7.
Gunakan air yang mengalir untuk membersihkan diri selesai berkemih.
8.
Buang air seni sesudah hubungan kelamin, hal ini membantu menghindari saluran urin dari bakteri Schoenstadt, 2008.
2.2. Pengetahuan
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna, dalam memahami alam dan sekitarnya terjadi proses yang bertingkat dari pengetahuan
sebagai hasil tahu manusia, ilmu, dan filsafat. Pengetahuan knowledge adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa
air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya. Apabila pengetahuan itu mempunyai sasaran tertentu, mempunyai metode
atau pendekatan untuk mengkaji objek tersebut sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis dan diakui secara universal maka terbentuklah
disiplin ilmu. Dengan perkataan lain, pengetahuan itu dapat berkembang menjadi ilmu apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Mempunyai objek kajian
b. Mempunyai metode pendekatan
c. Bersifat universal mendapat pendekatan secara umum
Perjalanan manusia menuju pengetahuan yang sempurna merupakan suatu usaha manusia yang terus-menerus, tidak mengenal lelah, dan pantang mundur
selama berabad-abad. Ini disebabkan oleh dua dorongan manusia yang kuat. Pertama ialah usaha manusia untuk memperbaiki hidupnya dengan menaklukkan
fenomena alam. Dorongan kedua ialah hasrat manusia untuk mengerti dan menerangkan segala sesuatu di sekelilingnya. Dengan mengumpulkan
pengetahuan dan pengalaman selama perjalanan sejarah, manusia menemukan jalan untuk pendekatan kebenaran.
2.2.1. Tingkat Pengetahuan di Dalam Domain Kognitif
Dalam konferensi UNESCO di Melbourene, Australia, tahun 1998, para ahli pendidikan mengemukakan bahwa bidang yang pertama kali dilakukan dari
empat bidang belajar yang penting adalah belajar untuk mengetahui learning to
Universitas Sumatera Utara
know. Untuk belajar, pertama-tama manusia membutuhkan persepsi yang terjadi melalui pancaindera. Persepsi merupakan keseluruhan proses mulai dari stimulus
rangsangan yang diterima pancaindera, kemudian stimulus diantar ke otak yang selanjutnya dikode dan diartikan hingga mengakibatkan pengalaman yang
disadari. Setelah manusia mengetahui dunia melalui persepsi, kemudian mereka akan bertindak Maramis, 2006
Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:
a. Tahu know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali recall terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain, menyebutkan, menguraikan,
mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya. b.
Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
c. Aplikasi Application
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat
diartikan penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus
statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah problem solving cycle di dalam
pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
Universitas Sumatera Utara
d. Analisis Analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam suatu struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dpat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja yaitu dapat menggambarkan
membuat bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. e.
Sintesis Synthesis Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis itu merupakan suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi-formulasi yang ada. f.
Evaluasi Evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penelitian-penelitian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-
kriteria yang telah ada Notoatmodjo, 2007.
2.3. Sikap