Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

masalah partisipasi anggaran, karena dinilai mempunyai konsekuensi terhadap sikap dan perilaku sebuah organisasi. Dalam implementasinya, anggaran tidak hanya sebatas alat perencanaan dan pengendalian namun juga digunakan sebagai sarana bagi para manajer untuk memotivasi bawahan akan kegiatan yang harus dilakukannya. Kenis1979 mengatakan terdapat dua karakteristik sistem penganggaran yaitu partisipasi dalam penyusunan anggaran dan kejelasan sasaran anggaran. Menurut Locke 1968, kejelasan sasaran anggaran didasari dengan teori penetapan tujuan goal setting theory menyatakan bahwa pentingnya hubungan antara tujuan dan kinerja. Kinerja yang paling efektif dilihat pada hasil dimana tujuannya khusus dan menantang, ketika mereka digunakan untuk evaluasi kinerja dan dihubungkan dengan umpan balik hasil yang didapat dengan menciptakan komitmen dan dukungan Lunenburg, 2011. Dengan penentuan sasaran goal yang spesifik, seseorang akan mampu membandingkan apa yang telah dilakukan dengan sasaran goal itu sendiri dan kemudian menentukan dimana posisinya pada saat itu, sehingga akan tercipta sebuah keadilan dalam suatu organisasi. Keadilan organisasi dibagi menjadi dua yaitu keadilan prosedural dan keadilan distributif. Keadilan prosedural hanya fokus pada keadilan terhadap proses pengambilan keputusan sedangkan keadilan distributif berhubungan dengan keadilan pengalokasian resources yang akan membuat prosedur penyusunan anggaran akan semakin tepat dan diharapkan akan semakin meningkatkan kinerja manajerial. Keadilan distributif diturunkan dari teori ekuitas yang dikemukakan oleh Adam pada tahun 1965. Premis teori ekuitas mengemukakan bahwa seseorang cenderung menilai status sosial mereka dengan penghasilan seperti reward dan sumberdaya yang diterima Greenberg, 1982. Jika dalam suatu lingkungan sosial terdapat keadilan distributif yang bisa diaplikasikan dengan baik maka akan bisa mengurangi dampak diskriminasi dalam lingkungan pekerjaan, penerimaan jabatan atau posisi tertentu atas dasar agama atau etnis dan jika terabaikan maka hal-hal tersebut bisa mempengaruhi kegiatan organisasi secara struktural Haryatmoko, 2002. Penggunaan variabel-variabel tersebut dipengaruhi oleh pendapat dalam penelitian bidang penganggaran yang menyatakan persepsi tentang keadilan dapat berperan dalam kinerja Wentzel,2002. Pada umumnya terdapat tiga masalah yang dihadapi pemerintah pusat maupun daerah yaitu ketidakefektifan, ketidakefisienan dan penggunaan dana untuk kepentingan individu. Ketiga hal tersebut disebabkan karena tidak terdapat mekanisme dasar pertanggungjawaban yang baku seperti organisasi bisnis. Organisasi pemerintahan tidak mengenal kepemilikan self interest, tidak mementingkan faktor persaingan yang seringkali digunakan sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi, dan pemerintah juga tidak memiliki ukuran keberhasilan seperti pada organisasi bisnis sehingga sulit untuk menentukan tingkat keberhasilan dari pemerintah pusat maupun daerah. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memperkaya dan melengkapi kajian teoritik; untuk memperbaiki kinerja manajerial terkait partisipasinya menyusun anggaran sektor publik dan berdampak pada efektivitas dan optimalisasi kinerja terkait dengan isu dari penelitian ini.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial? 2. Apakah kejelasan sasaran anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial? 3. Apakah keadilan distributif berpengaruh terhadap kinerja manajerial?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasar latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. 2. Untuk mengetahui pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial. 3. Untuk mengetahui pengaruh keadilan distributif terhadap kinerja manajerial.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi seperti pihak akademisi dan praktisi sebagai berikut: 1. Manfaat akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi atau kajian literatur dalam perkembangan ilmu akuntansi. Penelitian terdahulu menjelaskan hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan teori psikologi pada tingkat manajerial yang berkaitan dengan akuntansi keprilakuan. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan manfaat tentang pengukuran kinerja manajerial pada sektor publik yang dipengaruhi oleh partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran dan keadilan distributif. Penelitian ini juga bermanfaat bagi penelitian selanjutnya pada penelitian yang sama. 2. Manfaat praktisi Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi, kajian dan sumbangan pemikiran dalam hal penyusunan anggaran, yang akhirnya mampu menyusun anggaran dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan bagi instansi vertikal pemerintah khususnya Kementerian Agama yang ada di provinsi Lampung.

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori Organisasi

Menurut Henry Fayol 1974, organisasi merupakan pengelompokan orang-orang ke dalam aktivitas kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan pengorganisasian adalah aktivitas orang-orang dalam mengelompokan, menyusun dan mengatur berbagai macam pekerjaan yang perlu diselenggarakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Sutarto 1985, organisasi adalah sistem yang saling berpengaruh antar orang dalam kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Mooney 1996, organisasi adalah perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Adapun ciri-ciri organisasi yaitu mempunyai tujuan dan sasaran, memiliki keterikatan formal dan tata tertib yang harus ditaati, adanya kerjasama dan mempunyai koordinasi tugas dan wewenang, sedangkan unsur-unsur organisasi terdiri dari manusia man, kerjasama, tujuan bersama, peralatan equipment, lingkungan, kekayaan alam, dan kerangkakonstruksi mental organisasi. Dari pengertian organisasi maka dapat dipahami bahwa definisi teori organisasi berfungsi menjelaskan kegiatan dan dinamika kerjasama organisasi serta memberikan tuntunan dalam pengambilan keputusan berdasarkan prediksi akibat pengambilan keputusan tersebut. Menurut Lubis dan Husaini 1987, teori organisasi adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membicarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu. Hakekat kelompok dalam individu untuk mencapai tujuan beserta cara-cara yang ditempuh dengan menggunakan teori yang dapat menerangkan tingkah laku, terutama motivasi, individu dalam proses kerjasama. Berdasarkan dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa teori organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi. Salah satu kajian teori organisasi adalah membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi.

2.2. Kerangka Pemikiran

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, penulis ingin menjelaskan kerangka pemikiran yang terdiri dari 4 empat variabel yaitu partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran, keadilan distributif dan kinerja manajerial.

2.2.1. Partisipasi penyusunan anggaran

Glenn A. Welsch mendefinisikan anggaran sebagai berikut: Profit planning and control may be broadly as defined as sistematic and formalized approach for accomplishing the planning, coordinating and control responsibility of management. Dari pengertian di atas, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan dengan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional dalam suatu badan usaha. Anggaran dapat diintepretasikan sebagai paket pernyataan menyangkut perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang Bastian, 2006. Menurut Gomes 1995, anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritas-prioritas program dengan sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan. Penganggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Brownell 1982 menyatakan bahwa partisipasi penyusunan anggaran merupakan proses dimana para individu, yang kinerjanya dievaluasi dalam memperoleh penghargaan berdasarkan pencapaian target anggaran, terlibat dan memiliki pengaruh dalam penyusunan target anggaran. Menurut Milani 1975 dalam Sembiring 2008 menjelaskan bahwa faktor utama yang membedakan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan non partisipasi penyusunan anggaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ketepatan Skedul Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD Pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun

4 79 107

Pengaruh partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, dan umpan balik anggaran terhadap kinerja manajerial

1 9 499

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH.

0 5 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, GOAL COMMITMENT, DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

0 3 14

Pengaruh Keadilan Distributif Dan Keadilan Prosedural Terhadap Kinerja Manajerial Skpd Melalui Kejelasan Sasaran Anggaran Pada Pemerintah Kabupatan Karo

0 0 17

Pengaruh Keadilan Distributif Dan Keadilan Prosedural Terhadap Kinerja Manajerial Skpd Melalui Kejelasan Sasaran Anggaran Pada Pemerintah Kabupatan Karo

0 0 2

Pengaruh Keadilan Distributif Dan Keadilan Prosedural Terhadap Kinerja Manajerial Skpd Melalui Kejelasan Sasaran Anggaran Pada Pemerintah Kabupatan Karo

0 0 8

Pengaruh Keadilan Distributif Dan Keadilan Prosedural Terhadap Kinerja Manajerial Skpd Melalui Kejelasan Sasaran Anggaran Pada Pemerintah Kabupatan Karo

0 0 21

Pengaruh Keadilan Distributif Dan Keadilan Prosedural Terhadap Kinerja Manajerial Skpd Melalui Kejelasan Sasaran Anggaran Pada Pemerintah Kabupatan Karo

0 0 4

Pengaruh Keadilan Distributif Dan Keadilan Prosedural Terhadap Kinerja Manajerial Skpd Melalui Kejelasan Sasaran Anggaran Pada Pemerintah Kabupatan Karo

0 0 22