Perumusan Masalah Kerangka Berfikir

inflasi. Beberapa peneliti sebelumnya, telah banyak menitikberatkan masalah ini dan hasilnya signifikan bahwa keterbukaan berpengaruh negatif terhadap inflasi. Variabel perekonomian terbuka digambarkan melalui penjumlahan ekspor ditambah dengan impor. Dalam penelitian ini akan digunakan data ekspor dan impor keseluruhan migas + non migas. Selain variabel perekonomian terbuka, peneliti juga memasukan variabel -variabel kontrol yang juga diduga secara signifikan mempengaruhi inflasi berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya. Berdasarkan penelitian sebelumya peneliti membuat kerangka berfikir sebagai berikut : Gambar 3. Kerangka Pemikiran Adapun variabel kontrol yaitu jumlah uang beredar yang digambarkan tingkat M2, nilai tukar terhadap Yuan, suku bunga, inflasi negara lain yang merupakan Expor + Impor PDB M2 Nilai Tukar Suku Bunga BI Inflasi Mitra dagang I N F L A S I Keterbukaan Perekonomian VARIABEL KONTROL salah satu mitra dagang indonesia. Jika selanjutnya perekonomian terbuka secara signifikan mempengaruhi inflasi Indonesia, selanjutnya akan dilihat variabel mana yang paling mempengaruhi inflasi di Indonesia.

E. Hipotesis

Bedasarkan teori dan penelitian sebelumnya, mengenai pengaruh keterbukaan perekonomian terhadap inflasi, maka : 1. Diduga Derajat Perekonomian Terbuka OPENCberpengaruh terhadap inflasi di Indonesia. 2. Diduga Jumlah Uang Beredar M2 berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia. 3. Diduga Nilai Tukar Rupiah Terhadap Yuan berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia. 4. Diduga Suku Bunga Kebijakan berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia 5. Diduga Inflasi mitra dagang utama berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia.

F. Sistematika Penulisan Bab I.

Pendahuluan. Terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, permasalahan, tujuan penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II. Tinjuaun Pustaka. Berisikan tinjauan teoritis dan tinjauan empirik

yang relevan dengan penelitian ini. Bab III. Metode penelitian. Terdiri dari tahapan penelitian, sumber data, batasan variabel, alat analisis serta pengujian hipotesis. Bab IV. Hasil Perhitungan dan Pembahasan. Bab V. Simpulan dan Saran. Daftar Pustaka Lampiran

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Perekonomian Terbuka open economy

Pada umumnya, perekonomian yang dianut negara di dunia adalah perekonomian terbuka dan perekonomiam tertutup. Pengertian perekonomian terbuka adalah perekonomian suatu negara yang terlibat luas dalam perdagangan antar negara. Sedangkan perekonomian tertutup, tidak mengenal adanya perdagangan internasional. Hampir seluruh negara di dunia menganut perekonomian terbuka. Dengan ikut dalam perdagangan internasional, dapat memacu ekonomi nasional, karena dengan perdagangan internasional akan memperluas pangsa pasar dan meningkatkan daya saing produksi dalam negeri. Kegiatan perdagangan internasional meliputi ekspor dan impor. Perdagangan internasional merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang berupa devisa.

1. Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional

Dalam perdagangan internasional, terdapat 4 faktor yang menjadi pendorong kepada semua negara di dunia untuk melakukan perdagangan luar negeri, yaitu:

a. Memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkan di dalam negeri

Alasan berbagai negara melakukan perdagangan satu sama lain adalah karena setiap negara tidak menghasilkan semua barang yang dibutuhkannya. Negara-negara maju memerlukan sumber daya alam yang hanya dihasilkan dari negara-negara di Asia Tenggara terutama di Indonesia, Malaysia dan Thailand, sedangkan negara-negara tersebut tidak mampu menghasilkan beberapa hasil industri modern seperti negara-negara maju.

b. Mengimpor teknologi yang lebih moderen dari negara lain

Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan cara-cara memimpin perusahaannya yang lebih modern. Yang lebih penting lagi, perdagangan luar negeri memungkinkan negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik produksi dan cara yang lebih baik tersebut. Keuntungan ini akan dinikmati di negara berkembang. Di negara- negara tersebut kegiatan ekonominya masih banyak yang menggunakan teknik produksi dan manajemen yang tradisional. Oleh karena itu, produktivitas masih sangat rendah dan produksinya sangat terbatas dengan mengimpor teknologi yang lebih modern, negara tersebut dapat meningkatkan produktivitasnya dan ini akan mempercepat pertambahan produksi nasional.