Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data sekunder yang berasal dari monografi Desa Gunung Pasir Jaya Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur untuk memperoleh data berupa luas wilayah, penggunaan lahan, tingkat pendidikan penduduk, jumlah kepala keluarga, pertambahan penduduk, dan jenis mata pencaharian penduduk.

3. Teknik Wawancara Terstruktur

Data yang diambil melalui teknik wawancara terstruktur adalah data mengenai tingkat pendapatan kepala keluarga, jenis pekerjaan kepala keluarga, aksesibilitas pabrik, tingkat pendidikan ibu rumah tangga, curahan jam kerja, sumbangan pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga, dan pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah persentase yang dilakukan dengan penyusunan distribusi persentase sederhana. Cara kerja teknik ini adalah data yang telah didapatkan akan dianalisis secara kuantitatif, yaitu dibuat distribusi frekuensinya yang dideskripsikan dalam bentuk tabel yang kemudian dipersentasikan. Data yang telah didapatkan akan diklasifikasikan dan diinterpretasikan untuk memberikan pengertian dari data dalam tabel yang disajikan dan selanjutnya disusun dan dianalisis sebagai hasil laporan penelitian. Adapun rumusan analisisnya adalah sebagai berikut: Rumus : = x 100 Keterangan: = Persentase yang diperoleh = Variabel jawaban responden N = Jumlah Frekuensi 100 = Konstanta Arief Sukadi Sadiman, 1993:96. V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian terhadap responden yang bekerja di PT Kirin Miwon Foodsdi desa Gunung Pasir Jaya Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur kemudian diolah, ditabulasi, dipresentasekan, dan dianalisis maka dapat disimpulkan bahwa banyaknya ibu rumah tangga yang bekerja di PT Kirin Miwon Foods adalah dimotivasi karena: 1 Pendapatan kepala keluarga yang rendah menjadi motivasi ibu rumah tangga bekerja di PT Kirin Miwon Foods karena sebanyak 51,61 responden menyatakan pendapatan kepala keluarga rendah atau di bawah UMP yang berlaku tahun 2012 dan sebanyak 48,39 responden yang pendapatan kepala keluarganya lebih dari UMR juga memotivasi bekerja karena jumlah tanggungan banyak dan belum tercukupi kebutuhan pokoknya. 2 Aksesibilitas yang lancar menuju lokasi pabrik menjadi motivasi ibu rumah tangga bekerja di PT Kirin Miwon Foods karena jarak rumah dengan pabrik rata-rata 0,8 km. 3 Tingkat pendidikan ibu rumah tangga rendah 87,10 menjadi motivasi bekerja PT Kirin Miwon Foods karena pihak pabrik memberikan kebijakan kelonggaran untuk pendidikan responden yang berpendidikan rendah. 4 Upah yang diterima memotivasi ibu rumah tangga bekerja di PT Kirin Miwon Foods karena upah rata-rata Rp 1.709.000bulan. 5 Curahan jam kerja menjadi motivasi ibu rumah tangga bekerja di PT Kirin Miwon Foods karena ibu rumah tangga masih bisa mengurus rumah tangga. 6 Sumbangan pendapatan ibu rumah tangga rata-rata tinggi Rp 1.450.500 perbulan atau sebesar 61,67 terhadap pendapatan keluarga. 7 Pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga responden terpenuhi 100 31 responden setelah adanya sumbangan dari ibu rumah tangga. 8 Dari kesimpulan di atas, faktor yang paling dominan menjadi motivasi responden bekerja di PT Kirin Miwon Foods adalah tingkat pendapatan yang diterima responden.

B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut:

1 Bagi kepala keluarga yang berpendapatan rendah dan belum memiliki pekerjaan sampingan, hendaknya mencari pekerjaan sampingan agar dapat meningkatkan pendapatan keluarga, misalnya dengan mengojek atau beternak. 2 Bagi pihak perusahaan PT Kirin Miwon Foods agar terus memberdayakan para pekerjanya yang berasal dari Desa Gunung Pasir Jaya dan sekitarnya. Terutama para wanita yang telah menikah. 3 Bagi pihak perusahaan PT Kirin Miwon Foods agar memberikan penyuluhan atau memberikan pelatihankursus kepada kepala keluarga responden yang berpenghasilan rendah.