Sumber Identifikasi Data pada Proses Identifikasi

Identifikasi korban yang sudah meninggal paling banyak terjadi karena kematian yang tiba-tiba dan tidak terduga, seperti: kebakaran, bom, kecelakaan lalu- lintas, kecelakaan pesawat udara, dan lain-lain. Dan semua itu memerlukan konsep medikolegal yang tepat Idries, 2008. Selain bantuan Ilmu Kedokteran Forensik tersebut tertuang dalam bentuk Visum et Repertum, maka bantuan dokter dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya sangat diperlukan didalam upaya mencari kejelasan dan kebenaran materil yang selengkap-lengkapnya tentang suatu perbuatantindak pidana yang telah terjadi. Dengan demikian, dalam melakukan pemeriksaan ditempat kejadian perkara, interogasi, dan rekonstruksi, bantuan dokter dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya sangat diperlukan Idries, 2008. Baik secara tersendiri yaitu pemahaman serta penguasaan prinsip-prinsip dasar Ilmu Kedokteran Forensik oleh penyidik, maupun secara keseluruhan dalam arti bantuan dokter dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya merupakan sumbangan yang besar artinya dalam penyidikan demi terwujudnya tujuan itu sendiri, yaitu membuat terang dan jelas suatu perkara Tjiptomartono, 2008. Fungsi penyidikan merupakan fungsi teknis kepolisian yang mempunyai tujuan membuat suatu perkara menjadi lebih jelas, yaitu dengan mencari dan menemukan kebenaran materiil yang selengkap-lengkapnya tentang suatu perubahan atau tindak pidana yang telah terjadi Tjiptomartono, 2008. Penyidikan itu sendiri adalah suatu proses untuk mempelajari dan mengetahui apa yang telah terjadi dimasa lampau dan kaitannya dengan tujuan dari penyidikan itu sendiri. Dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepada penyidik, pada umumnya penyidik memanfaatkan sumber-sumber informasi untuk membuat jelas dan terang suatu perkara Idries, 2008.

2.2.1. Sumber Identifikasi

Universitas Sumatera Utara Sumber-sumber yang dipakai penyidik untuk mengetahui apa yang telah terjadi adalah: 1. Barang-barang bukti physical evidence, seperti: a. Anak Peluru b. Bercak darah c. Jejas impresion, dari alat, jejas ban dari sepatu, dan lain sebagainya d. Narkotika e. Tumbuh-tumbuhan 2. Dokumen dan catatan-catatan, seperti: a. Cek palsu b. Surat penculikan c. Tanda-tanda pengenal diri lainnya d. Catatan tentang ancaman 3. Orang-orang seperti: a. Korban b. Saksi-saksi mata c. Tersangka pelaku kejahatan d. Hal-hal lain yang berhubungan dengan korban, tersangka, dan keadaan di tempat kejadian perkara. Untuk dapat memanfaatkan sumber-sumber informasi yang telah diterima, tentu dibutuhkan pemahaman dan bantuan dari ilmu-ilmu forensik, seperti kriminalistik, fisika, dan khususnya dalam tindak pidana yang menyangkut tubuh, kesehatan, dan nyawa manusia, diperlukan pemahaman serta penguasaan prinsip- prinsip dasar dari Ilmu Kedokteran Forensik Tjiptomartono, 2008.

2.2.2. Data pada Proses Identifikasi

Universitas Sumatera Utara Menurut Nandy, data-data yang penting untuk didapatkan pada proses identifikasi korban adalah: ras, etnis, kebangsaan, agama, jenis kelamin, perawakan, warna kulit muka, corak kulit, rupa, rambut, mata, kelainan kongenital, tanda lahir, tahi lalat, bekas luka, tato, cacat, penyakit lain, gigi, pengukuran antropometri, tinggi dan lebar badan, ukuran lingkar kepala, sidik jari, pakaian dan ornamen lain yang dipakai korban Nandy, 2001. Dalam kehidupan sehari-hari, sering ditemukan berbagai kasus yang memerlukan bantuan Kedokteran Forensik. Tidak jarang juga ditemukan kasus- kasus dimana hanya ditemukan beberapa tulang saja untuk diidentifikasi. Pada proses identifikasi, mengetahui ras, suku bangsa, dan jenis kelamin korban merupakan hal yang penting. Dalam kasus seperti hanya ditemukan beberapa tulang saja untuk diidentifikasi, mengetahui ras, suku bangsa, etnis dan jenis kelamin dapat diketahui salah satunya melalui perhitungan sefaliks indeks Nandy, 2001.

2.3. Ras dan Etnis