PENGUATAN UMPAN BALIK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PUKULAN LOB TINGGI DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS DI SEKOLAH MT’S AL-JAMIYATUL WASHLIYAH TEMBUNG TAHUN 2013/2014.

(1)

PENGUATAN UMPAN BALIK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PUKULAN LOB TINGGI

DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS DI SEKOLAH MTs AL-JAMIYATUL WASHLIYAH TEMBUNG

TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: TRIS MEIWALDY

NIM: 608310226

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

TRIS MEIWALDY NIM. 608310226, “Penguatan Umpan Balik Menggunakan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pukulan Lob Tinggi Dalam Permainan Bulutangkis Di Sekolah MT’s Al -Jamiyatul Washliyah Tembung Tahun 2013/2014”. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan.

(Pembimbing: SURYADI DAMANIK)

Skripsi Medan: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2014

Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar Pukulan Lob Tinggi pada siswa kelas VIII MTs Al-Jamiyatul Washliyah Tembung terhadap pelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar Pukulan Lob Tinggi bulutangkis terhadap pelajaran pendidikan jasmani di sekolah tahun 2014.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Al-Jamiyatul Washliyah Tembung Tahun Ajaran 2013/2014, sebanyak 25 siswa. Adapun teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan Purposive sampling, dalam pengambilan dengan memperhatikan syarat tertentu maka Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa. Variabel dalam penelitian ini yaitu Penguatan Umpan Balik Menggunakan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pukulan Lob Tingi Dalam Permainan Bulutangkis Pada siswa kelas VIII MTs Al-Jamiyatul Washliyah dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan tes hasil belajar I dan tes hasil belajar II yang berbentuk aplikasi teknik dasar pukulan lob pada bulutangkis.

Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis maka diperoleh hasil penelitian bahwa hasil belajar servis tinggi pada permainan bulutangkis melalui penggunaan media audio visual pada siswa kelas VIII MTs Al-Jamiyatul Washliyah : 1) Pada siklus I, dari 25 siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata hanya 16 orang siswa (60,45%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya 9 orang siswa (39,55%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata yang diperoleh hanya mencapai 2,90. 2) Pada siklus II, ternyata 20 orang siswa (80,47%) sudah memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 5 orang siswa (19,53%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata yang diperoleh hanya mencapai 3,22.

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pukulan lob pada permainan bulutangkis melalui penggunaan media Audio Visual pada siswa kelas VIII MTs Al-Jamiyatul Washliyah terhadap pelajaran pendidikan jasmani dapat meningkatkan hasil belajar pukulan lob pada permainan bulutangkis, maka disarankan agar guru pendidikan jasmani lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan pelajaran dan pihak sekolah.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah Subhanawatta’ala, yang telah memberikan rahmat, taufiq serta hidayahNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penguatan Umpan Balik Menggunakan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pukulan Lob Tinggi Dalam Permainan Bulutangkis Di Sekolah MT’s Al-Jamiyatul Washliyah Tembung Tahun 2013/2014 ”.

Bantuan serta bimbingan dari berbagai pihaklah yang membuat skripsi ini dapat peneliti selesaikan. Oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor UNIMED yang telah menerima penulis sebagai mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang Program S-1.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Bapak Drs. Suharjo M.Pd, Bapak Drs. Mesnan, M.Kes dan Bapak Drs. Budi Valianto M.Pd, sebagai Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 3. Ketua Prodi Pendidikan Jasmani dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 4. Dosen Pembimbing Skripsi Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes yang telah

dengan sabar memberikan bimbingan, saran, serta motivasi kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.


(6)

iii

5. Kepala MTs Al-Jamiyatul Washliyah Tembung Bapak Muhammad Zubir Nasution, S.Ag yang telah mengijinkan kepada peneliti sehingga kegiatan penelitian ini dapat dilaksanakan.

6. Guru Pendidikan Jasmani MTs Al-Jamiyatul Washliyah Bapak Mhd. Arif Al Habib yang telah membantu selama pelaksanaan kegiatan penelitian.

7. Bapak dan Ibu Dosen PJKR Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan.

8. Seluruh siswa-siswi MTs Al-Jamiyatul Washliyah yang telah membantu peneliti dengan sepenuh hati.

8. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan doa restu sehingga skripsi ini dapat terwujud.

9. Rekan-rekan di Auditorium dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga bantuan yang diberikan kepada peneliti mendapatkan balasan dari Allah Subhanawatta’ala. Tiada gading yang tak retak, meskipun peneliti telah berusaha seoptimal mungkin dengan segala pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, namun peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi peneliti selalu berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2015 Peneliti

TRIS MEIWALDY NIM. 608310226


(7)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ...viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Batasan Masalah ... 7

1.4. Rumusan Masalah ... 8

1.5. Tujuan Penelitian ... 8

1.6. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 10

A. Kajian Teoritis ... 10

2.1. Hakikat Hasil Belajar ... 10

2.2. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 12

2.3. Pukulan Lob Tinggi Bulu Tangkis ... 16

2.4. Hakikat Media Audio Visual ... 20

2.1.4.2. Karakteristik dan Jenis – Jenis Audio Visual ... 21

2.1.4.3. Penggunaan Audio Visual Dalam Pembelajaran ... 26

2.1.4.4. Kelebihan dan Kelemahan Audio Visual ... 27

B. Kerangka Berfikir ... 28


(8)

v

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

3.2. Metode Penelitian ... 32

3.3. Desain Penelitian ... 33

3.4. Instrumen Penelitian ... 38

3.5. Teknik Analisa Data ... 40

3.6. Jadwal Penelitian ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Deskripsi Data Penelitian ... 44

B. Hasil Penelitian ... 45

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64


(9)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal 2.1 Lapangan Bulu Tangkis ... 18 2.2 Fase Persiapan, Pelaksanaan, Follow Through ... 19 3.1 Skema Siklus Dalam Penelitian Tindakan Kelas ... 33


(10)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 66

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 73

3. Lembar Observasi ... 81

4. Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar ... 82

5. Data Pre Test Belajar Pukulan Lob Tinggi Bulu Tangkis ... 84

6. Data Siklus I Belajar Pukulan Lob Tinggi Bulu Tangkis ... 88

7. Data Siklus II Belajar Pukulan Lob Tinggi Bulu Tangkis ... 94

8. Susunan Kepanitian Pengambilan Data ... 102


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan berfungsi membantu secara sadar perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, dalam pengembangan dirinya yaitu pengembangan pribadi, pengembangan warga negara, pengembangan kebudayaan, pengembangan bangsa.

Sekolah sebagai wadah pendidikan formal mempunyai tugas untuk menyelenggarakan pembinaan mental-spritual, intelektual dan khusunya pembinaan kualitas fisik melalui mata pelajaran pendidikan jasmani. Dalam hal ini, cara pemberian latihan maupun pelaksanaan proses belajar mengajar perlu diperhatikan sehingga siswa, guru dan pelatih tidak membuang waktu dan tenaga. Sedangkan hasil terbaik yang diharapkan tetap tidak tercapai. Kegagalan dari usaha pencapaian tujuan yang telah diprogramkan mungkin disebabkan kurangnya pengetahuan dalam hal pemberian latihan atau ketidak mampuan untuk memilih metode yang akan digunakan sehingga siswa tidak dapat mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan.

Dalam praktek dilapangan seringkali terlihat pembelajaran penjas yang kurang efektif dan efisien. Dalam pengajaran materi, kebanyakan tidak menggunakan media atau alat bantu. Padahal jika dikaji lebih mendalam, dengan menggunakan alat bantu informasi atau pesan yang akan disampaikan akan lebih


(12)

2

mudah ditangkap dan dicerna oleh siswa sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan efisien. Hal ini terjadi karena tidak tersedianya alat bantu tersebut dan kurangnya kreativitas dalam mengajar. Kurangnya media pembelajaran atau alat bantu di sekolah menjadi salah satu faktor penyebab pembelajaran menjadi kurang kreatif sehingga hanya talk dan chalk.

Secara umum kegiatan pembelajaran penjas hanya melibatkan aktivitas fisik, demikian halnya dalam belajar bulu tangkis. Salah satu faktor keberhasilan guru dalam menyampaikan materi yang diajarkan dipengaruhi oleh metode, media,alat bantu atau gaya mengajar. Metode mengajar diartikan sebagai cara yang dipilih guru untuk berinteraksi dengan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang diajarkan dapat dikuasai dengan baik. Selain metode mengajar, media, dan alat bantu juga bisa mempengaruhi hasil pembelajaran sebab media juga memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar dimana media merupakan alat bantu untuk mempermudah dan memperlancar proses komunikasi antara pendidik dan anak didik.

Kondisi pembelajaran yang membosankan membuat siswa jenuh dalam melakukan kegiatan belajar permainan bulutangkis. Guru hanya berpatokan pada satu metode untuk melakukan pembelajaran pukulan lob tinggi. Ini sangat berpengaruh dalam pembelajaran siswa sehingga peningkatan belajar pukulan lob siswa tidak mengalami peningkatan. Kondisi sarana dan prasarana disekolah MTs Al-Jamiatul Washliyah Tembung sangat memadai. Hal ini juga sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar pada permainan bulutangkis karena


(13)

3

dengan adanya sarana dan prasarana dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik dan efektif.

Adapun faktor-faktor yang membuat siswa kurang mengerti dalam melakukan gerakan pukulan lob adalah kurangnya pengetahuan siswa tentang pukulan lob ini, siswa tidak mendengarkan yang disampaikan oleh guru sehingga siswa tidak mengerti tentang pukulan lob, siswa malas melakukan gerakan pukulan lob, serta kurangnya keinginan siswa dalam melakukan pkulan ini. Berdasarkan kecenderungan prilaku siswa terhadap pembelajaran pukulan lob pada permainan bulutangkis, faktor-faktor tersebut tidak boleh diabaikan karena akan berdampak pada hasil belajar siswa.

Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi materi pelajaran dapat diserap lebih mendalam. Siswa mungkin sudah memahami suatu permasalahan melalui penjelasan guru, pemahaman itu akan lebih baik jika diperkaya dengan kegiatan yang bervariasi seperti melihat, menyentuh, merasakan atau mengalami melalui media yang diberikan.

Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan di Mts Al-Jamiatul Washliyah Tembung serta informasi yang diperoleh dari guru Penjas, bahwasannya nilai siswa pada mata pelajaran Penjas rendah dan tidak mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu 70. Dari total 30 orang siswa, hanya 9 siswa yang dinyatakan tuntas sedangkan 21 siswa lainnya dinyatakan tidak tuntas. Dalam proses belajar mengajarnya, selama ini guru penjas hanya menggunakan metode demonstrasi yaitu setelah memberikan penjelasan kepada siswanya, guru langsung mempraktekkan apa yang telah dijelaskan sebelumnya.


(14)

4

Namun, dampak dari apa yang diterapkan tidak semua siswa akan mudah memahami dan mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Siswa juga merasa kurang tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang terlihat dari aktivitas siswa dimana tidak semua siswa memperhatikan penjelasan dari guru sepenuhnya.

MTs Al-Jamiatul Washliyah Tembung merupakan salah satu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Tembung . Sekolah tersebut terletak di kecamatan Percut Sei Tuan. Fasilitas olahraga Mts Al-Jamiatul Washliyah Tembung terbilang cukup terpenuhi. Sekolah ini memiliki berberapa lapangan olahraga seperti lapangan bola Basket, Voli, Futsal, dan Badminton serta beberapa fasilitas olahraga lainnya yang bisa dipakai untuk pembelajaran penjas disekolah tersebut.

Selain itu, guru juga berpatokan pada buku paket dari sekolah. Dimana siswa diajak berimajinasi terlebih dahulu untuk memperoleh informasi mengenai materi bulu tangkis dengan melihat gambar yang ada dalam buku paket tersebut dan itu kurang efekstif dan efisien. Sehingga dengan menggunakan teknik mengajar seperti itu, membuat siswa mudah bosan dan kurang bersemangat dalam pelajaran bulu tangkis.

Pada materi pukulan lob tinggi pada bulu tangkis, yang paling sulit dipahami oleh siswa untuk mempraktekkannya dengan tepat adalah memegang raket yang tidak tepat dan mengenggamnya, seharusnya jari-jari rapat dan sejajar, posisi “V” tangan yg tidak berada pada bagian grip raket yang lebar. Siswa terlihat sulit untuk memegang grip bagian raket pada saat mempraktekkannya karena masih banyak siswa yang memegang grip raket sembarangan. Sikap dan


(15)

5

posisi yang kurang tepat juga dapat mempengaruhi terhadap praktek yang dilakukan. Dan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa pelajaran bulutangkis sangatlah perlu diberikan kepada siswa.

Dengan menguasai keterampilan pukulan lob, maka siswa dapat memperoleh informasi dari bahan yang diajarkan. Namun dalam pencapaian harapan tersebut, banyak hambatan atau kendala dalam pelajaran penjaskes di sekolah pada umumnya. Seperti kenyataan yang dihadapi bahwasanya kemampuan siswa dalam bulutangkis, khususnya mengungkapkan kembali praktek pukulan lob sangat kurang.

Berdasarkan hasil penjelasan di atas maka peneliti menggunakan media yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menerapkannya. Salah satunya adalah melalui umpan balik dengan media audio visual. Umpan balik merupakan kelanjutan dari suatu rencana kerja yang peranannya sangat dibutuhkan karena umpan balik merupakan latihan. Sedangkan audio visual merupakan pembelajaran yang bersifat memakai alat bantu atau media untuk mempermudah suatu proses kegiatan belajar mengajar. Audio visual juga merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan cara memvisualisasikan sekaligus memperdengarkan isi pesan atau informasi kepada penerima dengan melalui media yang menunjangnya. Media yang menunjangn yaitu adalah media elektronik seperti televisi, VCD player, DVD player, computer dan lain-lainnya yang bisa digunakan untuk memvisualisasikan sekaligus memperdengarkan isi pesan dan informasi tersebut. Audio visual juga membantu dalam dunia pendidikan. Kualitas proses belajar–mengajar yang hanya dengan


(16)

6

cara memperdengarkan ceramah dari guru saja, jauh berbeda dari proses belajar-mengajar dengan memperdengarkan serta memperlihatkan obyek study yang dipelajarinya tersebut. Menurut Francis M. Dwyer dalam bukunya “Strategies for Improving Visual Learning“, bahwa manusia belajar melalui panca indra (taste), sentuhan (touch), penciuman (smell), pendengaran (hearing), dan penglihatan.

Dapat kita simpulkan bahwa proses belajar-mengajar dengan bantuan audio visual jauh lebih efektif dibandingkan dengan proses belajar – mengajar yang hanya melalui ceramah biasa. Audio visual sangat berperan penting dalam komunikasi media massa. Hal ini dibuktikan peranan dari televisi sebagai sarana mengkomunikasikan pesan dan informasi dalam media massa. Pesan dan informasi yang disiarkan melalu itelevisi ditujukan kepada khalayak banyak yang tersebar di berbagai tempat.

Berdasarkan landasan penelitian inilah maka peneliti ingin mengetahui lebih jauh tentang penggunaan audiovisual, sehingga pada waktu pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga siswa lebih giat lagi untuk belajar dengan adanya media tersebut. Dalam peragaan media audio visual sebagai bahan umpan balik siswa dapat mendengar dan menyaksikan atau melihat teknikdan bentuk cara melakukan pukulan lob tinggi bulu tangkis yang sebenarnya. Sehingga dengan digunakan media audio visual ini, membantu daya nalar penalaran siswa karna siswa pasti lebih tertarik dengan metode tampilan audio visual di bandingkan dengan peragaan yang di contohkan sehingga peserta didik lebih memahami dan lebih aktif. Media Audio Visual dalam pembelajaran teori bulutangkis dapat memotivasi siswa untuk belajar. Sehingga pada akhirnya penguasaan teknik dan


(17)

7

peraturan bermain bulutangkis akan meningkat. Diharapkan pula, penguasaan teknik dan teori ini dapat meningkatkan kesadaran akan peraturan yang harus dipatuhi manakala melakukan praktek sebagai pemain di lapangan.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah :

1. Kurangnya minat siswa pada pembelajaran pendidikan jasmani. 2. Terbatasnya sarana pada pembelajaran pukulan lob tinggi.

3. Masih banyak siswa yang belum memahami cara mempraktekkan pukulan lob tinggi.

4. Kesulitan guru dalam melakukan umpan balik kepada setiap siswa.

5. Rendahnya nilai belajar siswa terutama dalam pembelajaran pukuan lob tinggi bulu tangkis di sekolahMts Al-Jamiatul Washliyah Tembung tahun ajaran 2013/2014.

1.3.Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu peningkatan hasil belajar siswa melalui umpan balik dengan proses menggunakan audio visual pada materi pukulan lob tinggi bulu tangkis di Mts Al-Jamitul Washliyah Tembung Tahun 2013/ 2014.


(18)

8

1.4. RumusanMasalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas pada latar belakang masalah maka yang menjadi rumusan masalah adalah “apakah melalui umpan balik proses dengan menggunakan audiovisual ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pukulan lob tinggi bulu tangkis kelas VIII Mts Al-Jamiatul Washliyah Tembung Tahun Ajaran 2013/2014.

1.5. TujuanPenelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan melalui umpan balik proses menggunakan audio visual materi pukulan lob tinggi bulu tangkis kelas VIII Mts Al-Jamiatul Washliyah Tembung TahunAjaran 2013/2014.

1.6. ManfaatPenelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

1. Bagisiswa: mendorong siswa agar termotivasi dan bersemangat dalam meningkatkan hasil belajar pada pelajaran penjas dengan pukulan lob tinggi pada bulu tangkis.

2. Bagiguru: bahan masukan bagi guru bidang studi penjas dalam meningkatkan hasil belajar dan semangat siswa dengan melalui umpan balik proses menggunakan audio visual.

3. BagiPeneliti: sebagai bahan masukan untuk menjadi calon pendidik dalam upaya meningkatkan hasil belaja rsiswa dalam pembelajaran penjas yang ada


(19)

9

di SMP dan sebagai bahan rujukan untuk peneliti lanjutan, dalam merancang pembelajaran.

4. Bagi sekolah: sebagai bahan masukan untuk selalu menyarankan kepada pengajar untuk menggunakan media audiovisual dalam proses belajar mengajar di kelas khususnya pada mata pelajaran penjas materi pukulan lob tinggi bulu tangkis.


(20)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, pada tes siklus I terjadi peningkatan yang mencapai 62,50% (Tidak Tuntas) dan pada siklus II mencapai nilai ketuntasan klasikal yaitu dengan persentase 83,33% (Tuntas). Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan penerapan melalui media sasaran dalam proses pembelajaran pukulan lob pada bulutangkis dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Tunas Karya Tahun Ajaran 2012/2013.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani MT’s Al-Jamiyatul Washliyah Tembung untuk mempertimbangkan penerapan melalui media sasaran dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa.

2. Penerapan melalui media sasaran merupakan metode pembelajaran yang dapat dipergunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa agar lebih menarik.

3. Agar guru memberi perhatian khusus dalam proses pembelajaran kepada siswa-siswi yang belum tuntas.


(21)

63

4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan penerapan melalui media sasaran kiranya dapat mencoba dengan materi pelajaran lainnya.


(22)

64

DAFTAR PUSTAKA

Alhusin, Syahril. 2007. Gemar Bermain Bulutangkis. Surakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Azhar, Arsyad. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Ginting Brando Atmaja 2011. Penetapan Target Lompatan Pada Siswa

Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2010/2011.

http://dwikiprasetya.blogspot.com/2011/09/cara-memegang-raket-bulutangkis.html http://badmintoner.wordpress.com/ http://badmintonmalaysianbrunel.blogspot.com/2010/08/teknik-servis.html http://blogsfiw.blogspot.com/2012/09/Ukuran-Lapangan-Bulu-Tangkis-Ukuran-Shuttlecock-Ukuran-Net-Bulu-Tangkis.html http://blogspot.com/2011/10/peralatan-dan-lapangan-bulutangkis.html http://www.badminton-information.com/badminton_serve.html http://www.dewabenny.com/2012/06/bermain-bulu-tangkis-lagi.html

Husnul, Ade. 2008. Bermain Bulutangkis yuk. Bogor. Penerbit : Aurara Angkasa Perdana.

Kristiyanto, Agus. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatihan Olahraga. Surakarta

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Ciputat : Gunung Persada.

Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Medan : Diktat Universitas Negeri Medan.

Sadiman, Arief S. (dkk). 2009. Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raya Grafindo Permai.


(23)

65

Subardjah, H. 2000. Bulutangkis. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III Tahun 2000.

Sugiarto, Icuk. 2002. Total Badminton, Manahan Solo. Penerbit : CV. Setyaki Eka Anugrah.

Supandi. 1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Depdikbud. Dirjen. Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Tohar, 1992. Olahraga Pilihan Bulutangkis, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan 1992.


(1)

1.4. RumusanMasalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas pada latar belakang masalah maka yang menjadi rumusan masalah adalah “apakah melalui umpan balik proses dengan menggunakan audiovisual ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pukulan lob tinggi bulu tangkis kelas VIII Mts Al-Jamiatul Washliyah Tembung Tahun Ajaran 2013/2014.

1.5. TujuanPenelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan melalui umpan balik proses menggunakan audio visual materi pukulan lob tinggi bulu tangkis kelas VIII Mts Al-Jamiatul Washliyah Tembung TahunAjaran 2013/2014.

1.6. ManfaatPenelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

1. Bagisiswa: mendorong siswa agar termotivasi dan bersemangat dalam meningkatkan hasil belajar pada pelajaran penjas dengan pukulan lob tinggi pada bulu tangkis.

2. Bagiguru: bahan masukan bagi guru bidang studi penjas dalam meningkatkan hasil belajar dan semangat siswa dengan melalui umpan balik proses menggunakan audio visual.

3. BagiPeneliti: sebagai bahan masukan untuk menjadi calon pendidik dalam upaya meningkatkan hasil belaja rsiswa dalam pembelajaran penjas yang ada


(2)

di SMP dan sebagai bahan rujukan untuk peneliti lanjutan, dalam merancang pembelajaran.

4. Bagi sekolah: sebagai bahan masukan untuk selalu menyarankan kepada pengajar untuk menggunakan media audiovisual dalam proses belajar mengajar di kelas khususnya pada mata pelajaran penjas materi pukulan lob tinggi bulu tangkis.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, pada tes siklus I terjadi peningkatan yang mencapai 62,50% (Tidak Tuntas) dan pada siklus II mencapai nilai ketuntasan klasikal yaitu dengan persentase 83,33% (Tuntas). Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan penerapan melalui media sasaran dalam proses pembelajaran pukulan lob pada bulutangkis dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Tunas Karya Tahun Ajaran 2012/2013.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani MT’s Al-Jamiyatul Washliyah Tembung untuk mempertimbangkan penerapan melalui media sasaran dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa.

2. Penerapan melalui media sasaran merupakan metode pembelajaran yang dapat dipergunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa agar lebih menarik.

3. Agar guru memberi perhatian khusus dalam proses pembelajaran kepada siswa-siswi yang belum tuntas.


(4)

4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan penerapan melalui media sasaran kiranya dapat mencoba dengan materi pelajaran lainnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alhusin, Syahril. 2007. Gemar Bermain Bulutangkis. Surakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Azhar, Arsyad. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Ginting Brando Atmaja 2011. Penetapan Target Lompatan Pada Siswa

Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2010/2011.

http://dwikiprasetya.blogspot.com/2011/09/cara-memegang-raket-bulutangkis.html http://badmintoner.wordpress.com/ http://badmintonmalaysianbrunel.blogspot.com/2010/08/teknik-servis.html http://blogsfiw.blogspot.com/2012/09/Ukuran-Lapangan-Bulu-Tangkis-Ukuran-Shuttlecock-Ukuran-Net-Bulu-Tangkis.html http://blogspot.com/2011/10/peralatan-dan-lapangan-bulutangkis.html http://www.badminton-information.com/badminton_serve.html http://www.dewabenny.com/2012/06/bermain-bulu-tangkis-lagi.html

Husnul, Ade. 2008. Bermain Bulutangkis yuk. Bogor. Penerbit : Aurara Angkasa Perdana.

Kristiyanto, Agus. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatihan Olahraga. Surakarta

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Ciputat : Gunung Persada.

Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Medan : Diktat Universitas Negeri Medan.

Sadiman, Arief S. (dkk). 2009. Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raya Grafindo Permai.


(6)

Subardjah, H. 2000. Bulutangkis. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III Tahun 2000.

Sugiarto, Icuk. 2002. Total Badminton, Manahan Solo. Penerbit : CV. Setyaki Eka Anugrah.

Supandi. 1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Depdikbud. Dirjen. Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Tohar, 1992. Olahraga Pilihan Bulutangkis, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan 1992.