menyusui serta biaya menyiapkan susu b.
Penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntah mencret dan sakit saluran napas
c. Penghematan obat-obatan, tenaga dan sarana kesehatan
d. Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk
membangun negara e.
Langkah awal untuk mengurang bahkan menghindari kemungkinan terjadinya generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia Roesli, 2009.
2.2.2. Tujuh Langkah Keberhasilan ASI Eksklusif