Gambar 2.13. Bagian-bagian turbin.
1. Nosel pipa pancar
Nosel merupakan suatu laluan yang penampangnya bervariasi dimana energi potensial uap dikonversikan menjadi energi kinetik berupa pancaran uap ke sudu
gerak turbin dengan jalan mengembangkan mengekspansi uap dari tekanan
tinggi ke tekanan yang lebih rendah dalam sebuah turbin. Dari penyelidikan-
penyelidikan secara teoritis dan percobaan, ternyata bahwa uap yang mengalir melalui bagian nosel dengan penampang konvergen sewaktu berekspansi
didalamnya hanya mencapai nilai minimum tertentu yang disebut tekanan kritis p
kr
yang sama dengan 0,577 p
o
untuk uap jenuh dan 0,546 p
o
untuk uap panas lanjut. Kecepatan uap pada tekanan ini disebut kecepatan kritis.
Bila tekanan sesudah nosel lebih besar dari tekanan kritis p
1
p
kr
, maka ekspansi uap yang terjadi hanya sampai tekanan p
1
, dalam hal ini digunakan nosel konvergen, sedangkan untuk mendapatkan tekanan sisi keluar p
1
p
kr
dan kecepatan superkritis c
1
c
kr
digunakan nosel konvergen divergen. Untuk menentukan jenis nosel yang digunakan dalam perencanan ini, terlebih dahulu
ditentukan harga-harga tekanan kritis p
kr
pada tiap tiap tingkat.
Universitas Sumatera Utara
Nosel sering juga digantikan dengan sudu pengarah karena fungsinya adalah mengarahkan aliran uap yang masuk turbin.
2. Sudu Tetap
Disebut sudu tetap karena keberadaannya yang memang diam tidak bergerak. Fungsi sudu ini adalah untuk mengarahkan uap yang keluar dari
sudu gerak pertama ke sudu gerak kedua.
3. Sudu Gerak
Sudu turbin disebut juga sudu jalan atau sudu gerak, dimana sudu tersebut dipasamg melingkar melalui rotor sumbu roda turbin. Apabila uap masuk ke
dalam sudu lalu menekan sudu-sudu tersebut hingga berputar. Apabila rotor turbin berputar pada kecepatan tinggi maka akan terjadi gaya sentrifugal yang
berusaha melepas sudu-sudu rotor dari kedudukannya. Sudu-sudu merupakan bagian utama dari sebuah turbin, di dalam sudu-
sudu daya kerja uap harus seekonomis mungkin diubah menjadi kerja keluar. Bentuk atau cara pembuatan sudu yang kurang baik dapat menimbulkan
kerugian .
4. Rotor Turbin