3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
3.3.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di beberapa Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Gunungpati kota Semarang. Sekolah Dasar Negeri yang menjadi tempat penelitian
anatar lain : a.
SDN Plalangan 01 b.
SDN Plalangan 02 c.
SDN Gunungpati 02 d.
SDN Gunungpati 03 e.
SDN Jatirejo f.
SDN Pongangan
3.3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Ajaran 20152016 antara bulan Maret-Juni 2016 dengan tahapan sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Tahap persiapan meliputi pengajuan identifikasi masalah, penyusunan proposal penelitian, penyusunan kisi-kisi instrumen, penyusunan instrumen,
serta konsultasi dan izin tempat pelaksanaan penelitian. b.
Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan meliputi observasi, wawancara, dokumentasi, serta
pengambilan data dengan menggunakan instrumen penelitian.
c. Tahap penyelesaian
Tahap penyelesaian meliputi tahap analisis data dan penyusunan laporan penelitian.
3.4 Fokus Penelitian
Penerapan fokus penelitian dilakukan agar peneliti dapat membuat keputusan yang tepat tentang data yang diperoleh. Penentuan fokus penelitian
memiliki dua tujuan. Pertama penetapan fokus penelitian dalam membatasi studi, dalam hal ini membatasi bidang inkuiri. Kedua, penetapan fokus penelitian
berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusif-eksklusif atau masuk-keluar suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan Moleong, 2010: 94
Berdasarkan konsep tersebut maka yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah:
a. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran IPS berbasis KTSP di Sekolah Dasar
Negeri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. b.
Teknik dan alat yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran IPS
c. berbasis KTSP di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang.
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1 Populasi Penelitian
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan
“social situation” atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen, yaitu: tempat place, pelaku actors, dan aktivitas activity yang
berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin dipahami secara lebih mendalam. Dalam penelitian kualitatif
tidak menggunakan populasi karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak diberlakukan
ke populasi, tetapi ditansferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang mempunyai kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari.Obyek dalam penelitian
ini adalah pelaksanaan evaluasi pembelajaran IPS berbasis KTSP di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Obyek tersebut telah mencakup
tiga elemen sesuai dengan pendapat Sugiyono yaitu 6 Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang sebagai komponen tempat, guru kelas V
sebagai komponen pelaku, serta evaluasi pembelajaran IPS berbasis KTSP sebagai komponen aktivitas
3.5.2 Sampel Penelitian
. Penentuan sampel pada penelitian kualitatif tidak untuk digeneralisasikan,
tetapi untuk menggali informasi yang diperlukan Arikunto, 2013: 23. Dalam penelitian kualitatif sampel bukan sebagai responden, tetapi sebagai narasumber
atau informan Sugiyono, 2013: 298. Informan merupakan subjek yang paling tahu tentang variabel yang diteliti Arikunto, 2013: 23.
Adapun teknik sampling yang digunakan dalam pennnelitian ini adalah teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik
pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya sampel yang dijadikan subyek penelitian adalah orang yang dianggap paling tahu tentang apa
yang peneliti harapkan Sugiyono, 2015: 300. Subyek yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kepala sekolah,
serta guru dan peserta didik kelas V di enam Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.
3.6 Sumber Data