Analisis Permintaan Bahan Baku Industri Kerupuk Singkong kecamatan Pancur Batu kabupaten Deli...
ANALISIS PERMINTAAN BAHAN BAKU INDUSTRI
KERUPUK SINGKONG KECAMATAN PANCUR BATU
KABUPATEN DELI SERDANG DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH
TESIS
Oleh :
RAINA LINDA SARI
992103021 / PWD - PP
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2002
Raina Linda Sari : Analisis Permintaan Bahan Baku Industri Kerupuk Singkong Kecamatan Pancur…, 2002
USU Repository © 2007
RINGKA SAN
RAINA LINDA SARI, “Analisis Permintaan Bahan Baku Industri Kerupuk
Singkong kecamatan Pancur Batu kabupaten Deli Serdang dan Implikasinya terhadap
Pengembangan Wilayah” dengan komisi pembimbing Dr.Ir. Zahari Zein, M.Sc. (Ketua),
Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. (Pembimbing I), Drs. Tuana Simamora, MS (Pembimbing
II).
Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang dijumpai seiumlah industri
kecil yang menghasilkan kerupuk singkong. Usaha ini cukup maju karena jangkauan
pemasarannya sampai ke pulau Jawa bahkan ke negara tetangga Malaysia dan
Singapura. Keberadaan industri tersebut di desa Tuntungan I dan Tuntungan II dapat
mengurangi masalah pengangguran pedesaan dimana tenaga kerja yang digunakan adalah
masyarakat dari daerah setempat. Fokus tesis ini adalah pengadaan bahan baku yang
harus didatangkan dari luar Pancur Batu, sementara itu awal berdirinya usaha ini dikarenakan
meiimpahnva produksi ubikayu di daerah tersebut. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi
permintaan bahan baku dan mengapa supply ubikayu rendah merupakan permasalahan pada
penelitian ini. Responden pada penelitian ini adalah pengusaha kerupuk singkong sebanyak (lima
belay) orang dan petani ubikayu sebanyak 25 (dua puluh lima) orana yang ditetapkan
secara purposive.
Hasil uji-F model regresi linier berganda permintaan bahan baku, secara serentak
variabel bebas (harga, mutu dan pendapatan) signifikan mempengaruhi variabel terikat
(permintaan bahan baku) pada tingkat pengujian satu persen. Hasil uji-t diperoleh hasil bahwa
permintaan bahan baku dipengaruhi secara signifikan oleh harga dengan koefisien regresi
positip 1,25 pada tingkat pengujian lima persen. Dari koefisien regresi harga yang bernilai positip
dapat diartikan bahwa pengusaha industri kerupuk singkong menjadikan bahan baku sebagai
barang-barang Prestise (Prestige Goods), karena meskipun terjadi kenaikan harga
permintaannva tetap tinggi. Variabel mutu berpengaruh signifikan terhadap permintaan bahan
baku pada tingkat pengujian satu persen dengan koefisien regresi 0,21. Pendapatan pengusaha
juga berpengaruh signifikan terhadap permintaan bahan baku pada tingkat pengujian
satu persen dengan koefisien regresi 0,83. Penyebab rendahnya produksi ubikayu adalah rendahnya
populasi tanaman dan kurangnya kegiatan intensifikasi. Hasil uji-F model regresi linier berganda
produksi ubikayu petani, secara serentak variabel bebas (luas lahan, tenaga kerja dan pupuk)
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat pada tingkat pengujian satu persen. Dari
uji-t diperoleh hasil bahwa produksi ubikayu sangat dipengaruhi oleh luas lahan signifikan pada
tingkat pengujian satu persen dengan koefisien regresi 1,10 dan tenaga kerja signifikan
pada tingkat pengujian 10 persen dengan koefisien regresi —0,32. Dari koefisien tenaga kerja
bertanda negatip dapat diartikan bahwa tenaga kerja pada usahatani ubikayu kurang, produktif
Penggunaan pupuk signifikan mempengaruhi produksi ubikayu petani responden pada tingkat
pengujian lima persen dengan koefisien regresi 0,08.
Raina Linda Sari : Analisis Permintaan Bahan Baku Industri Kerupuk Singkong Kecamatan Pancur…, 2002
USU Repository © 2007
Sumbangan industri kerupuk singkong terhadap pengembangan wilayah adalah turut
meningkatkan kesejahteraan wilayah kecamatan Pancur Batu melalui peningkatan
pendapatan komponen–komponen masyarakat seperti: tenaga kerja, karena yang digunakan
adalah tenaga kerja setempat juga dari petani ubikayu sebagai penyedia bahan baku.
Kemudian dari pedagang yang menerima pendapatan dari penausaha, tenaga kerja dan petani
ubikayu yang dibelanjakan di wilayah kecamatan Pancur Batu.
Untuk mengatasi masalah bahan baku disarankan agar dijalin kerja sama antara pengusaha dan
petani ubikayu dalam sistem bapak angkat. Saran lain adalah petani yang langsung mengolah
ubikayu menjadi kerupuk singkong. Untuk memperkuat posisi bargaining power dari petani
disarankan agar mereka membentuk kelompok tani atau koperasi. Agar pengusaha dapat
bersaing di pasar, disarankan untuk meninakatkan wawasan mereka antara lain
melalui kursus-kursus. Akses pengusaha ke bank juga perlu ditingkatkan untuk
meninakatkan skala usaha mereka.
Raina Linda Sari : Analisis Permintaan Bahan Baku Industri Kerupuk Singkong Kecamatan Pancur…, 2002
USU Repository © 2007
KERUPUK SINGKONG KECAMATAN PANCUR BATU
KABUPATEN DELI SERDANG DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH
TESIS
Oleh :
RAINA LINDA SARI
992103021 / PWD - PP
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2002
Raina Linda Sari : Analisis Permintaan Bahan Baku Industri Kerupuk Singkong Kecamatan Pancur…, 2002
USU Repository © 2007
RINGKA SAN
RAINA LINDA SARI, “Analisis Permintaan Bahan Baku Industri Kerupuk
Singkong kecamatan Pancur Batu kabupaten Deli Serdang dan Implikasinya terhadap
Pengembangan Wilayah” dengan komisi pembimbing Dr.Ir. Zahari Zein, M.Sc. (Ketua),
Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. (Pembimbing I), Drs. Tuana Simamora, MS (Pembimbing
II).
Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang dijumpai seiumlah industri
kecil yang menghasilkan kerupuk singkong. Usaha ini cukup maju karena jangkauan
pemasarannya sampai ke pulau Jawa bahkan ke negara tetangga Malaysia dan
Singapura. Keberadaan industri tersebut di desa Tuntungan I dan Tuntungan II dapat
mengurangi masalah pengangguran pedesaan dimana tenaga kerja yang digunakan adalah
masyarakat dari daerah setempat. Fokus tesis ini adalah pengadaan bahan baku yang
harus didatangkan dari luar Pancur Batu, sementara itu awal berdirinya usaha ini dikarenakan
meiimpahnva produksi ubikayu di daerah tersebut. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi
permintaan bahan baku dan mengapa supply ubikayu rendah merupakan permasalahan pada
penelitian ini. Responden pada penelitian ini adalah pengusaha kerupuk singkong sebanyak (lima
belay) orang dan petani ubikayu sebanyak 25 (dua puluh lima) orana yang ditetapkan
secara purposive.
Hasil uji-F model regresi linier berganda permintaan bahan baku, secara serentak
variabel bebas (harga, mutu dan pendapatan) signifikan mempengaruhi variabel terikat
(permintaan bahan baku) pada tingkat pengujian satu persen. Hasil uji-t diperoleh hasil bahwa
permintaan bahan baku dipengaruhi secara signifikan oleh harga dengan koefisien regresi
positip 1,25 pada tingkat pengujian lima persen. Dari koefisien regresi harga yang bernilai positip
dapat diartikan bahwa pengusaha industri kerupuk singkong menjadikan bahan baku sebagai
barang-barang Prestise (Prestige Goods), karena meskipun terjadi kenaikan harga
permintaannva tetap tinggi. Variabel mutu berpengaruh signifikan terhadap permintaan bahan
baku pada tingkat pengujian satu persen dengan koefisien regresi 0,21. Pendapatan pengusaha
juga berpengaruh signifikan terhadap permintaan bahan baku pada tingkat pengujian
satu persen dengan koefisien regresi 0,83. Penyebab rendahnya produksi ubikayu adalah rendahnya
populasi tanaman dan kurangnya kegiatan intensifikasi. Hasil uji-F model regresi linier berganda
produksi ubikayu petani, secara serentak variabel bebas (luas lahan, tenaga kerja dan pupuk)
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat pada tingkat pengujian satu persen. Dari
uji-t diperoleh hasil bahwa produksi ubikayu sangat dipengaruhi oleh luas lahan signifikan pada
tingkat pengujian satu persen dengan koefisien regresi 1,10 dan tenaga kerja signifikan
pada tingkat pengujian 10 persen dengan koefisien regresi —0,32. Dari koefisien tenaga kerja
bertanda negatip dapat diartikan bahwa tenaga kerja pada usahatani ubikayu kurang, produktif
Penggunaan pupuk signifikan mempengaruhi produksi ubikayu petani responden pada tingkat
pengujian lima persen dengan koefisien regresi 0,08.
Raina Linda Sari : Analisis Permintaan Bahan Baku Industri Kerupuk Singkong Kecamatan Pancur…, 2002
USU Repository © 2007
Sumbangan industri kerupuk singkong terhadap pengembangan wilayah adalah turut
meningkatkan kesejahteraan wilayah kecamatan Pancur Batu melalui peningkatan
pendapatan komponen–komponen masyarakat seperti: tenaga kerja, karena yang digunakan
adalah tenaga kerja setempat juga dari petani ubikayu sebagai penyedia bahan baku.
Kemudian dari pedagang yang menerima pendapatan dari penausaha, tenaga kerja dan petani
ubikayu yang dibelanjakan di wilayah kecamatan Pancur Batu.
Untuk mengatasi masalah bahan baku disarankan agar dijalin kerja sama antara pengusaha dan
petani ubikayu dalam sistem bapak angkat. Saran lain adalah petani yang langsung mengolah
ubikayu menjadi kerupuk singkong. Untuk memperkuat posisi bargaining power dari petani
disarankan agar mereka membentuk kelompok tani atau koperasi. Agar pengusaha dapat
bersaing di pasar, disarankan untuk meninakatkan wawasan mereka antara lain
melalui kursus-kursus. Akses pengusaha ke bank juga perlu ditingkatkan untuk
meninakatkan skala usaha mereka.
Raina Linda Sari : Analisis Permintaan Bahan Baku Industri Kerupuk Singkong Kecamatan Pancur…, 2002
USU Repository © 2007