Membaca Teks Perangkat Upacara

Pariwisata 49 Teman­teman, tentu banyak pengalaman yang pernah ter ja­ di dalam kehidupan sehari­harimu. Misalnya, pengalaman ketika liburan atau yang lainnya. Nah, sekarang kamu coba untuk men­ ceritakan pengalaman yang pernah dialami. Terutama pe nga­ laman yang mengesankan. Pengalaman yang mempunyai arti dan selalu terkenang sepanjang perjalanan hidupmu. Apakah pengalaman yang menyenangkan, menyedihkan, atau lucu. Kamu harus mampu menceritakan pengalaman yang menge­ sankan dengan menggunakan pilihan kata­kata yang menarik. Dengan demikian, pendengar bisa membayangkan suasana yang diceritakan. Bacalah pengalaman temanmu berikut ini dengan saksama.

B. Menceritakan Pengalaman

Pagi­pagi sekali, ibu membangunkan aku dan kakakku, Ayu karena kami akan me­ ngun jungi paman Ali di desa. Tepatnya di Tasikmalaya Jawa Barat. Di perjalanan, peman­ dangannya sangat indah. Ketika azan subuh berkumandang , kami ber istirahat dan salat Subuh di Masjid yang ada di pinggir jalan. Di depan Masjid, banyak yang ber jualan makanan. Ayah menyuruh aku membeli bandros Rp5.000,00. Aku bingung sekali, ban dros itu apa? Dengan kesal Kak Ayu tampak kesal karena aku tidak tahu bandros kemudian ibu menjelaskan kalau bandros itu makanan yang terbuat dari santan dan kelapa. Akhirnya Kak Ayu yang membeli bandros dan memberikan kue itu untuk ku. Ternyata bandros itu ma­ kanan yang lezat. Lalu, kami melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian, kami pun sampai di rumah paman Ali. Udaranya dingin sekali. Setelah ber­ istirahat sejenak, aku dan Kak Ayu diajak oleh Kak Lia anak paman Ali bermain di sawah, se mentara ayah dan ibu mengobrol dengan paman Ali dan Bibi Tia. Di sepanjang jalan Kak Ayu mengomel karena jalannya sempit. Kak Lia mengajak kami main di kolam ikan. Karena terlalu bersemangat aku tercebur ke sawah un tungnya tidak merusak padi yang baru di­ Mengunjungi Paman di Desa tanam. Kak Ayu dan Kak Lia me nahan tawa, akhirnya aku pun tertawa juga. Sesampainya di kolam ikan aku dan Kak Lia menangkap ikan dengan jala, sedangkan Kak Ayu menangkap ikan dengan tangan kosong. Kak Ayu memang sok jago. Tapi aku tetap me­ nya yanginya. Ketika aku melempar jala, ke­ mudian menariknya ternyata berat sekali. Aku dan Kak Lia berpikir kami mendapatkan ikan yang besar sekali ternyata yang ada di da lam jala adalah Kak Ayu yang sedang sibuk me­ nangkap ikan dengan tangan kosong. Setelah mengambil beberapa ikan, kami kem bali ke rumah paman dan menceritakan ke ja dian di kolam ikan kepada ayah dan ibu. Pa man dan bibi yang mendengarnya tertawa men dengar ceritaku. Ketika handphoneku ber­ dering, aku me ngangkatnya. Ternyata yang me­ nelponku Anita sahabatku, dia sedang berlibur ke Cirebon. Sedang asyik bercakap­cakap di te­ ras rumah Paman Ali ada dua orang anak kecil mereka melihatku dengan heran kemudian sa­ ling berbisik dan mengatakan aku orang gila karena berbicara sendirian. Ah, biarlah aku tidak marah mungkin mereka tidak mengerti teknologi. Walaupun aku disangka orang gila, liburan di rumah Paman Ali sangat berkesan. Sumber: Pikiran Rakyat, 15 Juli 2007 Bagaimana tanggapan kamu dengan cerita pengalaman ter­ sebut? Dapatkah kamu menceritakan pengalamanmu sendiri? Pada pelajaran ini, kamu diharapkan dapat menulis kerangka cerita pengalaman dan menceritakan pengalaman. Tujuan Belajar 50 Cakap Berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia untuk Kelas VII Pada pembelajaran terdahulu, kamu telah belajar me nen­ tukan tema dongeng, menemukan hubungan dongeng dengan situasi sekarang, menemukan hal menarik dari dongeng, serta me nyimpulkan pesan dongeng. Pada pelajaran kali ini, kamu akan kembali mempelajari memahami isi dongeng yang di per­ dengarkan. Bacakanlah dongeng berikut ini oleh salah seorang di antara kamu. Siswa yang lain mendengarkan dengan saksama. C . Menulis Kembali Isi Dongeng Dongeng ini berjudul “Batu Goloq”. Do­ ngeng ini Bapak dapatkan sewaktu remaja dahulu. Dongeng Batu Goloq sangat dikenal luas di daerah Nusa Tenggara Barat NTB. Ce­ ritanya dimulai pada zaman dahulu, di da erah Padamara dekat Sungai Sawing, hiduplah sebuah keluarga. Sang istri bernama Inaq Lembain dan sang suami bernama Amaq Lembain. Mata pencaharian mereka adalah buruh tani. Setiap hari mereka berjalan ke desa­desa me nawarkan tenaganya untuk menumbuk padi. Kalau Inaq Lembain menumbuk padi, kedua anak nya menyertai pula. Pada suatu hari, ia se dang asyik menumbuk padi. Kedua anaknya di taruhnya di atas sebuah batu ceper di dekat tem pat ia bekerja. Tugasmu 1. Tuliskan pengalaman mengesankan yang pernah kamu alami dalam kehidupan sehari­ hari. Pengalaman tersebut diharapkan mampu menggugah perasaan orang lain. 2. Pilihlah pengalaman yang paling menarik di antara temanmu untuk dimuat di majalah dinding sekolahmu. 1. Ceritakanlah di depan kelas pengalaman mengesankan yang pernah kamu alami saat mengunjungi objek wisata yang ada di kotamu. 2. Gunakan pilihan kata dan kalimat yang menarik sehingga teman­temanmu dapat membayangkan suasana yang kamu ceritakan. 3. Selesai bercerita, kamu dapat meminta tanggapan, pertanyaan, atau tambahan dari teman­temanmu. Pada pelajaran ini, kamu diharapkan dapat menentukan pokok­pokok dongeng dan menulis dongeng berdasarkan pokok­ pokok dongeng. Tujuan Belajar Berlatih Menguji Kemampuan Pariwisata 51 Anehnya, ketika Inaq mulai menumbuk, batu tempat mereka duduk makin lama makin menaik. Merasa seperti diangkat, maka anaknya yang sulung mulai memanggil ibunya: “Ibu ba­ tu ini makin tinggi.” Namun sayangnya, Inaq Lembain sedang sibuk bekerja. Dijawabnya, “Anakku tunggulah sebentar, Ibu baru saja me­ numbuk.” Begitulah yang terjadi secara berulang­ ulang. Batu ceper itu makin lama makin me­ ninggi hingga melebihi pohon kelapa. Kedua anak itu kemudian berteriak sejadi­jadinya, te­ tapi Inaq Lembain tetap sibuk menumbuk dan me nampi beras. Suara anak­anak itu makin lama makin sayup. Akhirnya suara itu sudah ti­ dak terdengar lagi. Batu Goloq itu makin lama makin tinggi. Hingga membawa kedua anak itu mencapai awan. Mereka menangis sejadi­jadinya. Baru saat itu Inaq Lembain tersadar, bahwa kedua anak nya sudah tidak ada. Mereka dibawa naik oleh Batu Goloq. Inaq Lembain pun menangis tersedu­sedu. Ia kemudian berdoa agar dapat mengambil anak nya. Syahdan doa itu terjawab. Ia diberi ke kuatan gaib. Dengan sabuknya, ia akan dapat me menggal Batu Goloq itu. Ajaib, dengan me­ ne baskan sabuknya batu itu terpenggal men­ jadi tiga bagian. Bagian pertama jatuh di suatu tempat yang kemudian diberi nama Desa Gem bong, oleh karena menyebabkan ta nah di sana bergetar. Bagian kedua jatuh di tem­ pat yang diberi nama Dasan Batu, oleh karena ada orang yang menyak sikan jatuhnya peng­ galan batu ini. Adapun potongan terakhir jatuh di suatu tempat yang menimbulkan suara ge­ muruh. Dengan demikian, tempat itu diberi nama Montong Teker. Adapun sesudah kedua anak itu selamat, me reka telah berubah menjadi dua ekor bu­ rung. Anak sulung berubah menjadi burung Ke kuwo dan adiknya berubah menjadi burung Kelik. Karena keduanya berasal dari manusia, ke dua burung itu tidak mampu mengerami telurnya. Cerita ini diadaptasi secara bebas dari I Nengah Kayun, dkk. Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat, Sumber: www.seasite.niu.edu 1. Andi berangkat ke sekolah. 2. Rina pergi ke kampus. Kedua kalimat tersebut dihubungkan oleh kata dan. Biasa nya kalimat majemuk ditandai dengan kata penghubung. Misalnya, dan, atau, karena, tetapi, meskipun, dan sedangkan. Perhatikan ka­ limat berikut. Bagaimana perasaan kamu setelah mendengarkan dongeng ter­ sebut. Dongeng tersebut termasuk cerita legenda. Tema dongeng ter­ sebut yaitu kelalaian sang ibu terhadap anaknya. Pada pembelajaran ini, akan dijelaskan juga tentang as­ pek kebahasaan. Aspek kebahasaan yang dibahas adalah kalimat majemuk. Tahukah kamu apa kalimat majemuk? Jika ada sebuah ka­ limat yang mengandung dua atau lebih pola kalimat, disebut kalimat majemuk. Misalnya, Andi berangkat ke sekolah dan Rina pergi ke kampus. Kalimat tersebut mengandung dua pola kalimat berikut. 52 Cakap Berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia untuk Kelas VII 1. Bacakanlah kembali dongeng Batu Goloq oleh salah seorang di antara temanmu. 2. Kemukakanlah tema dongeng yang diperdengarkan tersebut. 3. Kemukakan pula kaitan tema dengan situasi sekarang. 4. Kemukakanlah hal­hal menarik yang ada dalam dongeng tersebut. 5. Terakhir, simpulkanlah pesan dongeng dengan menggunakan ungkapan. 1. a. Kedua anak itu kemudian berteriak sejadi­jadinya. induk kalimat b. Inaq Lambain tetap sibuk menumbuk dan menampi beras. anak kalimat Kedua kalimat ditautkan dengan kata tetapi. 2. a. Kedua burung itu tidak mau mengerami telurnya. induk kalimat b. Kedua burung itu berasal dari manusia. anak kalimat Kedua kalimat ditautkan dengan kata karena. 1. Kedua anak itu kemudian berteriak sejadi­jadinya, tetapi Inaq Lambain tetap sibuk menumbuk dan menampi beras. 2. Karena keduanya berasal dari manusia, kedua burung itu tidak mau mengerami telurnya. Dalam kedua kalimat tersebut terdapat adanya inti gagasan utama yang dituangkan ke dalam induk kalimat. Adapun gagasan lainnya menjadi anak kalimat. Kedua kalimat itu dirautkan de­ ngan kata tetapi dan karena. Apabila dipecah, kalimat tersebut men jadi sebagai berikut. Dongeng terbagi menjadi beberapa macam, di antaranya: 1. Legenda, yaitu dongeng yang menceritakan asal usul terjadinya suatu tempat. 2. Mithe, yaitu dongeng yang menceritakan sesuatu yang ada hubungannya dengan kehidupan dewa atau kepercayaan gaib tertentu. 3. Fabel, yaitu dongeng yang menceritakan kehidupan binatang yang digambarkan bertingkah laku seperti manusia. 4. Dongeng jenaka pelipur lara, yaitu dongeng yang menggambarkan unsur humor yang dialami oleh tokoh­tokoh cerita. Sekilas Sastra Berlatih Menguji Kemampuan 1. Carilah dongeng dari berbagai daerah di Nusantara yang ada di majalah atau buku dongeng yang di perpustakaan sekolahmu. 2. Baca dan pahami isinya. Kemudian, kemukakanlah hal­hal yang menarik dari dongeng tersebut. 3. Kemukakan pula keterkaitan tema dalam dongeng dengan kehidupan zaman sekarang. Tugasmu